Konten dari Pengguna

Peran Seorang Ayah Dalam Film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini

Hana Zahra Faisa
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
2 Januari 2023 16:44 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hana Zahra Faisa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
                            Sumber : Google, Poster Film #Nantikitaceritatentanghariini
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : Google, Poster Film #Nantikitaceritatentanghariini
ADVERTISEMENT
Seperti yang kita tahu film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini atau biasa dikenal dengan NKCTHI adalah salah satu film yang populer pada awal tahun 2020, ini juga adalah salah satu film yang ditunggu-tunggu karena diadaptasi dari buku karya Marchella FP yang berisi tentang beberapa pengalaman pribadi hidup seseorang. Tema film ini juga mengisahkan tentang keluarga yang menyimpan sebuah rahasia sehingga itu menjadi bom waktu bagi keluarga tersebut, permasalahan yang dituangkan dalam film ini cukup menarik sehingga film NKCTHI menjadi salah satu list film keluarga terbaik di pembuka awal tahun 2020.
ADVERTISEMENT
Membaca beberapa ulasan yang ditujukan untuk film ini mereka beasumsi bahwa mereka pernah merasakan beberapa momen yang diceritakan dalam film tersebut di keluarga mereka, dan tidak sedikit juga yang terbawa emosi saat menonton film ini hingga menangis tersedu-sedu.
Saya sepakat dengan ulasan-ulasan yang diberikan untuk film ini. Film ini bagus, banyak pesan yang disampaikan mengenai keluarga, film ini juga sangat menyentuh karena banyak adegan-adegan yang membuat penonton berkaca terhadap kisah keluarganya sendiri, tentang kasih sayang yang diberikan seorang ayah kepada anaknya, merasa dibanding-bandingkan dengan anggota keluarga yang lain, perlakuan pilih kasih seorang ayah yang tentunya akan membuat sakit hati bagi sang anak yang mendapatkan hal itu.
Dari semua perlakuan itu kadang orang tua melakukan nya tanpa sadar karena keegoisan orang tua dalam menentukan pilihan hidup bagi sang anak, sehingga bagi seorang anak yang mendapat perlakuan tersebut ia akan merasa rendah diri dan putus harapan karena merasa selalu diatur dan tidak di support ketika menentukan pilihannya sendiri.
ADVERTISEMENT
Tujuan dari artikel ini sendiri bukan untuk memberikan ulasan-ulasan mengenai film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini, artikel ini akan melihat dari sudut pandang lain mengenai film ini yaitu dari sudut pandang seorang anak yang menjadi korban King Of The Rule ayahnya, sehingga dampak yang dirasakan oleh anak tersebut adalah memiliki kesehatan mental yang tidak stabil mereka juga kehilangan jati dirinya dan menjadi pribadi yang introvert dan tertutup terhadap keluarganya maupun orang lain.
Mengapa Orang Tua Melakukannya Tanpa Sadar?
Film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini menggambarkan sebuah keluarga yang terlihat hangat tetapi nyatanya berjarak, kadang semua orang tua ingin memberikan yang terbaik kepada anaknya dengan berjuang semampu mereka dengan berbagai cara tanpa memikirkan apakah cara tersebut sesuaidengan keinginan sang anak atau tidak sehingga ketika tidak sesuai hal tersebut akan dirasa terlalu berlebihan bagi sang anak sehingga bagi seorang anak yang tidak bisa meluapkan isi hatinya ia akan menyimpannya sendiri, dan menjadi tertutup kepada keluarga nya seperti contoh peran Aurora di film NKCTHI.
ADVERTISEMENT
Seorang ayah yang membuat atmosfer keluarganya menjadi kaku ialah disaat sang ayah menjadi sosok King Of The Rule yaitu central yang menentukan pilihan dan memberikan proteksi lebih kepada seluruh anggota keluarganya, juga sebagai seorang suami sekaligus ayah yang sangat mendominasi dan memegang penuh kendali atas keluarganya, sehingga terkesan menjadi seseorang yang patriarki dan alhasil itu menjadi toxic dan memberikan ketidaknyamanan kepada anggota keluarga baik kepada anaknya ataupun sang istri. Hal itu menyebabkan anggota keluarga yang lain merasa dirinya menjadi minoritas karena mereka tidak memiliki kendali atas suara mereka untuk mengutarakan keinginanya sehingga mereka hanya bisa melakukan tuntutan yang diberikan oleh ayahnya.
Di zaman sekarang budaya patriarki di keluarga sudah dianggap tidak sehat, karena akan menekan mental beberapa anggota keluarga yang merasakannya. Sedangkan idealnya dalam sebuah keluarga itu saling mengasihi, memberikan kasih sayang antara satu sama lain, saling peduli dan memahami atas keinginan setiap anggota keluarga, maka itu baru dapat dikatakan sebuah keluarga yang hangat.
ADVERTISEMENT
Dalam artikel ini akan dimuat beberapa pesan untuk seorang ayah khususnya yang memiliki peran sangat besar dalam sebuah keluarga. Bahwa sikap seorang ayah yang terlalu mendominasi keluarga dan selalu memberikan keputusan sepihak tanpa melakukan musyawarah terlebih dahulu dengan mendiskusikan keinginan masing-masing anggota keluarganya itu sangat tidak sehat, itu akan menekan kesehatan mental bagi anak dan istrinya, itu juga yang akan menyebabkan terjadinya bom waktu bagi keluarga tersebut yang menyebabkan munculnya masalah yang mengancam perpecahan pada keluarga tersebut.
Akan sangat disayangkan bila keluarga yang terlihat sangat hangat ternyata menyimpan luka dan tekanan mental dari anggota keluarganya sendiri, karena sang anak juga butuh didengar keinginan nya butuh dimengerti dalam berbagai kondisi yang dialaminya. Beberapa keresahan yang dirasakan anak jika datang dari ayahnya sendiri maka kemana ia akan mengadu? Ia pasti kebingungan mencari tempat aman bagi dirinya jika internal keluarganya saja tidak memberikan ruang nyaman bagi sang anak.
ADVERTISEMENT
Maka bagi seorang ayah yang memang memiliki privilege sebagai kepala keluarga dan memiliki otoritas penuh untuk menentukan berbagai hal. Seharusnya hal-hal yang dilakukannya harus dengan terbuka dan transparan juga melakukan musyawarah dengan seluruh anggota keluarga sehingga semua pihak merasa nyaman dan tidak ada yang merasa terbebani dengan tanggung jawab antara satu sama lain dalam melakukan berbagai hal. Dan mereka semua setara dalam mengutarakan pendapat dan keinginanya, juga sebagai orang tua mereka harus memberi ruang untuk mendengarkan keresahan anaknya dalam menjalani kehidupannya. Sehingga keresahan apapun yang dirasakan oleh setiapp anggota keluarga akan dicari jalan keluarnya bersama-sama dan atas keputusan dan kenyamanan semua anggota keluarga. Maka keluarga tersebut akan menjadi sebuah keluarga hangat yang utuh saling menyayangi dan mengasihi.
ADVERTISEMENT