Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.1
Konten dari Pengguna
Muda-Jiwo Lebih Unggul di Pilkada Kubu Raya
11 Juni 2018 2:55 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
Tulisan dari hamparan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Direktur Riset Media Nasional, Sudarto
Lembaga Media Survei Nasional (MEDIAN) Merilis hasil Survey yang dilakukan di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, untuk mengetahui posisi kandidat -kandidat yang bertarung pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kubu Raya periode 2019-2024.
ADVERTISEMENT
Hasil survey yang dilakukan Lembaga Media Survei Nasional ini, menempatkan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan dan Sujiwo di posisi teratas , diikuti pasangan Weri Syahrial dan HM Maksudi, sedangkan diposisi ketiga ditempati pasangan Hamzah Tawil dan Kohim.
Direktur Riset Media Nasional, Sudarto, menjelaskan pada 7 hingga 15 Mei 2018 pihaknya melakukan penelitian dengan mengambil sampel kepada 1000 responden di Kubu Raya, tidak ada perbedaan yang signifikan dari karakter sampel pihaknya dengan Badan Pusat Statistik, populasi masyarakat Kubu Raya baik dari sisi usia, gender, pendidikan dan agama. Distribusi sampel sseuai dengan jumlah pemilih disetiap kecamatan.
“Semuanya mirip, sehingga kami sangat percaya 95 persen bahwa hasil yang kami dapatkan dari wawancara reponden-responden mampu mewakili aspirasi Masyarakat Kubu Raya secara umum, karena seluruh Demografinya sudah terwakili dengan baik,” ujar Sudarto, di Gardenia Hotel, Jalan Arteri Supadio, Kabupaten Kubu Raya, Minggu, 10 Juni 2018.
ADVERTISEMENT
Sudarto menjelaskan, hasil survey berkaitan dengan popularitas ketokohon dari enam tokoh di Kubu Raya baik calon Bupati maupun Wakil Bupati. Paling tinggi popularitasnya ada pada tokoh Muda Mahendrawan, 99,9 persen, di ikuti Sujiwo 87 persen, Weri Syahrial 57 persen, Hamzah Tawil 54,3 persen , Kohim 19 persen, HM Nasir Maksudi 15,7 persen. Jika dilihat dari popularitasnya saja, ada kesenjangan yang cukup tinggi, antara satu calon dengan calon yang lain.
“Disisi papan atas ada Muda Mahendarawan dan Sujiwo yang sudah dikenal 99,9 persen dan 87,6 persen masyarakat Kubu Raya, dan dipapan tengah ada Weri Syahrial yang baru dikenal oleh 57 persen masyarakat. Jadi, kita nilai pertarungan ini tidak berimbang, kalau saya boleh ibaratkan pertarungan ini ibarat pertarungan antara Menchester United melawan Persija,” ujar Sudarto.
ADVERTISEMENT
Sudarto menjelaskan, berdasarkan data ini bisa dikatakan separuh masyarakat Kabupaten Kubu Raya hanya mengetahui Pilkada Kubu Raya hanya di ikuti pasangan Muda Mehendrawan dan Sujiwo saja, sementara calon-calon yang lain tidak diketahui masyarakat.
“Dari data pupularitas ini sudah menunjukkan siapa yang unggul dan siapa yang tidak unggul, siapa yang mempunyai peluang paling besar untuk menang dan yang punya peluang lebih kecil untuk menang,” ujar Sudarto.
Sudarto mengatakan, dari hasil survei berdasarkan popularitas ini, maka pasangan lain sangat sulit untuk mengejar ketertinggalan, karena belum terlalu dikenal masyarakat. Maka, agar pertarungan Pilkada Kubu Raya ini menjadi berimbang, pasangan lain mesti meningkatkan popularitas dengan waktu yang tersisa, yakni sebelum 27 Juni 2018.
ADVERTISEMENT
“Dalam tahapan politik, atau Pilkada itu jelas. Dikenal, disuka dan dipilih. Dikenal saja belum bagaimana mau disuka, bagaimana mau dipilih,” kata Sudarto, dikutip dalam keterangan siaran pers rilisnya yang diterima berbagi media di Kalimantan Barat.
Sudarto menjelaskan, hasil survey dari sisi elektabilitas juga menempatkan Pasangan Muda dan Sujiwo juga berada di posisi teratas sebesar 72,8 persen, diposisi kedua Weri Syahrial dan H M Nasir Maksudi sebesar 6,6 persen dan posisi ketiga Hamzah Tawil dan Kohim sebesar 4,6 persen.
“Kami melihat posisi Muda dan Sujiwo mendominasi pertarungan Pilkada di Kubu Raya. Dengan dominasi yang cukup besar, 72 persen berbanding 6,6 persen dan berbanding 4,6 persen. Ini data yang kami ambil diawal Mei 2018, jika ditanya hari ini posisinya seperti apa? Kami tidak bisa menjawab,” kata Sudarto.
ADVERTISEMENT