Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.0
Konten dari Pengguna
Peran Ayah Sebagai Pilar Kehidupan Anak Laki Laki
10 Juni 2024 14:37 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Hanif Adhi Nugroho tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Oleh Hanif Adhi Nugroho Mahasiswa Penerbitan (Jurnalistik) Politeknik Negeri Jakarta
Dalam keheningan fajar, ketika mentari baru mulai merayakan kedatangannya dengan sentuhan emasnya, saya sering menemukan diri saya duduk di teras rumah kami, menatap langit biru yang mulai muncul. Di samping saya, duduklah seorang pria yang senyumnya lebih hangat dari matahari itu sendiri: ayahku. Dalam momen-momen seperti itu, saya merasakan getaran hangat yang mengalir dari hatinya ke dalam diri saya, memenuhi ruang kosong di dalam hati dan membuat saya merasa aman.
ADVERTISEMENT
Setiap kali saya berpikir tentang ayah, memori-memori manis segera melintas dalam pikiran saya seperti selembar film indah yang diputar kembali. Salah satu memori yang paling membekas adalah ketika saya masih kecil dan ayah membawa saya ke taman bermain setiap akhir pekan. Bagi anak kecil, setiap saat bersama ayah adalah petualangan yang tak ternilai harganya. Kami akan berlarian di antara pepohonan, tertawa riang saat bermain ayunan, dan terpesona dengan keajaiban alam di sekitar kami. Di mata saya, ayah bukan hanya sosok yang tangguh, tetapi juga pahlawan yang selalu siap untuk mengarungi petualangan bersama saya.
Meskipun ayah tidak selalu mengungkapkan perasaannya dengan kata-kata, namun ada bahasa cinta yang lebih dalam dari itu: bahasa tindakan. Saya ingat ketika ayah pulang dari kerja dengan lelah, tetapi masih menyisihkan waktu untuk membantu saya dengan PR matematika yang rumit. Itu adalah bentuk cinta yang tak terungkapkan namun begitu kuat, yang membuat saya merasa dihargai dan dicintai. Melalui tindakan-tindakannya, ayah telah mengajarkan saya bahwa cinta bukanlah sekadar kata-kata, tetapi juga perbuatan nyata yang dilakukan dengan penuh kasih sayang.
ADVERTISEMENT
Ayahku bukan hanya figur yang menyenangkan, tetapi juga seorang pemimpin yang bijaksana. Dalam setiap keputusannya, ia selalu mempertimbangkan kepentingan keluarga terlebih dahulu. Ketika saya menghadapi masa-masa sulit dalam hidup, ayah selalu menjadi pilar yang kokoh untuk saya bersandar. Dia mengajari saya arti ketabahan, keberanian, dan ketulusan. Dengan sabar, ia memberi saya arahan dan dukungan yang saya butuhkan untuk menghadapi tantangan hidup.
Salah satu hal yang paling saya hargai dari hubungan kami adalah kecintaan kami pada pengetahuan dan penjelajahan. Ayah adalah sosok yang selalu mendorong saya untuk bertanya, mencari tahu, dan menjelajahi dunia di sekitar kami. Bersama-sama, kami mengeksplorasi hutan-hutan, mendaki gunung-gungung, dan menyelami keindahan alam. Dalam setiap petualangan itu, kami tidak hanya menemukan keajaiban alam, tetapi juga mendapatkan kesempatan untuk saling mengenal satu sama lain lebih dalam.
ADVERTISEMENT
Sering kali, ketika kehidupan terasa berat dan gelap, kehadiran ayah adalah seperti cahaya yang menyinari jalan saya. Dalam pelukan hangatnya, saya merasa aman dan tenang, seolah-olah semua masalah dan kekhawatiran lenyap begitu saja. Ayah adalah tempat saya berteduh di tengah badai kehidupan, tempat di mana saya bisa merasakan kedamaian dan kekuatan yang saya butuhkan untuk terus maju.
