Konten dari Pengguna

Sulap Limbah Cair Tempe Jadi Pupuk Organik Cair (POC)

Hana Putri
Mahasiswa Universitas Diponegoro Jurusan Kimia Fakultas Sains dan Matematika
30 Agustus 2023 9:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hana Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT

KKK Tematik Undip Dampingi UMKM Olahan Tempe Maksimalkan Potensi yang Ada

Kegiatan Pengemasan dan Labelling Produk POC yang Siap Dipasarkan
zoom-in-whitePerbesar
Kegiatan Pengemasan dan Labelling Produk POC yang Siap Dipasarkan
Kendal, Kumparan.com — Pak Suryadi selaku pengrajin tempe skala industri rumah tangga telah melakoni usahanya sejak tahun 2002. Saat ini tempe hasil olahannya yang diberi nama Tempe Surya semakin dikenal masyarakat Kendal, terutama di daerah Kelurahan Karangsari. Dari masa ke masa produksinya semakin meningkat. Hingga kini pak Suryadi dibantu istri dan keponakannya mampu membuat tempe dengan bahan baku kedelai sebanyak 50 kg per hari. Proses olahan tersebut tentunya akan menghasilkan produk samping berupa limbah.
ADVERTISEMENT
Ada berbagai macam limbah yang dihasilkan, salah satunya adalah limbah cair tempe. Limbah ini didapatkan dari proses perendaman dan perebusan kacang kedelai. “Dulu, limbahnya diambil sama orang peternakan, tapi sekarang udah nggak lagi,” keluh pak Suryadi (58) karena bingung harus diapakan limbah tersebut agar tak berujung dibuang begitu saja mencemari lingkungan.
Maka dari itu, salah satu mahasiswi KKN Tematik Universitas Diponegoro yang bernama Hana Putri Dzahabiyyah mengusulkan sebuah ide, dimana limbah cair tempe disulap menjadi sebuah produk bernilai ekonomis. Inovasi tersebut yaitu mengolahnya menjadi pupuk organik cair (POC). POC dari limbah cair tempe memiliki beragam khasiat karena kandungannya yang terdiri dari Nitrogen Total (N-Total), Fosfor (P), dan Kalium (K) dapat membantu pertumbuhan tanaman, pembentukan bunga, serta mempercepat pematangan buah.
ADVERTISEMENT
Proses Pembuatan Pupuk Organik Cair dari Limbah Cair Tempe
Pak Suryadi mengaku bahwa cara pembuatan pupuk organik cair tergolong mudah untuk diikuti. Hanya perlu menyiapkan wadah bekas tertutup sebanyak dua buah yang dihubungkan menggunakan selang pada kedua tutupnya. Salah satu wadah berisi air bersih dan wadah lainnya digunakan untuk menampung limbah cair tempe. Nantinya akan terjadi proses fermentasi pada cairan limbah tadi dalam keadaan kedap udara (tidak ada oksigen) selama kurang lebih tujuh hari.
Untuk mempercepat fermentasi, maka diperlukan bahan tambahan, seperti air cucian beras (leri), air gula, serta EM 4 (activator) yang dimasukkan ke dalam wadah limbah. Adapun fungsi dari wadah yang berisi air bersih yaitu untuk menampung gas yang dihasilkan dari proses fermentasi. Apabila tidak menggunakan sambungan tambahan ke wadah air, maka perlu dilakukan pengecekan rutin setiap hari dengan cara membuka tutup wadah limbah untuk membuang gas hasil fermentasinya. Jika tidak, akumulasi gas tersebut membuat tekanan semakin besar sehingga bisa memicu ledakan yang berbahaya bagi keselamatan.
ADVERTISEMENT
Pupuk organik cair yang sudah siap digunakan bisa mulai dikemas ke dalam botol berukuran 500 mL dan diberi label. Kegiatan pendampingan membuat POC rutin dilakukan setiap minggu selama KKN berlangsung hingga pak Suryadi mampu memproduksinya secara mandiri. Dengan demikian, diharapkan produk tersebut bisa dikembangkan karena berpotensi untuk dipasarkan sehingga dapat menjadi omset tambahan bagi Pak Suryadi.