Konten dari Pengguna

Pengalaman Baru yang Tak Ternilai

Handini Nuramelia
Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta
14 Mei 2020 23:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Handini Nuramelia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Aku seorang perempuan kelahiran 2000. Ingin mencoba pengalaman baru yang sebelumnya belum pernahku coba, apa itu? Ya itu adalah sebuah pengalaman organisasi. Ini dimulai saat aku memasukin dunia perkuliahan. Mengapa hal ini hal pertama bagiku? Karena sewaktu duduk dibangku SMA aku termasuk siswa yang pasif tidak pernah mengikutin kegiataan apapun baik osis maupun ekstrakulikuler.
ADVERTISEMENT
Pada awal masuk SMA sebenarnya aku ingin mengikutin ekstrakulikuler KIR, sebuah ekstrakulikuler yang membahas tentang kreativitas, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Baru kali pertama saja aku sudah merasa bosan dan aku tidak mengerti yang dipelajari karena kebanyakan pilihannya materinya untuk IPA sedangkan aku IPS jadi sangat bertolak belakang. Akhirnya aku memutuskan tidak jadi mengikuti KIR.
Setelah beberapa bulan berlalu saat temanku ada yang mengikuti ekstrakulikuler bulu tangkis. Awalnya aku tertarik ingin ikut gabung dalam kelompok bulu tangkis itu, tetapi saat aku ingin mendaftar aku selalu mengatakan "minggu depan aja deh", hingga minggu-minggu seterusnya aku selalu mengatakan hal yang sama yaitu, "minggu depan aja deh". Tak terasa waktu berjalan begitu cepat, ternyata aku sudah dipenghujung masa SMA ku. Aku merasa selama 3 tahun waktu yang ku gunakan hanya untuk bermain2 saja dan minimnya pengalaman dalan bidang organisasi.
ADVERTISEMENT
Saat awal memasuki dunia perkuliahan aku bertekad ingin mengikiti organiasi. Dan akupun mencoba mendaftarkan diri disalah satu UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) yang ada dikampusku, selain mendaftar UKM aku juga mendaftar HMGP (Himpunan Mahasiswa Grafika Penerbitan).
Setelah mengisi formulir pendaftaran UKM lanjutkan dengan tes wawancara. Setelah beberapa hari wawancara aku mendapatakan pesan bahwa aku lulus untuk tes ketahap selanjutnya yaitu tes sesuai dengan divis yang dipilih saat ini aku memilih divisi announcer dan public relation. Di divis announcer aku dikasih kertas didalam kertas tersebut ada sedikit materi yang nantinya aku menyiaran materi itu sedangkan di divisi public relation aku membuat video yang berisikan perkenalan diri. Hari-haripun berlalu, akupun mendapatkan pesan bahawa aku belum diterima di UKM tersebut.
ADVERTISEMENT
Karena aku mendaftar kan diri di HMGP aku masih memiliki sedikit harapan untuk mewujudkan niatku untuk mengikuti organisasi. Sama seperti di UKM, di HMGP juga setelah mengisi formulir pendaftaran dilanjutkan dengan tes wawancara, saat diwawancara aku merasa tegang karena jarang mengikuti wawancara.
Saat diwawancara aku diberikan berbagai pertanyaan mengenai diriku dan departemen/biro yang aku pilih saat itu aku memilih departemen sosmaling (social dan lingkungan) dan biro bendum (bendahara umum). Setelah wawancara selesai dilajntukan dengan tes potensi dan psikologi disaat aku diberikan pertayaan yang menggunkan logik. 2 tes sudah dilaluin tetapi tidak berakhir disitu ada yang namanya ruang matahari disana aku dan yang lain ditanyakan apa saja komitemen untuk mengikut HMGP ini dan ketika kami menjawab secara ragu maka para kaka HMGP meneriaki agar kami menjawab dengan lantang.
