Konten dari Pengguna

Kesehatan Mental Merupakan Aspek Penunjang Performa yang Baik Bagi Pelajar

Hajrah Nurul Hasanah
Mahasiswa Komunkasi Digital dan Media Sekolah Vokasi IPB University
12 Maret 2024 7:46 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hajrah Nurul Hasanah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Anak yang terganggu kesehatan mentalnya : Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Anak yang terganggu kesehatan mentalnya : Freepik

Dalam permasalahan penting di lingkungan pendidikan, hal itu menentukan kualitas sumber daya manusia suatu bangsa.

ADVERTISEMENT
Penting dibentuknya sistem pendidikan yang sehat untuk menghindari hal buruk, pendidikan harusnya menyadarkan dan mengoptimalkan potensi manusia sepenuhnya, bukan justru membatasinya hanya untuk memenuhi kebutuhan materi jangka pendek. Pendidikan harus lebih manusiawi sesuai dengan kodrat manusia dan yang lebih penting harus melibatkan realita yang ada, sehingga para murid pun tidak mengalami gangguan mental dan memiliki kesehatan mental yang baik. Dengan kondisi mental yang sehat, diharapkan pelajar akan mampu menunjukkan performa terbaik dalam proses pembelajaran.
Dalam hal ini, tenaga pendidik memiliki peran terkait kondisi kesehatan mental pelajar. Kesehatan mental dalam aspek pendidikan membantu individu dan masyarakat lebih memahami isu-isu yang secara langsung dan tidak langsung mempengaruhi mereka. Sangat diperlukan seseorang menghadapi tantangan kesehatan mental atau mengenal seseorang yang mengalaminya. Kesehatan mental dalam aspek pendidikan membantu memperluas perspektif dan mendukung respons yang lebih berempati. Di masa depan nanti tiga kompetensi yang paling dibutuhkan tidak lagi hanya mencakup aspek akademis. Yang pertama adalah kemampuan memecahkan masalah (problem solver), kemampuan sosial yang meliputi komunikasi negosiasi dan kolaborasi, serta kemampuan mental yakni kemampuan mengelola diri, mengelola emosi, dan kemampuan mengetahui kompetensi dirinya. Mempelajari masalah kesehatan mental memudahkan memahami penyebab dan gejalanya, serta menciptakan lingkungan yang lebih terbuka dan ramah bagi semua orang. Kesehatan mental seorang pelajar secara langsung memengaruhi kinerja akademik mereka. Ketika pelajar sehat secara mental, mereka dapat fokus menyerap informasi dengan lebih baik. Sebaliknya, masalah pada mental dapat menghambat proses pembelajaran. Kesehatan mental adalah keadaan sejahtera dimana setiap individu bisa mewujudkan potensi mereka sendiri. Artinya, mereka dapat mengatasi tekanan kehidupan yang normal, dapat berfungsi secara produktif dan bermanfaat, serta mampu memberikan kontribusi kepada komunitas mereka. Namun nyatanya sering terjadi peristiwa yang kemudian berdampak pada rasa trauma akibat kekerasan, tekanan berlebih, ataupun stress dalam jangka panjang.Pada akhirnya, kesehatan mental pelajar akan menghasilkan kualitas hidup yang lebih baik pula. Ini tidak hanya berkaitan dengan kesuksesan akademik dan karier, tetapi juga dengan kepuasan batin. Menjaga kesehatan mental merupakan keterampilan dan kemampuan yang sama-sama dibutuhkan oleh guru maupun siswa.
ADVERTISEMENT
