Konten dari Pengguna

Jemparingan Meriahkan Semarak Bulan Merdeka Belajar

Heri Abi Burachman Hakim
Heri Abi Burachman Hakim, saat ini bekerja di ISI Yogyakarta sebagai Pranata Humas Ahli Muda. Pendidikan terakhir adalah S2 Ilmu Perpustakaan dan Informasi UIN Sunan Kalijaga
25 Mei 2024 4:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Heri Abi Burachman Hakim tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam rangka memeriahkan Semarak Bulan Merdeka Belajar, Kolaborasi Perguruan Tinggi Negeri dan Satuan Kerja di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yang berada di Yogyakarta menyelengarakan workshop dan gladhen jemparingan pada 24 Mei 2024, di Museum Benteng Vredeburg. Workshop jemparingan diikuti lebih dari 50 pengunjung museum, sedangkan gladhen ikuti 56 atlit jemparingan. Workshop jemparingan diikuti oleh pengunjung museum dengan berbagai latar belakang profesi seperti mahasiswa, guru, dosen dan anggota TNI. Untuk gladhen atau lomba jemparingan diikuti oleh atlit yang berasal dari Yogyakarta dan Klaten. Semua peserta sangat antuias untuk mengikuti workshop maupun gladhen karena untuk melesatkan anak panah ke target sasaran bukanlah pekerjaan muda.
ADVERTISEMENT
Jemparingan merupakan olah raga panahan tradisional dari Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat atau dikenal juga dengan jemparingan gaya Mataram Ngayogyakarta. Pada mulanya, jemparinga hanya dilakukan di kalangan keluarga Kerajaan Mataram hingga dijadikan sarana perlombaan di kalangan prajurit kerajaan. Namun seiring waktu, seni memanah ini kini semakin diminati dan dimainkan oleh banyak orang dari kalangan rakyat biasa. Berbeda dengan gaya panahan lainnya, jika biasanya dilakukan sambil berdiri, Jemparingan dilakukan dalam posisi duduk bersila dan dengan menggunakan baju adat jawa.
Workshop jemparingan, dokumentasi: Humas ISI Yogyakarta
zoom-in-whitePerbesar
Workshop jemparingan, dokumentasi: Humas ISI Yogyakarta
Workshop jemparingan didesain bagi pengunjung atau masyarakat yang belum pernah merasakan pengalaman jemparingan, sedangkan gladhen merupakah perlombaan panahan yang diperuntukkan bagi atlet jemparingan. Demikian disampaikan Lutse Lambert Deniel Morin, S.Sn., M.Sn dari ISI Yogyakarta selaku koordinator kegiatan jemparingan. Lebih lanjut beliau menyampaikan pemilihan jemparingan sebagai salah satu agenda kegiatan Semarak Bulan Merdeka Belajar merupakan upaya preservasi budaya dan seni tradisi karena olah raga ini syarat akan filosofi. Dengan agenda seperti ini maka masyarakat akan mulai mengenal dan mencintai jemparingan.
Gladhen Jemparingan, dokumentasi: Humas ISI Yogyakarta
Workshop dan gladhen jemparingan ini mampu menarik minat pengunjung museum dan peserta Semarak Bulan Merdeka Belajar untuk mengikuti workshop dan gladhen jemparingan sehingga Semarak Bulan Merdeka Belajar semakin meriah.
ADVERTISEMENT