Konten dari Pengguna

Mengapa Hari Pahlawan Terus Relavan ?

Hammam Zhofron Abdullah
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
11 November 2024 9:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hammam Zhofron Abdullah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber : Dokumen Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : Dokumen Pribadi
ADVERTISEMENT
Hari ini adalah hari terbaik untuk merefleksikan kembali soal kepahlawanan. Kenapa ada istilah pahlawan dalam kehidupan kita ? Dan apa sih, yang menjadikan seseorang layak disebut sebagai pahlawan ?. Apa tidak bosan setiap tahun kita memperingati hari pahlawan ?.
ADVERTISEMENT
Sejarah
Secara historis, 10 November 1945 adalah peristiwa yang menjadi cikal bakal lahirnya peringatan hari pahlawan. Pada hari itu pertempuran hebat pecah. Rakyat dari berbagai kalangan—mulai dari pemuda, pelajar, hingga santri—bersatu mempertahankan kota mereka. Dengan senjata sederhana, semangat tak kenal takut, dan keyakinan akan kemerdekaan, mereka melawan pasukan sekutu yang memiliki persenjataan lengkap. Pertempuran ini berlangsung selama tiga minggu dan menyebabkan ribuan korban jiwa di kedua belah pihak. Meskipun pada akhirnya Surabaya jatuh ke tangan sekutu, perlawanan gigih tersebut berhasil menggugah perhatian dunia dan memperkuat semangat kemerdekaan di seluruh negeri.
Memperingati hari pahlawan, tidak hanya mereka yang gugur di medan pertempuran saja. Tetapi juga tentang pengorbanan yang di tunjukan para pejuang terdahulu dalam meraih kemerdekaan. Pahlawan masa kini tidak lagi harus mengangkat senjata atau terlibat dalam peperangan fisik. Saat ini, menjadi pahlawan berarti berperan aktif dalam membangun bangsa melalui cara-cara yang positif dan konstruktif. Misalnya, seorang guru yang berjuang memberikan pendidikan berkualitas di pelosok negeri, seorang tenaga medis yang berkorban di daerah terpencil, atau seorang pemuda yang aktif mengembangkan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat.
ADVERTISEMENT
Menjadi Pahlawan di Masa Sekarang
Setiap individu bisa menjadi pahlawan dalam skala yang lebih kecil, yaitu dalam komunitas atau lingkungannya masing-masing. Tindakan sederhana seperti menjaga kebersihan lingkungan, membantu tetangga yang kesulitan, atau aktif dalam kegiatan sosial juga merupakan bentuk pengabdian yang tidak kalah pentingnya. Hal-hal kecil ini akan memberikan dampak positif dalam jangka panjang, membantu menciptakan masyarakat yang lebih baik, harmonis, dan sejahtera.
Menghargai jasa pahlawan tidak hanya dilakukan pada satu hari dalam setahun, tetapi juga dengan menerapkan nilai-nilai kepahlawanan dalam kehidupan sehari-hari. Setelah menyelesaikan bacaan ini, marilah kita bersama-sama bertekad untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa ini, dan menjadi pahlawan bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat. Sebagaimana para pahlawan yang telah rela berkorban demi kemerdekaan bangsa, kita pun dapat berkontribusi, sekecil apa pun, untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Oleh : Hammam Zhofron Abdullah, mahasiswa UIN Bandung