Konten dari Pengguna

Mahasiswa KKN UNDIP Ciptakan Alat Pemeras Madu, Warga Logede Antusias!

Hakan Syukur
Mahasiswa semester 8 Teknik Mesin, Universitas Diponegoro. Bekerja sebagai freelancer di bidang desain grafis dan mengoperasikan Ms Office
11 Februari 2025 8:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hakan Syukur tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Klaten, 10 Februari 2025 – Mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro (UNDIP), Hakan Syukur Allatif, menghadirkan inovasi baru bagi warga Desa Logede, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten. Kali ini, ia menciptakan alat pemeras madu yang dirancang untuk mempermudah proses ekstraksi madu bagi peternak lebah di desa tersebut.
ADVERTISEMENT
Warga Desa Logede dikenal memiliki beberapa kelompok peternak lebah madu, namun selama ini mereka masih menggunakan cara manual dalam proses pemerasan. Metode tradisional tersebut dinilai kurang efisien karena memakan waktu lama dan hasil madu yang diperoleh sering kali bercampur dengan kotoran lilin. Dengan adanya alat pemeras madu ini, peternak bisa mengekstrak madu dengan lebih cepat, higienis, dan hasilnya pun lebih maksimal.
Menurut Hakan, alat ini dirancang dengan mekanisme sederhana tetapi efektif. “Desainnya dibuat agar mudah digunakan oleh warga, tanpa perlu listrik atau mesin yang rumit. Cukup menggunakan tenaga tangan, madu bisa diperas lebih cepat dan lebih bersih,” jelasnya.
Respon warga terhadap inovasi ini sangat positif. Mereka tidak hanya menerima manfaatnya, tetapi juga antusias belajar cara menggunakan dan merawat alat pemeras madu tersebut. Beberapa peternak bahkan mengaku bahwa alat ini sangat membantu meningkatkan hasil panen madu mereka.
ADVERTISEMENT
Bapak Warsana, Kepala Desa Logede, juga mengapresiasi program yang dilakukan mahasiswa KKN UNDIP ini. “Alat ini sangat membantu para peternak lebah di desa kami. Dengan proses pemerasan yang lebih cepat dan higienis, kualitas madu yang dihasilkan pun lebih baik. Semoga inovasi ini bisa terus dikembangkan,” ujarnya.
Selain memberikan alat, Hakan dan timnya juga mengadakan sosialisasi mengenai cara perawatan serta penggunaan alat pemeras madu agar bisa digunakan dalam jangka panjang. Tak hanya itu, mereka juga berbagi wawasan tentang pentingnya menjaga kualitas madu agar memiliki nilai jual lebih tinggi.
Dengan adanya inovasi ini, diharapkan para peternak lebah di Desa Logede bisa lebih produktif dan mandiri. Keberhasilan program ini sekali lagi membuktikan bahwa inovasi sederhana bisa memberikan dampak besar bagi kesejahteraan masyarakat.
penyerahan alat pemeras madu ke petani lebah
ADVERTISEMENT