Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Sosok di Balik Senyum
12 Juni 2024 9:49 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Hana Syahidah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Bagi saya, memiliki seseorang yang dapat diandalkan membuat saya merasa beruntung. Di kala saya senang maupun sedih, sosoknya selalu menjadi yang pertama saya ingat. Saat merasa kesulitan dalam memilih atau bertindak, masukan dan pendapat darinya yang saya cari. Sosok sahabat begitu memiliki peran penting di hidup saya. Namun, setiap orang berhak memilih kebahagiaannya masing-masing, begitupun anda.
ADVERTISEMENT
Hingga kini bahkan saya masih mengingat dengan jelas pertemuan pertama saya dengannya. Saat itu hari pertama memasuki SMA. Dengan menggunakan setelan seragam, saya berjalan mendekat ke kerumunan siswa baru lainnya. Langkah saya diiringi perasaan gugup menyambut hari pertama memasuki sekolah. Hingga sebelum beberapa langkah sampai di lapangan, seseorang menepuk pundak saya dengan hati-hati.
Dia melempar senyum lebar dengan ramah. Setelah itu disusul sapaan riang sambil mengulur tangannya mengajak berkenalan. Tanpa ragu saya menyambutnya dengan antusias. Saya tak menyangka bahwa orang pertama yang saya temui hari itu kini menjadi seorang berpengaruh di hidup saya.
Tawa lepas selalu hadir di antara saya dan sahabat saya. Setiap pertemuan kami selalu menjadi hal yang menyenangkan. Meski tak jarang kami saling melepas keluh kesah, saya maupun sahabat saya memiliki cara masing-masing untuk mengatasinya. Misalnya dengan menghibur satu sama lain, atau melakukan kegiatan yang kami senangi seperti makan makanan yang enak. Kami terus menciptakan banyak kenangan indah.
ADVERTISEMENT
Keberadaan dirinya sangat mengubah hidup saya. Dahulu saya adalah orang yang penuh ragu dan takut dalam bertindak. Saya juga tidak pintar dalam mengungkapkan perasaan. Setelah bertemu dan mengenalnya, saya berubah menjadi pribadi yang lebih percaya diri dan tidak takut umengungkapkan perasaan saya.
Saat saya merasa jenuh dan butuh dukungan, orang pertama yang saya cari adalah sahabat saya. Dia akan selalu menjadi pendengar yang baik dengan selalu menerima seluruh cerita saya. Dirinya juga tidak ragu untuk menegur saya tanpa menghakimi ketika saya melakukan kesalahan. Hal itu membuat saya merasa begitu dipedulikan dan dihargai olehnya.
Begitu banyak kebaikan yang dia berikan. Tentunya saya juga memperlakukannya sebaik mungkin. Menurut saya, untuk memiliki persahabatan yang erat diperlukan hubungan timbal balik di dalamnya. Saya senang, kami dapat melakukannya dengan baik hingga timbul rasa saling membutuhkan.
ADVERTISEMENT
Ungkapan-ungkapan rasa antara kami pun tanpa ragu kami utarakan. Saya maupun sahabat saya tidak pernah sungkan untuk mengapresiasi, memuji, dan berterima kasih satu sama lain. Memperhatikan dan diperhatikan perihal kecil seperti itu sungguh memanjakan hati.
Saya merasa bangga dan senangketika dia mencapai keinginannya satu persatu. Melihat dirinya yang berbakat, pintar, dan gigih, membuat saya turut tak sabar menanti kesuksesannya. Saya yakin, suatu saat dia akan berhasil menjadi apa yang dia impikan.
Banyak hal yang dapat menjadi sumber kebahagiaan di hidup kita. Kebahagiaan itu bisa diciptakan dari hal-hal yang sederhana. Seperti yang saya alami, saya sangat bahagia dengan hadirnya sosok sahabat yang hebat di hidup saya. Mungkin tidak semua orang sependapat dengan saya, namun saya sudah sangat bahagia dan bersyukur dipertemukan olehnya.
ADVERTISEMENT