Guru dan siswa yang sejahtera secara mental dapat bersama-sama menciptakan lingkungan belajar yang positif dan produktif. Oleh sebab itu, dibutuhkan dukungan lingkungan pembelajaran yang memprioritaskan perhatian pada kesehatan mental dan pengembangan diri, baik bagi guru sendiri maupun siswa. Dengan upaya yang melibatkan pendekatan preventif yang tepat, kita berharap sistem pendidikan akan dapat melahirkan generasi yang tangguh, berdaya saing, dan mampu mengatasi tantangan kehidupan dengan lebih baik. Jadi, kesehatan mental memiliki dampak mendalam pada perkembangan akademik dan kehidupan pelajar di masa depan. Cara kita memahami sesuatu, cara kita menyerap informasi, dan kemampuan kita memproses dan mengingat informasi, semuanya bergantung pada kondisi kesehatan mental kita. Dalam beberapa tahun terakhir, terdapat peningkatan kekhawatiran tentang hubungan antara kesehatan mental dan prestasi akademik di kalangan siswa.
ADVERTISEMENT
Kesehatan mental mempengaruhi kemampuan pelajar untuk berkonsentrasi dan menyimpan informasi. Ketika pelajar sedang berjuang melawan tantangan kesehatan mental, mereka sering kali merasa sulit untuk fokus pada studi mereka, karena pikiran mereka sibuk dengan pemikiran lain. Kecemasan dan depresi, misalnya, dapat menyebabkan kurangnya motivasi sehingga membuat individu lebih sulit berkonsentrasi pada bidang akademisnya. Oleh karena itu, dapat diasumsikan bahwa kesehatan mental mempengaruhi kinerja akademik. Kesehatan mental berdampak pada kesehatan fisik pelajar. Beberapa kondisi kesehatan mental dapat menimbulkan gejala fisik seperti kelelahan, sakit kepala, mual, dan nyeri tubuh.
Gejala fisik ini dapat menyulitkan siswa untuk menghadiri kelas secara teratur, berpartisipasi dalam kegiatan, bersosialisasi dengan siswa lain, dan berprestasi di bidang akademik. Kesehatan mental yang tidak baik, dapat memicu adanya perbuatan yang tidak diinginkan di kalangan pelajar, seperti tawuran, bullying, hingga bunuh diri.
ADVERTISEMENT
Kesehatan mental yang baik akan menumbuhkan kecerdasan emosional yang baik. Memiliki kecerdasan emosional yang baik, sangat penting bagi pelajar, karena dapat menilai kebutuhan mereka sendiri dengan lebih baik, peduli terhadap orang lain, dan menunjukkan rasa hormat terhadap teman sebaya dan orang yang lebih tua, membatasi konflik dan miskomunikasi dalam lingkungan belajar.
Dengan memilki kesehatan mental yang baik, performa pelajar akan lebih meningkat, misalnya kemampuan untuk memahami orang lain, kepemimpinan, kemampuan membina hubungan dengan orang lain, kemampuan berkomunikasi, kerjasama tim, membentuk citra diri positif, memotivasi dan memberi inspirasi dan sebagainya.
Perlu adanya langkah yang diambil tenaga pendidik kepada pelajar untuk menjaga kesehatan mental pelajar. Seperti, menerapkan pengelolaan emosi, pengelolaan emosi dapat membantu pelajar mengatasi stres dan kecemasan. Tenaga pendidik dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan ini dengan mengajarkan mereka teknik pernapasan, meditasi, atau olahraga relaksasi. Lalu, lebih memerhatikan tekanan akademik. Tekanan akademik yang berlebihan dapat menjadi penyebab stres yang signifikan bagi siswa. Oleh karena itu, penting bagi sekolah untuk mengevaluasi beban kerja siswa dan memastikan bahwa mereka tidak terbebani dengan tugas yang terlalu banyak. Lalu menjadi pendamping pelajar yang selalu memberikan respon positif. Sering kali pelajar merasa stres karena berbagai alasan,seperti ujian, tugas rumah, atau masalah sosial. Tenaga pendidik perlumengidentifikasi stres yang dialami pelajar dan membantu mereka menemukan cara mengatasi stres tersebut. Penting bagi pelajar untuk merasa didukung oleh orang dewasa di sekitar mereka salah satunya tenaga pendidik
ADVERTISEMENT