ADVERTISEMENT
Setelah beberapa hari akhirnya aku menerima pesan bahwa aku kali ini lolos. Tetapi didalam pesan tersebut tidak diberi tahu aku diterima di departemen/biro apa. first gate kami dilakukan di Taman Ragunan, Jakarta Selatan. Awal datang kami bermain rantai perkenalan nama, hal itu dilakukan kami satu sama lain kenal. Setelah melakukan berbagai macam permainan acara yang ditunggu-tunggu pun tiba, ya itu adalah kami akan tempatkan di departemen/biro apa. Saat itu kamu disuruh menutup mata untuk ditukar posisi sesuai dengan departemen/biro.
Penutup matapun dibuka, saat ku buka mata ternyata aku diterima di biro bendum, divisi kewirausahaan. Aku sangat senang karena bisa diterima dibiro ini. Walaupun kami belum mengenal satu sama lain dengan berjalannya waktu pasti kami bisa lebih mengenal.
ADVERTISEMENT
Saat menjadi staff bendum aku merasa belum bisa membantu banyak hal, jangan kan membantu untuk ikut rapat saja terkadang aku malas, hal itu karena aku tidak ada teman untuk menunggu waktu rapat. Rapat biasanya dilakukan sore hari setelah semua anggota bendum selesai kelas, karena anggota lain selesai kelas sore sedangkan aku siang, aku jadi males karena tak tau mau melakukan apa sambil menunggu teman-temanku yang lain. Walau begitu aku kan tetap rapat walau rasa malas didalam diriku. Hal itu aku lakukan karena itu jalan yang aku pilih.
Lagi-lagi hari berjalan begitu cepat tak terasa sebentar lagi aku akan segera lengser dari jabatan sebagai staff bendum. Dimasa-masa terakhir aku merasa sangat nyaman dan tidak ingin semua ini segera berakhir, kami satu sama lain menjadi sangat dekat seperti keluarga. Hal ini yang membuatku ingin lanjut di HMGP.
ADVERTISEMENT
Awalnya aku tak ingin lanjut karena aku ingin menjadi kupu-kupu (kuliah pulang- kuliah pulang) sepeti teman-temanku yang lain tanpa harus menggu rapat hingga sore, siang bisa dirumah, jam istirahat lebih banyak, bahkan saat hari liburpun tak akan diganggung. Tetapi seperti yang aku bilang aku sudah terlalu nyaman dan tak ingin meninggalkan orang-orang ini.
Agustus 2019 aku pun akhirnya medaftar lagi di HMGP dengan biro dan divisi yang sama. Aku tidak menyiapkan apa-apa untuk mendaftar HMGP lagi bahkan formulir diisi dikampus dengan bantuan teman-teman yang lebih parah kerena aku tak menyiapkan apa-apa ide pembaharuan untuk biro/divisi saja boleh usulan dari temanku.
Tak lama setelah mengisi aku dan beberapa teman ku masuk untuk wawancara. Saat diwawancara setiap pertanyaan yang diajukan untukku, aku tidak terlalu tahu dan terkadang aku malah bertanya keteman sebelahku jawabannya apa, dan hanya aku yang ketawa-ketawa tapi tegang. Bahkan diakhir wawancara ketua biro ku yang dulu mengatakan " gue dari tadi nahan-nahan ketetawa ngeliat muka lo pucet dan tegang banget" sambil tertawa.
ADVERTISEMENT
saat menunggu aku diterima atau tidak. Aku sangat gelisah karena takut tidak diterima karena saat wawancara aku kebanyakan tidak tahu. Tapi tiba-tiba ketua biroku yang dulu menelpon ku menayakan seseorang dia orang gimana, gimana kalo kamu bekerja sama dia cocok engga kira-kira, dari situ aku mulai berpikir sepertinya aku diterima. Dan benar malam nya aku dapat pesan bahwa aku diterima.
Terakhir aku ingin mengucapkan terima kasih karena sudah memberiku kesempatan lagi untuk memperbaiki kinerjaku dan akan berusaha untuk menjadi orang yang lebih baik lagi dari sebelumnya. Sekali lagi terima Kasih sudah memberikan banyak pengalaman yang tak ternilai harganya. (Handini Nuramelia/Politeknik Negeri Jakarta)
ADVERTISEMENT