Menggali Peran Bapak Pendidikan Indonesia: Ahmad Dahlan dan Ki Hadjar Dewantoro

Handika Akmal Ramadani
Mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Penerima Beasiswa 1000 Dai BAMUIS BNI
Konten dari Pengguna
2 Mei 2024 17:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Handika Akmal Ramadani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam sejarah panjang pendidikan Indonesia, dua sosok besar, KH. Ahmad Dahlan dan Ki Hadjar Dewantoro, menonjol sebagai pionir utama yang memberikan kontribusi monumental dalam membentuk arah dan wajah pendidikan di negara ini.
ADVERTISEMENT
KH. Ahmad Dahlan, seorang ulama dan pendiri Muhammadiyah, terkenal karena perannya dalam memperjuangkan pendidikan Islam yang modern di Indonesia. Pada tahun 1911, Beliau mendirikan Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah (MIDI), menandai langkah awalnya dalam membentuk landasan pendidikan Islam yang berkualitas di Indonesia.
Di sisi lain, Ki Hadjar Dewantoro, seorang intelektual dan pemimpin pendidikan yang karismatik, membawa terobosan revolusioner melalui pendirian Taman Siswa pada tahun 1922. Taman Siswa tidak sekadar menjadi sekolah, tetapi juga sebuah gerakan pendidikan yang berorientasi pada kehidupan nyata dan kebudayaan Indonesia. Melalui gerakan ini, Ki Hadjar Dewantoro memperjuangkan hak pendidikan bagi semua lapisan masyarakat, termasuk yang terpinggirkan, serta mempromosikan pendidikan yang menghargai nilai-nilai lokal dan kebudayaan Indonesia.
Meskipun memiliki pendekatan yang berbeda, baik Ahmad Dahlan maupun Ki Hadjar Dewantoro memiliki visi yang sama: memberikan pendidikan yang berkualitas, merata, dan berorientasi pada kepentingan bangsa. Kontribusi mereka membentuk fondasi yang kuat bagi perkembangan sistem pendidikan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kedua tokoh ini memainkan peran penting dalam membawa perubahan dalam sistem pendidikan tradisional di Indonesia. Meskipun keduanya memiliki pendekatan yang berbeda, baik Ahmad Dahlan maupun Ki Hadjar Dewantoro memiliki tujuan yang sama: meningkatkan kualitas pendidikan dan menghasilkan generasi yang lebih baik untuk masa depan Indonesia.
Oleh karena itu, sulit untuk menetapkan siapa yang lebih tepat dianggap sebagai 'Bapak Pendidikan Indonesia'. Kedua tokoh ini, dengan sumbangan mereka yang besar, patut dihormati dan diakui sebagai pionir dalam membentuk wajah pendidikan Indonesia modern yang kita kenal hari ini.
Dalam merenungi perjalanan pendidikan Indonesia, tidak bisa kita lewatkan kontribusi yang monumental dari KH. Ahmad Dahlan dan Ki Hadjar Dewantoro. Melalui visi, tekad, dan perjuangan mereka, kita melihat bukti nyata betapa pentingnya pendidikan dalam mengubah nasib suatu bangsa. Sebagai pewaris warisan mereka, mari kita terus berjuang untuk menciptakan masa depan pendidikan yang lebih cerah dan inklusif bagi generasi mendatang. Bersama, kita mampu melanjutkan perjuangan mereka untuk mewujudkan mimpi pendidikan Indonesia yang lebih baik.
ADVERTISEMENT