Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Penggunaan Bright Gas Lebih Murah
7 Juni 2018 11:28 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
Tulisan dari hamparan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
hamparan.info - Sejumlah pengusaha kuliner, rumah makan dan katering yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia (APJI) Kalbar, mendeklarasikan menggunakan elpiji nonsubsidi.
ADVERTISEMENT
Ketua DPA APJI Kalbar, Habibi, menjelaskan hingga saat ini sebanyak 37 pengusaha kuliner, rumah makan dan lainnya yang tergabung dalam APJI Kalbar. "Untuk langkah pertama sudah disiapkan sekitar 100 tabung bright gas," kata Ketua DPA APJI Kalbar, Habibi.
Hingga saat ini, APJI Kalbar, baru dibentuk di Kota Pontianak, sementara untuk kabupaten/kota lainnya akan menyusul dalam waktu dekat, katanya.
Menurut dia, penggunaan bright gas terhitung lebih murah dan aman dibanding menggunakan elpiji tiga kilogram. "Sebelumnya saya dalam sehari menggunakan 12 tabung untuk gas subsidi, ketika pindah menggunakan bright gas 5,5 kilogram menjadi empat tabung per hari," kata Habibi yang merupakan pengusaha katering PT Borneo Catering Service tersebut.
Ia menjelaskan, setiap anggota APJI Kalbar telah mendapat kartu tanda anggota, yang untuk menjadi keanggotaanya harus mendapat rekomendasi dari pihak Pertamina, APJI dan instansi terkait lainnya, sehingga kalau tidak mentaati aturan, maka kartu keanggotaan tersebut bisa dicabut.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, General Manajer MOR VI, Pertamina Wilayah Kalbar, Made Ade Putra menyampaikan apresiasinya kepada APJI Kalbar, atas komitmennya untuk menggunakan elpiji nonsubsidi tersebut.
"Tentunya kami berharap, apa yang dilakukan oleh APJI Kalbar, bisa menjadi contoh bagi pengusaha kuliner lainnya yang ada di Kota Pontianak dan Kalbar umumnya, apalagi dengan beralihnya para pengusaha kuliner untuk menggunakan elpiji nonsubsidi akan berdampak pada meningkatkan pemasukan daerah," kata General Manajer MOR VI, Pertamina Wilayah Kalbar, Made Ade Putra, dikutip dalam siaran pers rilisnya yang diterima berbagai media.
Selain itu, pihaknya bersama instansi terkait yang ada di Kalbar juga terus melakukan sosialisasi terkait penggunaan bright gas bagi pengusaha kuliner.
"Kami meminta awak media juga aktif mensosialisasikan, bahwa para pengusaha kuliner yang pendapatannya sebesar Rp1,5 juta per hari sudah tidak berhak lagi menggunakan elpiji subsidi tersebut," katanya.
ADVERTISEMENT
Penjabat sementara Wali Kota Pontianak, Mahmudah menyatakan dukungannya kepada sejummlah pengusaha yang tergabung dalam APJI yang sudah berkomitmen untuk menggunakan elpiji nonsubsidi.
"Dengan beralihnya para pengusaha yang tergabung dalam APJI tersebut, maka elpiji tiga kilogram, ke depannya memang benar-benar dimanfaatkan atau digunakan oleh masyarakat yang berhak saja," ujarnya.
Sehingga, menurut dia, pihaknya sangat mendukung langkah Pertamina dan APJI dalam menggalakkan penggunaan elpiji nonsubsidi bagi para pengusaha rumah makan, restoran dan pengusaha katering lainnya.
"Apalagi menjelang Lebaran, penggunaan BBM dan elpiji akan meningkat, maka langkah APJI yang komitmen untuk menggunakan elpiji nonsubsidi sangat membantu pemerintah agar elpiji subsidi memang digunakan oleh masyarakat yang benar-benar berhak," kata Mahmudah.