Mengenal Trauma dan Cara Menanganinya

Hana Mawaddah
Mahasiswi Prodi Psikologi Universitas Brawijaya
Konten dari Pengguna
16 November 2022 5:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hana Mawaddah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi seseorang yang mengalami trauma. Foto: Dok. Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi seseorang yang mengalami trauma. Foto: Dok. Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kejadian yang menyedihkan di masa lalu seringkali meninggalkan bekas luka di hati. Dalam beberapa kondisi, kejadian tersebut sulit untuk dilupakan bahkan disembuhkan. Kejadian menyakitkan tersebut juga menimbulkan trauma pada beberapa orang karena tidak ingin hal yang sama terulang untuk kedua kali. Dengan masih terbayang perasaan bersalah, kebencian, kemarahan, atau takut ditinggalkan di masa lalu sering membuat seseorang terjebak dalam kondisi yang konstan. Hal ini tentu akan berdampak buruk pada kemajuan individu tersebut.
ADVERTISEMENT
Trauma umumnya disebabkan oleh kejadian-kejadian yang traumatis seperti tindakan kekerasan fisik, pelecehan atau kekerasan seksual, peristiwa meninggalnya orang tersayang, kecelakaan, dan lain sebagainya.
Apa saja gejala-gejala dari seseorang yang mengalami trauma?
Bagi seseorang yang mengalami gangguan trauma umumnya akan merasakan gejala-gejala emosional atau psikologis dan gejala-gejala fisik.
Gejala-gejala emosional atau psikologis :
Gejala-gejala fisik :
Biasanya, gejala-gejala ini akan membaik dan sembuh seiring waktu berlalu. Namun, bagi sebagian orang akan berkemungkinan mengalami gangguan stres akut berupa gejala-gejala ekstrem yang mengganggu kehidupan sehari-hari, sekolah, atau pekerjaan. Beberapa orang juga mungkin mengalami post-traumatic stress disorder (PTSD) atau dikenal dengan 'gangguan stres pasca trauma' dengan gejala yang mengganggu aktivitas sehari-hari dan berlangsung selama kurang lebih sebulan setelah kejadian yang memicu trauma.
ADVERTISEMENT
Apa itu 'childhood trauma'?
Banyak orang yang sudah beranjak remaja atau dewasa masih berurusan dengan trauma masa lalu atau dalam ilmu psikologi, lumrah dikenal dengan 'childhood trauma' yaitu momen ketika kejadian buruk di masa kecil masih membekas dan seringkali muncul mengganggu proses aktivitas harian. Untuk bisa sembuh dari luka trauma bukan merupakan hal yang mudah, namun sebagai manusia kita berusaha mencari jalan keluar dan upaya untuk memperkecil dampak dari trauma yang mengganggu kita.
Penyebab dari 'childhood trauma':
ADVERTISEMENT
Ketika seorang anak mengalami trauma di masa kecilnya, hal ini akan berdampak parah dan umumnya bertahan hingga anak itu beranjak dewasa.
Bagaimana cara mengatasi stres traumatis?
Para psikolog dan peneliti telah menemukan beberapa upaya efektif yang membantu untuk mengatasi stres traumatis ini diantaranya :
ADVERTISEMENT
Kapan harus mencari bantuan psikolog?
Ketika kamu mengalami gejala-gejala seperti :
Jika kamu mengalami gejala-gejala seperti diatas, sebaiknya segera mencari bantuan psikolog. Diharapkan setelah kamu mendiskusikan masalahmu dan menjalani rangkaian terapi, perlahan-lahan gangguan trauma akan pulih.
Referensi :
Robinson, L., Smith, M., & Segal, J. (2022, November 2). Emotional and Psychological Trauma. HelpGuide. https://www.helpguide.org/articles/ptsd-trauma/coping-with-emotional-and-psychological-trauma.htm#
ADVERTISEMENT
Youn, S. J. & Halfond, R. (2019, October 30). How to cope with traumatic stress. American Psychological Association. https://www.apa.org/topics/trauma/stress