Konten dari Pengguna

Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini dengan Bermain Playdough

Hajar Mufida
Saya seorang Guru TK di daerah Banyuwangi tepatnya di kecamatan Genteng
4 November 2022 18:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hajar Mufida tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pendidikan usia dini merupakan wahana pendidikan yang sangat penting dalam memberikan kerangka dasar terbentuk dan berkembang dasar-dasar pengetahuan, sikap dan keterampilan anak (Ahmad Susanto, 2016). Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang pesat bahkan dikatakan sebagai lompatan perkembangan karena itu usia dini dikatakan sebagai usia emas (golden age) yaitu usia yang berharga dibanding usia selanjutnya (Mufidah, 2013).
ADVERTISEMENT
Usia tersebut merupakan fase kehidupan yang unik dengan karakteristik khas, baik secara fisik, psikis, sosial dan moral. Anak pada usia dini memiliki kemampuan belajar luar biasa khususnya pada masa awal kanak-kanak (Rakimahwati, R, 2014; Rakimahwati, R, 2017).. Keinginan anak untuk belajar menjadikan anak aktif dan eksploratif (Zaman, 2014). Anak belajar dengan seluruh panca inderanya untuk memahami sesuatu dan dalam waktu singkat anak beralih ke hal lain untuk dipelajari.
Aspek-aspek perkembangan dan kemampuan anak usia dini terdiri dari perkembangan kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosial, agama dan moral serta seni. Pada masa ini proses pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai aspek sedang mengalami masa yang cepat dalam rentang perkembangan hidup manusia. Salah satu aspek yang perlu distimulasi di Taman Kanak-kanak adalah aspek fisik motorik. Alasan utama aspek motorik menjadi bagian dari sasaran Taman Kanak-kanak karena perkembangan motorik memiliki hubungan yang sangat erat dengan aspek-aspek yang lain. Apabila motorik seorang anak bagus, maka bisa dengan mudah dan lancar melakukan suatu kegiatan atau aktivitas yang menunjang pertumbuhan dan perkembangannya.
ADVERTISEMENT
Perkembangan motorik terbagi dua yaitu: motorik kasar dan motorik halus. Motorik kasar adalah gerakan/aktivitas yang menggunakan otot-otot besar atau bahkan seluruh anggota tubuh. Motorik halus adalah kemampuan yang berhubungan dengan keterampilan fisik yang melibatkan otot-otot kecil. Pengembangan motorik halus dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan dalam bermain (Rakimahwati, R, 2014; Rakimahwati, R, 2018).
Menurut Jamaris (2003) motorik halus adalah kemampuan untuk beraktivitas menggerakkan otot-otot halus yang mengkoordinasikan gerakan jari tangan dan mata yang membutuhkan kecermatan yang terdapat dalam kegiatan meremas, memasang dan membuka kancing baju, meronce manik-manik, melipat kertas, menyusun balok dan melukis dengan jari.
Pembelajaran di lembaga TK lebih mengoptimalkan kemampuan membaca, menulis, dan berhitung (calistung) bukan pemberian stimulasi. Pendidik dalam hal ini harus lebih jeli dalam memperhatikan perkembangan motorik halus anak didiknya, serta mengupayakan solusi yang tepat untuk pemecahan masalah yang dihadapi. Apabila guru menginginkan agar perkembangan motorik halus anak berkembang sesuai umur dan kemampuan anak, maka pengajar harus menyusun aktivitas belajar yang tepat dan menyenangkan serta menggunakan media yang cocok dengan aspek perkembangan anak agar tujuan pembelajaran tercapai dengan baik. Salah satunya menggunakan kegiatan bermain playdough.
ADVERTISEMENT
Playdough merupakan kegiatan bermain dengan adonan tepung dengan berbagai macam warna yang ada. Playdough dapat dibentuk menjadi berbagai jenis hewan, tumbuhan, buah, tempat, dan benda lainnya. Melalui playdough anak dapat bermain bentuk, warna, tekstur, melatih kelincahan, kelenturan jari-jari tangan dan koordinasi antara mata dan tangan.
Penerapan kegiatan bermain playdough dalam pembelajaran tersebut menjadi penting karena salah satu alat permainan dalam pembelajaran yang termasuk kriteria alat permainan edukatif dengan biaya murah dan memiliki nilai fleksibilitas,baik bagi guru maupun bagi anak dalam merancang pola-pola yang hendak dibentuk sesuai dengan rencana dan daya imajinasi selain itu dapat meningkatkan koordinasi antara mata dan tangan. Kegiatan bermain playdough dengan membentuk berbagai pola yang diinginkan sehingga anak akan lebih mudah untuk mengembangkan bakat dan imajinasinya.
ADVERTISEMENT
Proses perkembangan keterampilan motorik halus anak mengalami peningkatan didukung juga oleh penggunaan peralatan atau media yang tepat terutama saat anak bermain menggunakan bahan playdough yang berupa adonan tepung, pewarna makanan ,pisau dari plastik, dan cetakan untuk membuat bentuk palydough.
Melalui kegiatan meremas kemampuan motorik halus anak dapat ditingkatkan karena anak meremas-remaskan jari-jari tangannya supaya adonan menjadi rata.Dari kegiatan tersebut terjadi pengembangan motorik halus anak.Sesuai dengan pernyataan menurut Rakimahwati (2012) menjelaskan pengembangan motorik halus anak ditekankan pada koordinasi gerakan motorik halus, dalam hal ini berkaitan dengan kegiatan meletakkan atau memegang suatu objek dengan menggunakan jari tangan.
Motorik halus anak berkaitan dengan meletakkan atau memegang suatu objek. Pada aspek anak mampu meremas adonan playdough melalui bermain playdough terjadi pengembangan motorik halus karena kegiatan meremas itu anak memegang objek dan meletakkan objek itu kembali sehingga kegiatan tersebut anak menggunakan jari-jari tangannya untuk memegang dan meletakkan suatu objek.
Anak bermain Playdough didalam kelas
Melalui kegiatan mencetak adonan playdough dan melepaskan adonan dari cetakan, diperlukan ketelitian dalam melakukan kegiatan tersebut. Dengan adanya kegiatan mencetak dan melepas perkembangan motorik halus anak dapat berkembang, karena anak menggunakan jari-jarinya dan anak juga memerlukan ketelitian dalam mencetak dan melepas adonan dari cetakan. Zulkifli (2006) menjelaskan bahwa perkembangan motorik halus anak adalah perkembangan pengendalian gerakan jasmani melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf dan otot yang terkoordinasi.
ADVERTISEMENT
Jadi, perkembangan motorik halus anak juga berkaitan dengan pusat syaraf anak. Bermain playdough ini merupakan salah satu dari sekian banyak cara untuk meningkatkan kemampuan motorik halus dengan upaya agar anak mampu meremas adonan playdough melalui bermain playdough, anak mampu mencetak adonan playdough melalui bermain playdough dan anak mampu melepas adonan dari cetakan melalui bermain playdough.