Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Ditulis untuk selalu diingat
12 Oktober 2024 9:59 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Hangkoso Satrio tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tulisan berikut ini bersumber dari kutbah Jumat yang selalu saya ingat.
ADVERTISEMENT
Suatu hari di gurun pasir terdapat seorang anak laki-laki bersama bapaknya menunggangi seekor keledai yang diatasnya juga terdapat barang –barang bawaan yang lumayan banyak, mereka berdua sedang melakukan perjalanan jauh menyusuri padang pasir.
Di tengah perjalanan seseorang berkata : “ dasar manusia tidak tau belas kasihan terhadap binatang kasihan kan keledai itu, membawa beban sebanyak itu dipunggungnya”
Karena perkataan orang tidak dikenal itu, anak tersebut mengatakan kepada ayahnya kalau dirinya akan turun dari keledai dan menuntunnya.. dan ayahnya pun menyetujuinya.
Setelah berjalan ditemuilah sebuah Oasis dan disitu terdengar perkataan seorang musafir : “ ah itu contoh seorang bapak yang tidak baik, menyuruh anaknya menuntun keledainya sedangkan dia asik-asikan duduk diatas keledai”.
ADVERTISEMENT
Mendengar perkataan orang tersebut, ayah akhirnya turun dari keledai dan berbicara kepada anaknya : “ nak kau saja yang naik ke keledai itu, biar ayah yang menuntun”, tanpa membantah anak tersebut naik ke punggung keledai tersebut.
Tidak lama kemudian di tengah jalan seorang Ibu-ibu berkata : “ dasar anak durhaka, membiarkan ayahnya menuntun keledai sedangkan dia tidak berbuat apa-apa untuk membantu ayahnya”
Dan anak pun segera turun dari keledai dan berkata : “ bagaimana kalau kita tuntun saja berdua keledai ini ayah? Sehingga ia tidak membawa beban yang berat” ayah pun menyetujuinya.
Dan kedua orang tersebut pun berjalan cukup lama di atas padang pasir, dan seseorang berkomentar (lagi) : “ dasar ayah dan anak yang sama-sama bodoh… punya keledai tidak dimanfaatkan, malah berdua berjalan menuntun keledai, apapula gunanya keledai itu”
ADVERTISEMENT
Dari seluruh perkataan orang-orang tersebut akhirnya ayah berkata :
“nak, kita dapat pelajaran yang berharga hari ini”
Anak : “ iya ayah, saya mengerti”
Dan akhirnya permasalahan bukan lagi masalah benar atau salah atau yang mana yang paling benar… tetapi menjadi permasalahan iman.
Akan tetapi, setelah sekian lama. Perenungan tersebut mendapatkan suatu pandangan baru.
Apakah saya sedang disesatkan Tuhan ku dengan pendirian ku?
Pernah disesatkan sekali, semoga saja kali ini tidak lagi.