Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Ini Cara KBRI Azerbaijan Peringati Hari Kesaktian Pancasila
2 Juni 2018 14:25 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
Tulisan dari Hafyz Marshal tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
BAKU, (1/6) - Hari Lahir Pancasila yang jatuh setiap tanggal 1 Juni 2018 juga diperingati di Baku, Azerbaijan.
ADVERTISEMENT
Duta Besar RI untuk Azerbaijan Husnan Bey Fananie pun mengungkapkan, bahwa Hari Lahir Pancasila pada tahun ini beda dengan tahun sebelumnya.
Lantaran pada tahun ini KBRI Baku di Azerbaijan mengadakan Seminar Multikulturalisme yang dihadiri langsung oleh Pimpinan Pondok Pesantren Darussalam Gontor KH. Hasan Abdullah Sahal dan Ahli Studi Persia dari Universitas Indonesia Bastian Zulyeno Ph.D.
"Tahun ini kami sengaja mengundang Pak Kyai Gontor Hasan Abdullah Sahal untuk berbicara tentang keberagaman Indonesia. Kami nilai beliau adalah sosok tokoh yang memahami tentang Indonesia dan NKRI," ungkap Husnan Bey Fananie dalam sambutannya, disalah satu Hotel, Baku Azerbaijan, Jumat Sore (1/6).
Setelah sambutan Duta Besar Husnan Bey Fananie, Kyai Hasan langsung menaiki mimbar dan memulai pembicaraannya.
ADVERTISEMENT
Kyai Hasan mengatakan didepan warga Indonesia dan Azerbaijan yang hadir dalam acara tersebut. Indonesia kaya akan keberagaman jenis budaya.
"Indonesia kaya akan budaya sehingga dengan keberagaman yang Indonesia miliki bisa bersatu seperti yang ada pada 5 butir Pancasila," ucap Kyai Hasan Abdullah Sahal.
Kyai Hasan menilai bahwa keberagaman yang dimiliki Indonesia sama halnya seperti di Pondok Modern Gontor.
"Di Gontor banyak santri yang mondok dari seluruh Indonesia, berbagai suku ada di Gontor seperti suku Jawa, suku Sumatra, suku Sulawesi dan suku lainnya," tambah Kyai Hasan Abdullah Sahal.
Lalu Bastian Zulyeno Ph.D mengatakan, bahwa pemuda Indonesia saat ini sudah berkembang sangat pesat.
"Kita lihat banyak pemuda Indonesia yang maju dalam segala bidang. Seperti jago dalam bidang ekonomi, bidang geografis dan bidang lainnya," kata Bastian.
ADVERTISEMENT
Acara yang dihadiri sekitar 70 orang masyarakat Indonesia dan para mahasiswa Azerbaijan yang sedang studi bahasa Indonesia di Azerbaijan University of Languages. Dalam paparan kedua pembicara ini, para hadirin yang sebagian besar adalah warga asing Azerbaijan, jadi dapat lebih memahami mengenai nilai-nilai multikultural di Indonesia yang merupakan identitas yang lekat dengan nusantara.