Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.0
Konten dari Pengguna
Solusi Kecemasan: Menyelami Dunia Novel Dengan Membaca
15 April 2024 10:36 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Hajar Mutmainah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Membaca merupakan kegiatan sehari-hari yang sifatnya wajib untuk dilakukan, khususnya untuk mahasiswa. Adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi banyak menghasilkan informasi yang melimpah yang dapat berperan penting dalam memberikan pengalaman belajar mahasiswa. Apabila seorang mahasiswa rajin membaca buku, maka akan memberikan banyak dampak positif pada dirinya maupun orang lain di sekitarnya. Selain untuk memenuhi pengetahuan atas ilmu yang sedang dipelajari, membaca juga dapat dijadikan sebuah pilihan untuk meningkatkan pemikiran kritis yang mendalam. Oleh karena itu dengan memperkaya ilmu pengetahuan dan potensi melalui membaca, mahasiswa akan merasakan dampak positifnya secara nyata saat melakukan berbagai kegiatan kampus. Kegiatan ini bersifat akademik maupun nonakademik, seperti mengikuti organisasi, kepanitiaan, perlombaan, pengabdian masyarakat, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Banyaknya kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa cenderung dapat menyebabkan tekanan pada mahasiswa. Tekanan yang dimaksud disini adalah stress. Dimana stress ini merupakan reaksi alami yang dari tubuh yang dapat ditimbulkan apabila mahasiswa tersebut sudah berada diujung kemampuan individunya dalam menghadapi sesuatu. Permasalahan ini seringkali dianggap permasalahan biasa, padahal akibatnya akan sangat fatal jika dibiarkan begitu saja. Selain dapat menyebabkan permasalahan pada kejiwaan juga dapat menimbulkan penyakit pada fisik. Hal tersebut sungguh akan sangat mengganggu kegiatan mahasiswa dalam melaksanakan perkuliahan. Sehingga, dengan mencari refleksi atau hiburan setidaknya dapat mengurangi tekanan yang ditimbulkan.
Salah satu cara terbaik untuk mengurangi kecemasan serta tekanan tersebut antara lain adalah dengan masuk ke dalam dunia literasi melalui membaca buku. Membaca buku ini tidak hanya sebatas pada buku nonfiksi saja, melainkan dapat juga membaca buku non fiksi sesuai dengan genre buku yang disukai. Dalam membaca buku, waktu yang digunakan juga sangat fleksibel, yaitu dengan menyesuaikan waktu kosong yang kita miliki. Apabila kita sebagai mahasiswa hanya memiliki waktu dimalam hari, kita dapat memaksimalkan waktu tersebut untuk melakukan kegiatan membaca ini. Sesungguhnya, waktu terbaik untuk bersantai dan mengistirahatkan tubuh adalah dengan membaca buku sebelum tidur.
ADVERTISEMENT
Manfaat dari membaca buku sebelum tidur sangat memiliki dampak yang besar untuk perkembangan otak, antara lain dapat meningkatkan fungsi otak. Dengan membaca buku, tentunya kita akan membuat otak lebih bekerja dengan aktif. Otak secara tidak sadar akan semakin memahami dan memperbanyak kosa kata, meningkatkan kualitas berpikir, imajinasi, serta kreatvisitas. Menurut saya, manfaat tersebut sangat menguntungkan, khususnya untuk para pelajar seperti mahasiswa. Karena saya sendiri telah membuktikan keefektifan dari kegiatan membaca buku ini. Dengan saya melakukan kegiatan ini di malam hari sebelum tidur, saya akan lebih berfokus dengan apa yang saya baca. Pikiran saya tidak lagi tertuju dengan hal-hal yang menurut saya dapat membebani pikiran saya. Hal tersebut terjadi karena fokus saya hanya tertuju pada isi buku, tidak lagi pada kegiatan yang telah saya lakukan. Selain itu juga, karena hiburan ini tidak memerlukan budget yang banyak, saya juga tetap dapat melakukan setiap waktu yang saya inginkan.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, sudah saatnya kita sebagai mahasiswa untuk menyadari dan mengembalikan minat baca buku kita. Tidak hanya diperuntukkan sebagai penambah ilmu pengetahuan juga, melainkan sebagai hiburan disela kesibukan yang kita jalani dalam perkuliahan sehari-hari. Karena apabila bukan kita yang memulai untuk menerapkan hal baik itu, maka siapa lagi?
Hajar Mutmainah, mahasiswa Teknik Elektro PDB 18 Universitas Airlangga.