Konten dari Pengguna

Optimalisasi Media Digital Bagi Wirausaha Penjualan Baju Bekas Di Sumbertanggul

Halida Deta Larasati
Mahasiswa Pertanian dari Universitas Jember, saat ini sedang menempuh semester 7.
17 September 2021 20:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Halida Deta Larasati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar 1. Proses kunjungan di Kantor Desa
zoom-in-whitePerbesar
Gambar 1. Proses kunjungan di Kantor Desa
ADVERTISEMENT
Perkenalkan, nama saya Halida Deta Larasati seorang mahasiswa Pertanian dari Universitas Jember (http://unej.ac.id). Saat ini saya sedang menempuh kegiatan Kerja Kuliah Nyata atau yang sering disebut dengan KKN, kegiatan KKN dikampus saya mengangkat konsep “Back to Village III”. Konsep KKN “Back to Village III” ini sendiri adalah kegiatan pengabdian terhadap masyarakat umum yang dilakukan mahasiswa secara mandiri dan fokus pada daerah tempat tinggal mahasiswa. Selain itu mahasiswa dapat melakukan kegiatan kepada 1 sasaran, karena disaat pandemi seperti ini ada beberapa desa yang tidak mengizinkan untuk melaksanakan kegiatan yang menghasilkan perkumpulan banyak orang. Konsep KKN “Back to Village” tersebut muncul sejak awal pandemi covid-19 pada tahun 2020 lalu, hal tersebut bertujuan untuk menghindari mobilitas yang menghasilkan perkumpulan banyak orang.
ADVERTISEMENT
Pandemi covid-19 ini memberikan dampak yang besar bagi masyarakat Indonesia salah satunya yang paling menonjol adalah perekonomian. Turunnya perekonomian di negara ini disebabkan oleh banyaknya pekerja yang di PHK semenjak pandemi, angka pengangguran sebelumnya juga cukup banyak, UMKM yang semakin sepi semenjak diberlalukan beberapa aturan seperti batasan jam saat berjualan, dan masih banyak lagi. Keadaan ini membuat masyarakat semakin resah karena mereka tidak dapat melakukan aktifitas pada umumnya dengan normal, sehingga mau tidak mau masyarakat harus mengembangkan ide-ide yang menarik untuk meningkatkan perekonomian keluarga.
Kesempatan untuk melaksanakan kegiatan KKN di masa pandemi covid-19 ini saya memutuskan memilih tema “Program Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid-19”. Saya melaksanakan kegiatan KKN di Desa Sumbertanggul, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto yang merupakan kota kelahiran saya. Kegiatan KKN ini juga didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapang (DPL) yaitu Ibu Susan Barbara Patricia SM, S.Hut., M.Sc. Tujuan saya memilih tema KKN tersebut untuk membantu salah satu siswa SMA yang sedang terdampak covid-19 pada usaha online shop yang dibuka sejak bulan Februari 2021 lalu. Penjualannya semakin hari mengalami penurunan yang cukup drastis, bahkan mulai dari bulan Juli hingga sekarang belum ada sama sekali pembeli. Kak Ema juga menjelaskan bahwa selama berjualan baju bekas hanya memanfaatkan satu paltform aplikasi yaitu WhatsApp, dengan begitu penjualannya tidak meluas dan hasil yang diperoleh sangat sedikit. Oleh karena itu saya memilih untuk membantu mengembangkan bisnis onlinenya secara meluas dengan memperbaiki beberapa hal.
ADVERTISEMENT
Perkembangan media digital semakin tahun mengalami peningkatan dengan baik, sehingga solusi yang tepat adalah memanfaatkannya. Kegiatan KKN yang saya lakukan adalah memperkenalkan media digital seperti aplikasi Canva, Tokko, dan Buku Kas guna menunjang pemasaran produk. Aplikasi canva merupakan media digital yang bergerak dalam bidang desain grafis, pada aplikasi ini dapat membuat desain secara mandiri atau menggunakan template yang disediakan. Template yang disediakan juga beragam mulai dari cerita instagram, logo, daftar riwayat, menu, sampul buku, poster, kartu undangan, agenda, sampul majalah, dan lain-lain. Canva menjadi solusi yang tepat untuk pengembangan online shop, oleh karena itu pelatihan pertama pada kegiatan KKN saya adalah Canva. Pelatihan yang saya berikan berupa edukasi mengelola instagram dengan cara mendesain halaman postingan, cerita instagram serta sorotan, dan animasi bergerak. Pelatihan pada Canva dilakukan untuk memperbaiki tampilan beranda akun instagram peserta, sebab yang unik akan membuat pelanggan tertarik.
Gambar 2. Hasil dari pelatihan untuk postingan instagram
Gambar 3. Hasil dari pelatihan untuk cerita instagram
Selanjutnya pada pelatihan kedua saya memberikan edukasi seputar aplikasi Tokko. Pelatihan ini dilaksanakan pada tanggal 1 September 2021 pada pukul 09.00-10.00 WIB di rumah peserta. Aplikasi ini memang dirancang untuk membantu pengembangan online shop secara meluas, mulai dari pengenalan produk, pemasaran hingga periklanan. Saat pelatihan saya juga membuatkan materi khusus yang isinya penjelasan secara singkat dan gambar-gambar terkait proses pendaftaran, fitur-fitur dan kegunaanya. Kegiatan pelatihan selalu diawali dengan penjelasan terkait aplikasi yang saya jadikan objek, sehingga peserta akan lebih mudah menyerap apa yang saya sampaikan nantinya. Selain itu, saya juga membantu dalam proses upload ke katalog dan melengkapi data-data yang dibutuhkan. Selama pelatihan peserta KKN dengan mudah menyerap apa yang saya sampaikan, sehingga proses pelatihan saat itu sangat lancar dan seru. Materi yang saya buat khusus untuk peserta KKN juga dapat kalian unduh di akun youtube saya (Halida Deta Larasati).
Gambar 4. Proses Pelatihan Aplikasi Tokko
Pelatihan yang ketiga saya memperkenalkan aplikasi yang pengelola keuangan yaitu Buku Kas. Pelatihan dilakukan pada tanggal 1 September 2021 pukul 07.00-09.00 WIB di kediaman rumah peserta KKN. Tujuan saya mengenalkan aplikasi ini agar memudahkan peserta KKN dalam mencatat keuangan online shop. Aplikasi tersebut akan mempermudah peserta melihat catatan transaksi, hutang dan piutang, stok barang, dan analisis keuangan. Dengan adanya fitur analisis keuangan akan membuat peserta jauh lebih mudah mengelola laporan keuangan usaha mulai dari total penjualan, total pengeluaran, total keuntugan, dan total hutang piutang. Dengan adanya aplikasi ini pembukuan keuangan usaha Kak Ema akan jauh lebih terstruktur dan terintregasi. Data yang disimpan oleh Buku Kas dapat dicek dalam kurun waktu harian, mingguan, dan bulanan. Menurut saya dengan aplikasi ini Kak Ema akan dapat memantau performa bisnis dengan grafik analisa yang sudah disediakan. Aplikasi Buku Kas akan sangat membantu Kak Ema dalam mencatat keuangan usaha beliau ke depannya.
Gambar 5. Proses Pelatihan Aplikasi Buku Kas