Dejan Lovren: Lukaku Sengaja Ingin Melukai Saya

17 Oktober 2017 5:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lovren berebut bola dengan Lukaku (Foto: Reuters/Carl Recine)
zoom-in-whitePerbesar
Lovren berebut bola dengan Lukaku (Foto: Reuters/Carl Recine)
ADVERTISEMENT
Partai--yang seharusnya menarik tetapi malah menjemukan--antara Liverpool melawan Manchester United dalam lanjutan Premier League telah berakhir pada akhir pekan lalu. Akan tetapi, eksesnya ternyata masih terasa hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
Pemicunya adalah insiden yang terjadi antara bek Liverpool Dejan Lovren dengan striker United Romelu Lukaku. Peristiwa itu terjadi ketika keduanya terlibat perebutan bola dalam laga yang berakhir imbang tanpa gol itu.
Lovren yang melakukan tekel terjatuh. Dalam kondisi itu, kaki Lukaku mengenai wajah pemain bertahan asal Kroasia itu. Sontak, Lovren mengerang kesakitan sambil terus memegangi wajahnya.
Atas peristiwa itu, Lovren pun menilai Lukaku sengaja ingin melukai dirinya dengan mendaratkan kakinya ke wajahnya. Kejadian itu juga tak digubris oleh wasit yang memimpin ketika itu, Martin Atkinson.
“Saya melakukan tekel dan terjatuh. Dia (Lukaku) berada di depan saya dan sebenarnya bisa saja pindah. Sejujurnya, dalam pandangan saya, dia melakukannya dengan sengaja,” ujar Lovren seperti dilansir ESPN.
ADVERTISEMENT
“Biasanya, Anda akan meminta maaf setelah itu, tapi saya lihat dia memang terlihat tegang sepanjang pertandingan. Saya pikir mungkin itu jadi alasan lainnya,” lanjutnya.
Duel Romelu Lukaku vs Dejan Lovren. (Foto: Phil Noble/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Duel Romelu Lukaku vs Dejan Lovren. (Foto: Phil Noble/Reuters)
Selain lepas dari hukuman wasit, insiden itu tampaknya tak akan berlanjut kepada sanksi bagi bomber asal Belgia itu. Pasalnya, Federasi Sepak Bola Inggris (FA) memastikan tak akan memproses peristiwa tersebut.
Lovren pun memahami hal itu dan memilih untuk tak berlarut-larut memikirkannya.
“Itu sudah selesai dan saya tidak bisa mengubahnya. Tidak seorang pun yang bisa. Yang terjadi biarlah terjadi.
“(Sanksi) bukan menjadi keputusan saya. Saya tidak bilang saya kecewa, tapi biarkanlah yang sudah terjadi. Itulah sepak bola, (kejadian) itu bagian dari permainan,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT