Konten dari Pengguna

Organisasi Kampus: Antara Pengembangan Diri dan Beban Tambahan

halwa mahira
MAHASISWA UIN SUMATERA UTARA
30 Desember 2024 15:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari halwa mahira tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Organisasi kampus merupakan elemen penting dalam kehidupan mahasiswa. Mulai dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) hingga komunitas minat khusus, organisasi ini memberikan peluang untuk mengasah berbagai keterampilan seperti kepemimpinan, komunikasi, dan manajemen waktu. Meski demikian, keterlibatan dalam organisasi kampus sering kali dianggap sebagai beban tambahan yang dapat mengganggu fokus akademik dan keseimbangan kehidupan pribadi. Di satu sisi, bergabung dengan organisasi kampus membuka peluang pembelajaran di luar kelas. Mahasiswa dapat memperoleh pengalaman bekerja dalam tim, memimpin proyek, serta menghadapi tantangan nyata yang tidak diperoleh melalui pembelajaran formal. Selain itu, organisasi sering menjadi wadah untuk memperluas jaringan, baik dengan rekan mahasiswa maupun profesional, yang dapat mendukung karier di masa depan.
Ormawa UIN Sumatera Utara
zoom-in-whitePerbesar
Ormawa UIN Sumatera Utara
Namun, di sisi lain, ada mahasiswa yang merasa terbebani oleh aktivitas organisasi. Jadwal rapat yang padat, tenggat waktu proyek, dan tuntutan dari anggota lain kerap menyulitkan mereka untuk membagi waktu antara aktivitas organisasi, studi, dan kehidupan pribadi. Akibatnya, hal ini dapat memengaruhi kinerja akademik mereka dan memicu stres berlebih.
ADVERTISEMENT
Lalu, bagaimana mahasiswa dapat menemukan keseimbangan antara manfaat organisasi dan tantangan yang dihadapi? Salah satu langkahnya adalah dengan menetapkan prioritas. Mahasiswa perlu memahami tujuan mereka bergabung dalam organisasi dan memastikan komitmen yang mereka ambil sesuai dengan kemampuan mengelola waktu. Selain itu, penting bagi organisasi kampus untuk menciptakan budaya kerja yang sehat, di mana anggotanya tidak hanya didorong untuk berkontribusi tetapi juga diberi ruang untuk berkembang tanpa tekanan berlebih.
Kesimpulannya, organisasi kampus dapat menjadi sarana pengembangan diri yang efektif jika dikelola dengan bijak. Dengan manajemen waktu yang baik dan dukungan dari rekan anggota, mahasiswa dapat merasakan manfaat organisasi tanpa merasa terbebani. Jadi, apakah organisasi kampus menjadi jalan untuk tumbuh atau menjadi tantangan tambahan? Jawabannya ada pada bagaimana mahasiswa menjalaninya.
ADVERTISEMENT