Lebih dari sekadar sosok ayah, ia adalah guru terbaik saya dalam hal cinta dan kehidupan. Melalui kehadirannya, saya belajar bahwa cinta sejati tidak pernah meminta balasan, tetapi selalu memberi tanpa pamrih. Saya belajar bahwa kehidupan adalah tentang petualangan dan pembelajaran, dan bahwa setiap tantangan adalah kesempatan untuk tumbuh dan berkembang. Dan yang terpenting, saya belajar bahwa keluarga adalah segalanya, dan bahwa hubungan yang kita bangun dengan orang-orang terkasih adalah harta yang paling berharga dalam hidup ini.
ADVERTISEMENT
Ayah juga memainkan peran penting dalam pendidikan saya. Dia selalu mendorong saya untuk membaca, belajar, dan mengeksplorasi berbagai bidang ilmu. Dia sering membawa pulang buku-buku menarik dari perpustakaan dan membacakan cerita-cerita sebelum tidur. Melalui cerita-cerita itu, ayah mengajarkan saya tentang nilai-nilai kehidupan, keberanian, dan integritas. Dia selalu mengatakan bahwa pengetahuan adalah kekuatan, dan bahwa dengan belajar, kita dapat membuka pintu menuju masa depan yang lebih baik.
Di masa remaja, ketika saya mulai menghadapi tantangan dan tekanan yang lebih besar, ayah tetap menjadi sosok yang paling bisa diandalkan. Ada masa-masa ketika saya merasa tidak percaya diri atau bingung tentang pilihan hidup, dan ayah selalu ada untuk memberikan nasihat bijak dan dorongan semangat. Dia mengajarkan saya untuk tidak takut gagal, karena kegagalan adalah bagian dari proses menuju kesuksesan. Dengan sabarnya, dia membantu saya menemukan jalan keluar dari setiap masalah dan menumbuhkan rasa percaya diri dalam diri saya.
ADVERTISEMENT
Ayah juga adalah seorang teladan dalam hal etos kerja dan tanggung jawab. Dia selalu bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarga, tanpa pernah mengeluh atau menunjukkan tanda-tanda kelelahan. Dari ayah, saya belajar bahwa kerja keras dan dedikasi adalah kunci untuk meraih impian. Dia selalu mengingatkan saya untuk melakukan yang terbaik dalam segala hal yang saya kerjakan, tidak peduli seberapa kecil atau besar tugas tersebut. Nilai-nilai ini telah menjadi fondasi kuat dalam kehidupan saya, membantu saya mengatasi berbagai rintangan dan mencapai tujuan-tujuan saya.
Ketika saya beranjak dewasa dan mulai membangun kehidupan sendiri, saya semakin menyadari betapa besar pengaruh ayah dalam membentuk karakter dan pandangan hidup saya. Bahkan ketika jarak memisahkan kami, cinta dan kebijaksanaan ayah selalu terasa dekat di hati. Setiap keputusan penting yang saya buat, setiap tantangan yang saya hadapi, saya selalu mengingat kata-kata dan ajaran ayah yang menginspirasi saya untuk terus maju.
ADVERTISEMENT
Dalam momen-momen ini, saya merasa sangat bersyukur telah memiliki ayah yang begitu luar biasa. Dia bukan hanya ayah, tetapi juga sahabat, guru, dan pahlawan dalam hidup saya. Warisan cintanya akan selalu saya bawa kemanapun saya pergi, dan saya berjanji untuk meneruskan nilai-nilai yang telah dia tanamkan dalam diri saya kepada generasi berikutnya.
Akhir kata, tulisan ini adalah sebuah penghargaan untuk ayahku dan semua ayah di dunia yang telah memberikan cinta, waktu, dan usaha tanpa batas untuk keluarga mereka. Mari kita hargai dan rayakan kehadiran mereka, karena mereka adalah cahaya yang menerangi jalan kita dan pelindung yang selalu siap menjaga kita dari badai kehidupan. Cinta seorang ayah adalah anugerah yang tak ternilai, dan kita harus selalu mengingat betapa beruntungnya kita memiliki mereka dalam hidup kita. (han)
ADVERTISEMENT