Konten dari Pengguna

Optimalisasi Kualitas Hidup Pasien Diabetes Melitus melalui Perawatan Paliatif

Hana Zahrani
Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Jember
4 November 2024 9:31 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hana Zahrani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Perawatan Paliatif (sumber : https://www.istockphoto.com/id/foto-stok-gratis)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Perawatan Paliatif (sumber : https://www.istockphoto.com/id/foto-stok-gratis)
ADVERTISEMENT
Diabetes Melitus merupakan salah satu penyakit kronis yang diderita oleh jutaan orang di seluruh dunia. Penyakit ini tidak hanya membutuhkan pengendalian kadar gula darah yang ketat, tetapi juga dapat beresiko menimbulkan berbagai komplikasi yang lebih serius sehingga dapat mengganggu kualitas hidup pasien. Dalam beberapa kasus, diabetes sulit dikendalikan dimana pasien mengalami beberapa komplikasi serius sehingga perawatan paliatif menjadi pendekatan yang penting diberikan untuk membantu meningkatkan kualitas hidup pasien
ADVERTISEMENT
Apa itu Perawatan Paliatif?
Perawatan Paliatif adalah suatu pendekatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga dalam menghadapi masalah yang berhubungan dengan penyakit yang dapat mengancam jiwa melalui pencegahan dan pemulihan penderitaan dengan identifikasi awal dan manajemen nyeri serta masalah lainnya baik secara fisik, psikososial, dan spiritual (WHO, 2020). Perawatan paliatif meliputi usaha untuk mengoptimalkan perawatan pada pasien dan keluarga sehingga dapat ,meningkatkan kualitas hidup dengan mengantisipasi, mencegah, dan mengobati penderitaan. Perawatan paliatif menjadi bagian penting dalam layanan kesehatan terintegrasi yang berpusat pada semua jenis perawatan. Perawatan paliatif diberikan kepada pasien yang menderita penyakit progresif dimulai sejak ditegakkan diagnosa bersamaan dengan pemberian terapi lainnya sampai akhir hayatnya sehingga pasien dapat menghadapi kematian secara berkualitas dan bermartabat. Perawatan paliatif tidak berhenti setelah pasien meninggal, tetapi perawatan tetap diteruskan dengan memberikan dukungan kepada keluarga yang berduka (Hurai et al, 2024). Menurut Dewi et al, tahun 2023 dalam buku Perawatan Paliatif, menyebutkan bahwa perawatan paliatif merupakan pelayanan yang meliputi:
ADVERTISEMENT
Perawatan paliatif bersifat mutlak diberikan kepada pasien dengan penyakit progresif tanpa melihat keparahan penyakitnya. Dikutip dari World Health Organization (WHO) tahun 2020, mayoritas orang dewasa yang memerlukan perawatan paliatif memiliki penyakit kronis seperti penyakit kardiovaskular sebesar 38,5%, kanker sebesar 34%, penyakit pernapasan kronis sebesar 10,3%, AIDS sebesar 5,7%, dan diabetes sebesar 4,6%.
Apa itu Diabetes Melitus?
Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit menahun yang dapat diderita seumur hidup. DM disebabkan karena adanya gangguan metabolisme yang terjadi pada organ pankreas. Penyakit DM dapat ditandai dengan adanya peningkatan kadar gula dalam darah yang diakibatkan karena adanya penurunan jumlah insulin yang diproduksi oleh organ pankreas. DM terbagi menjadi dua jenis utama yaitu DM Tipe 1 dan DM Tipe 2. DM Tipe 1 disebabkan oleh faktor genetik, lingkungan, usia dan faktor lainnya sedangkan DM Tipe 2 disebabkan oleh gaya hidup dan obesitas. Penyakit DM dapat menimbulkan berbagai macam komplikasi baik mikrovaskuler ataupun makrovaskuler. Komplikasi mikrovaskuler seperti kerusakan sistem saraf (neuropati), kerusakan sistem ginjal (nefropati) dan kerusakan mata sedangkan komplikasi makrovaskuler seperti penyakit jantung, stroke, dan penyakit pembuluh darah perifer (Rif’at et al, 2023). Komplikasi tersebut secara langsung akan berdampak pada kualitas hidup pasien. Diabetes melitus yang dialami oleh pasien akan menyebabkan beberapa gangguan fungsi organ serta dapat menyebabkan gangguan psikologis. Dilansir dari World Health Organization, sekitar 422 juta orang di seluruh dunia mengalami diabetes melitus, dimana mayoritas tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah, serta sekitar 1,5 juta kematian disebabkan langsung oleh diabetes di setiap tahunnya. Dengan semakin kompleksnya tantangan kesehatan yang dihadapi oleh pasien DM, pendekatan medis secara holistik sangat dibutuhkan untuk menurunkan angka kematian terjadinya diabetes melitus.
ADVERTISEMENT
Mengapa Diabetes Melitus membutuhkan Perawatan Paliatif?
Diabetes Melitus membutuhkan perawatan paliatif dikarenakan penyakit ini merupakan salah satu penyakit kronis progresif dengan beberapa gejala yang dapat menurunkan kualitas hidup penderitanya. Dilansir dari World Health Organization (WHO), beberapa tanda gejala yang dialami oleh pasien dengan diabetes melitus seperti buang air kecil lebih sering, rasa haus dan lapar terus menerus, penurunan berat badan, perubahan penglihatan, dan kelelahan. Tanda gejala tersebut dapat terjadi secara tiba-tiba. Akibatnya, diabetes melitus baru dapat terdeteksi beberapa tahun kemudian setelah komplikasi berkembang. Maka dari itu, perawatan paliatif menjadi salah satu perawatan yang penting untuk dilakukan guna membantu meningkatkan kualitas hidup pasien. Berikut beberapa alasan mengapa pasien diabetes melitus membutuhkan perawatan paliatif:
ADVERTISEMENT
1. Membantu mengelola nyeri dan gejala fisik lainnya
Pada tahap lanjut, diabetes melitus dapat menyebabkan komplikasi seperti kerusakan saraf atau neuropati diabetik yang menyebabkan adanya nyeri, masalah sistem kardiovaskuler, dan gangguan ginjal. Perawatan paliatif menyediakan pengelolaan nyeri dan terapi gejala yang lebih fokus pada kenyamanan dan mengurangi penderitaan fisik pasien.
2. Dukungan emosional dan psikologis
Pemberian dukungan emosional dan psikologis dapat diberikan melalui perawatan paliatif dengan pendekatan yang berpusat pada pasien sehingga memungkinkan pasien tidak mengalami tekanan emosional dan merasa lebih tenang.
3. Pendampingan keluarga
Anggota keluarga seringkali merasa kewalahan akan adanya beban perawatan dan kekhawatiran yang muncul seiring dengan keadaan pasien yang memburuk. Perawatan paliatif akan memberikan dukungan kepada keluarga, membantu memahami kondisi pasien, serta memberikan panduan mengenai cara memberikan perawatan yang tepat sehingga keluarga lebih siap dalam mendukung pasien secara fisik dan emosional
ADVERTISEMENT
4. Dukungan spiritualitas dan martabat pasien
Perawatan paliatif menyediakan pendekatan holistik yang menghormati nilai-nilai dan kepercayaan pasien sehingga membantu pasien merasa lebih damai dan bermakna dalam menjalani kehidupannya
5. Memfasilitasi transisi yang lebih damai
Perawatan paliatif memberikan kenyamanan dan dukungan yang dibutuhkan agar pasien dapat menjalani akhir kehidupan mereka dengan bermakna dan bermartabat serta dalam keadaan yang lebih damai.
Hana Zahrani, mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Jember