Konten dari Pengguna

Prasasti Karang Berahi Dalam Sejarah Kerajaan Sriwijaya di Jambi

Roy Handani
Mahasiswa Ilmu Sejarah. Sejarah sebagai ilmu menata masa depan
11 November 2020 10:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Roy Handani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Prasasti Karang Berahi Dalam Sejarah Kerajaan Sriwijaya di Jambi
zoom-in-whitePerbesar
Prasasti Karang berahi
Prasasti adalah sebuah benda yang memiliki makna tertentu dalam suatu peristiwa sejarah. Biasanya didalam sebuah prasasti terdapat ukiran-ukiran, baik itu berupa tulisan maupun gambar-gambar yang menceritakan kejadian pada masa lalu yang mengandung peristiwa sejarah. Sebagian contoh dari sebuah prasasti adalah prasasti Karang Berahi yang terletak di wilayah negeri Jambi.
ADVERTISEMENT
Prasasti Karang berahi merupakan prasasti yang terletak didaerah Jambi, Kabupaten Merangin, Kecamatan Pemenang, Desa Karang Berahi, Dusun Batu Bersurat. Aksara Pallawalah yang menjadi bentuk tulisan dari prasasti tersebut dan bahasa Melayu kuno menjadi bahasa yang digunakan untuk menceritakan atau memberikan informasi tentang kerajaan Sriwijaya yang kekuasaannya sampai ke daerah Jambi ( merangin/bangko). Prasasti ini di temukan pada tahun 1904 oleh Kontrolir Belanda L.M. Berkhout di tepian Batang Merangin.
Kemudian prasasti tersebut diteliti lebih lanjut oleh seorang peneliti bernama N.J. Krom. Ia menyatakan bahwa prasasti Karang Berahi merupakan salah satu prasasti yang dibuat pada zaman Kerajaan Sriwijaya. Krom juga membandingkan prasasti Karang Berahi dengan prasasti Kotak Kapur baik dari segi isi maupun karakter huruf yang digunakan didalam prasasti tersebut, sehingga Ia berpendapat bahwa prasasti karang berahi mempunyai kemiripan dengan prasasti kotak kapur (686 M) yang di temukan di pulau bangka.
ADVERTISEMENT
Dari penelitian serta pendapat dari N.J. Krom, kita mendapatkan Informasi bahwa Prasasti Karang Berahi dan Prasasti Kotak Kapur memiliki kesamaan baik dari isi maupun dari karakter huruf nya, dan prasasti Kotak kapur di temukan pada tahun 686 M. Dari hal tersebut kita dapat berspekulasi bahwa Prasasti Karang Berahi ditemukan sekitat tahun 680-an M yakni pada akhir abad ke-7.
Prasasti Karang Berahi yang bertuliskan dengan huruf Pallawa dan berbahasa Melayu kuno ini terbuat dari batu yang dibawahnya telah patah sehingga seolah-olah membentuk separuh telur.
Seputar Isi prasasti karang berahi
Menurut Sholeh. K (2017: 182) Prasasti Karang Berahi juga merupakan bukti penaklukan kerajaan Sriwijaya di Jambi. Prasasti ini juga dikenal dengan prasasti persumpahan.
ADVERTISEMENT
Dikatakan prasasti persumpahan dikarenakan pada isi prasasti Karang berahi menceritakan persumpahan atau kutukan terhadap orang-orang jahat yang menentang kedaulatan raja kerajaan Sriwijaya dan memilih berpihak dan patuh terhadap orang-orang jahat. Dalam prasasti ini juga berbicara mengenai sangsi terhadap orang-orang yang berani menentang Raja dari kerajaan Sriwijaya. Bagi setiap orang yang patuh dan setia terhadap Raja, maka orang tersebut akan diberi hak-haknya seperti kesehatan, kesejahteraan dan keamanan dari pihak kerajaan berupa bebas bencana dan ancaman dari seluruh negeri. Adapun sasaran dari sumpah serta kutukan yang diceritakan didalam prasasti karang berahi ini adalah orang-orang yang menjadi musuh didalam negeri.
Menurut cerita-cerita masyarakat setempat, Perluasan wilayah kerajaan Sriwijaya hanya mampu bertahan sampai di daerah Merangin. Ketika akan memperluas ke wilayah Kerinci mereka gagal karena kalah perang sebelum berperang melawan orang-orang yang ada di Kerinci. Mereka kesulitan dan kuwalahan saat berjuang melawan binatang buas di hutan Kerinci.
ADVERTISEMENT