Konten dari Pengguna

Limbah Rumah Tangga Jadi Masalah, Tim KKN UB Adakan Sosialisasi 3R

Hana Fauziah
Mahasiswa Psikologi Universitas Brawijaya
29 Agustus 2024 6:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hana Fauziah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pelaksanaan sosialisasi konsep 3R oleh tim KKN UB kepada para peserta
zoom-in-whitePerbesar
Pelaksanaan sosialisasi konsep 3R oleh tim KKN UB kepada para peserta
ADVERTISEMENT
Desa Ampelgading, 8 Juli 2024 — Dalam rangka meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan masyarakat Desa Ampelgading, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, tim KKN FBD Jantra Universitas Brawijaya kelompok 81 mengadakan sosialisasi mengenai konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) kepada ibu-ibu anggota tahlilan RT 10.
ADVERTISEMENT
Di Desa Ampelgading, tahlilan dilakukan rutin tiap minggunya dan dilaksanakan bukan hanya ketika ada warga yang meninggal dunia. Tahlilan ini dijadikan sebagai acara untuk berdoa sekaligus bercengkerama. Oleh karena itu, memberikan sosialisasi 3R dalam acara ini merupakan hal yang tepat.
Kegiatan ini berlangsung pada hari Senin, 8 Juli 2024, bertempat di salah satu rumah anggota tahlilan, dan dihadiri oleh sekitar 20 ibu rumah tangga yang sangat antusias untuk belajar cara menjaga kelestarian lingkungan dengan lebih baik.
Sosialisasi ini dimulai dengan pembagian buku panduan yang berisikan tips dan trik tentang cara mengurangi penggunaan barang-barang sekali pakai dan mengadopsi gaya hidup yang lebih ramah lingkungan, menyajikan ide kreatif untuk memanfaatkan kembali barang-barang bekas atau limbah agar tidak menjadi sampah, serta memberikan panduan tentang cara mendaur ulang sampah-sampah tertentu yang dapat diproses kembali menjadi produk yang berguna.
ADVERTISEMENT
Para ibu-ibu peserta sosialisasi terlibat aktif dalam sesi diskusi, berbagi pengalaman dan masalah yang mereka hadapi terkait pengelolaan sampah di rumah. Salah satu anggota tahlilan menyampaikan keluh kesahnya terkait tidak adanya Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di Desa Ampelgading, yang menjadi penyebab utama mengapa banyak warga masih memilih untuk membuang sampah di sungai atau membakarnya. Kurangnya lahan yang memadai untuk TPS juga menjadi tantangan yang perlu segera diatasi oleh pihak desa. Dengan adanya sosialisasi ini, para peserta diharapkan dapat menemukan alternatif solusi untuk mengelola sampah rumah tangga mereka, tanpa harus merusak lingkungan.
Ketua kelompok tahlilan, Ibu Karnani, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada tim KKN FBD Jantra kelompok 81 atas terselenggaranya sosialisasi ini. "Kami sangat berterima kasih atas ilmu yang diberikan. Semoga kegiatan ini bisa membuka mata kita semua tentang pentingnya menjaga lingkungan, mulai dari rumah kita sendiri," ujar Ibu Karnani. Ia berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan di desa untuk meningkatkan kesadaran lingkungan warga secara berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya kegiatan sosialisasi seperti ini, diharapkan semakin banyak warga Desa Ampelgading yang sadar akan pentingnya menjaga lingkungan. Kegiatan ini juga menjadi langkah awal bagi desa untuk terus menggalakkan program-program lingkungan yang berkelanjutan dengan menjadi bagian dari solusi bukan polusi.
Kegiatan yang berlangsung selama beberapa jam ini berjalan dengan lancar dan diakhiri dengan sesi tanya jawab yang diikuti dengan antusias oleh peserta. Para ibu-ibu yang hadir mengaku mendapatkan banyak wawasan baru yang akan mereka coba terapkan di rumah masing-masing. Tim KKN FBD Jantra 81 berharap, sosialisasi ini dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi lingkungan Desa Ampelgading dan sekitarnya.