Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Social Distancing dari Media Sosial
14 April 2021 9:55 WIB
Tulisan dari Muhammad Haldin Fadhila tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Media sosial sudah menjadi bagian yang cukup besar dikehidupan semua orang, dari yang muda hingga tua. Setidaknya, mereka pasti membuka media sosial dan menatap ke layar handphone-nya kurang lebih selama dua jam dalam sehari. Menyenangkan, iya, bisa bikin lupa waktu dan sekeliling juga iya.
ADVERTISEMENT
Media sosial adalah segalanya, mulai dari sumber hiburan, mencari apa yang sedang trending di seluruh dunia, menambah teman atau networking hingga informasi baru yang tidak kita ketahui sebelumnya.
Tidak bisa dipungkiri kalau kita tidak bisa menjalani hari-hari tanpa membuka media sosial seperti Instagram atau Twitter, bahkan bisa sampai lupa waktu karena terlalu serius scrolling. Tetapi, hal yang berlebihan itu tidak baik.
Walaupun media sosial menjadi sumber dari banyak hal, media sosial juga bisa membuat kita menjadi insecure atau kurang percaya diri.
Ketika kita melihat post teman yang sedang menikmati hidupnya atau yang sedang berada di puncak kehidupannya. Lalu teringat, kalau kehidupan kita ya… begini-gini saja.
Setiap hal selalu memiliki kelebihan dan kekurangan, begitu juga dengan media sosial. Kelebihan dari media sosial tentu banyak dan untungnya juga banyak kalau kita bisa menggunakannya dengan benar.
ADVERTISEMENT
Tetapi, kekurangan dari penggunaan media sosial yang berlebih bisa menjadi hal yang merusak mental diri kita. Seperti terlalu ketagihan, apa-apa harus di share, semua orang harus tau, mencari validasi, lalu jadi lupa waktu, terlalu lama scrolling, menjadi stress dan yang tentunya insecure.
Pasti akan ada waktunya dimana kita merasa jenuh untuk membuka media sosial, energi dan mental mulai terkuras ketika buka media sosial padahal baru scrolling 5-10 menit. Langsung berhenti dari membuka media sosial pun juga tidak baik.
Awalnya untuk mengurangi membuka media sosial memang cukup sulit, karena kalau bosan jari pasti langsung mengarah ke ikon media sosial, walaupun dibuka hanya untuk sesaat kemudian langsung ditutup. Satu-satunya cara untuk menghilangkan kebiasaan itu ya, alihkan pikiran. Kalau bosan, cari aktivitas lain, seperti baca buku, nonton, dengar musik atau dengar podcast.
ADVERTISEMENT
Ada pepatah mengatakan “ignorance is bliss” dan nyatanya memang benar. Perlahan-lahan mulai mengurangi kebiasaan untuk membuka media sosial akan ada perasaan sedikit lebih lega dari biasanya.
Media sosial memang penting, tetapi tidak ada salahnya untuk istirahat sejenak, bukan?