Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
4 Syarat yang Perlu Kamu Kenali Sebelum Berinvestasi
26 Desember 2019 10:07 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:17 WIB
Tulisan dari Halofina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setelah terakhir Fina bahas mengenai evaluasi keuangan di akhir tahun, sekarang Fina mau bahas syarat apa aja sih yang perlu diperhatikan sebelum melakukan investasi. Buat kamu calon investor dan belum paham tentang syarat-syarat sebelum berinvestasi, tulisan ini cocok banget buat kamu!
ADVERTISEMENT
Nah, sebelum memulai investasi terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh kita selaku investor. Mulai dari memiliki pengetahuan yang cukup terkait jenis dan karakteristik instrumen atau produk investasi yang tersedia, hingga memiliki perencanaan yang matang pada saat tahap esksekusinya. Selain dua hal tersebut, terdapat empat syarat mutlak yang perlu dipenuhi sebelum memulai investasi. Bagi kalian yang akan memulai investasi sebaiknya memperhatikan empat syarat sebelum investasi berikut ini.
1. Cashflow Keuangan Positif
Syarat sebelum investasi pertama yang perlu diperhatikan adalah mengetahui kondisi cash flow keuangan kita.
Kondisi cash flow keuangan setiap orang tentunya akan berbeda, tergantung dari bagaimana caranya mengelola uang. Cash flow bisa positif artinya penghasilan lebih besar daripada pengeluaran, sebaliknya negatif artinya penghasilan lebih kecil daripada pengeluaran. Sebelum kita mulai berinvestasi, sebaiknya cash flow keuangan kamu positif, sehingga jangan sampai memaksakan diri untuk investasi tetapi kita harus berutang untuk memenuhi kebutuhan hidup.
ADVERTISEMENT
Kunci cash flow positif terletak pada rencana anggaran keuangan (budgeting). Syaratnya keuangan kamu dipastikan tidak boleh besar pasak daripada tiang. Nah, saat membuat anggaran keuangan, penghasilan perlu dialokasikan ke dalam beberapa pos pengeluaran seperti kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, cicilan utang (debt ratio), hingga tabungan dan investasi (saving ratio).
2. Menyelesaikan Utang
Syarat sebelum investasi kedua yang perlu kita perhatikan selajutnya adalah menyelesaikan kewajiban utang. Untuk hal ini memang tidak bisa digeneralisir karena setiap orang tentunya memiliki kondisi dan prioritas yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Namun idealnya kewajiban utang ini diselesaikan sebelum memulai investasi, khususnya jika utang tersebut memiliki bunga yang tinggi dan jangka waktunya panjang. Hal yang ditakutkan jika kita menundanya adalah nilai cicilan utang semakin menggunung nilainya.
Meskipun dalam aplikasinya utang bisa dijadikan salah satu strategi untuk mencapai tujuan keuangan, seperti umumnya kepemilikan rumah yang dilakukan dengan cara KPR melalui bank. Namun perlu diingat bahwa utang ini juga ada aturannya, di antaranya:
3. Punya Dana Darurat
Syarat sebelum investasi ketiga yang penting diperhatikan adalah memiliki dana darurat. Meski peruntukannya untuk menutupi biaya yang kemungkinan muncul diakibatkan oleh satu kondisi darurat yang terjadi di luar rencana.
ADVERTISEMENT
Keberadaan dana darurat ini juga ditujukan untuk melindungi investasi jangka panjang yang kita miliki supaya tidak terganggu. Konteks tidak terganggu di sini adalah ketika terjadi kondisi darurat, tentunya kita tidak ingin jika dana investasi yang sudah kita siapkan selama ini terpakai.
Investasi jangka panjang di instrumen pasar modal seperti saham, reksadana campuran atau reksadana saham tentunya berisiko karena sifatnya yang sangat fluktuatif. Bayangkan jika kita sudah memiliki investasi jangka panjang namun tidak memiliki dana darurat, lalu menghadapi kondisi darurat yang mengharuskan kita mengeluarkan biaya yang besar misalkan di saat nilai investasi kita sedang turun. Berkaca pada kondisi tersebut, kemungkinan kita mengalami dua kerugian sekaligus.
4. Kenali Profil Risiko Sendiri
Syarat sebelum investasi terakhir yang perlu diperhatikan adalah kita perlu mengenali profil risiko sendiri selaku investor. Selalu ada risiko dalam investasi, apa pun itu. Secara umum terdapat tiga karakteristik profil risiko investor: konservatif, moderat, dan agresif.
ADVERTISEMENT