Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Oxygen Scavenger, Sachet Kecil yang Membuat Produk Pangan Lebih Awet
13 Maret 2024 11:39 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Hanif Ghufran Al Farisi Putra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apa kalian pernah melihat sachet kecil di dalam kemasan utama produk pangan? Jika iya, berarti kalian telah melihat kemasan aktif. Kemasan aktif memiliki beberapa jenis yang bergantung pada fungsinya, di mana jenis yang sering digunakan di Indonesia adalah moisture absorber/penyerap kelembaban (silica gel) dan juga oxygen scavenger. Silica gel telah banyak diketahui oleh hampir semua kalangan, akan tetapi bagaimana dengan oxygen scavenger? Nah, untuk tahu lebih lanjut bisa baca hingga habis ya!!
Apa itu kemasan aktif dan Oxygen Scavenger?
ADVERTISEMENT
Kemasan aktif merupakan kemasan yang secara aktif dapat memperpanjang umur simpan atau mempertahankan serta meningkatkan kondisi pangan yang dikemas dengan cara menambahkan bahan aktif ke dalam kemasan. Oxygen scavenger atau yang di pasaran sering disebut sebagai oxygen absorber atau penyerap oksigen merupakan salah satu jenis kemasan aktif yang dapat menghilangkan oksigen dalam kemasan produk pangan. Oksigen dalam kemasan produk pangan dapat menyebabkan pangan mengalami okidasi, perubahan warna, berbau tengik, tumbuhnya jamur, dan tumbuhnya bakteri aerob, sehingga dengan menambahkan oxygen scavenger maka permasalahan tersebut dapat diminimalkan. Beberapa produsen oxygen scavenger juga mengklaim bahwa produknya dapat menurunkan oksigen dengan residu kurang dari 0,01%. Oxygen scavenger yang sering ditemui di pasaran umumnya memiliki bahan aktif berupa besi (Fe), disusul dengan enzim dan PUFA.
ADVERTISEMENT
Bagaimana mekanisme dari Oxygen Scavenger?
Oxygen scavenger berbasis besi (Fe) merupakan jenis yang paling umum dijual di pasar. Jenis ini memerlukan air/kelembaban untuk bereaksi sehingga oxygen scavenger berbasis besi memanfaatkan kadar air dari produk pangan. Mekanisme yang terjadi adalah pengaratan besi di mana besi pada sachet akan bereaksi dengan kandungan air/uap air pada produk pangan kemudian akan mengikat oksigen di dalam kemasan sehingga membentuk besi hidroksida [Fe(OH)3] atau besi yang berkarat. Jenis oxygen scavenger berikutnya adalah berbasis enzim di mana jenis ini umum digunakan jika produk pangan akan melewati metal detector. Enzim yang digunakan umumnya adalah campuran glukosa oksidase dengan katalase. Glukosa oksidase akan bereaksi dengan oksigen saat ada air membentuk hidrogen peroksida yang kemudian akan dipecah oleh katalase. Dikarenakan oxygen scavenger berbasis besi dan enzim memerlukan air untuk bereaksi maka produk pangan kering tidak disarankan memakai jenis ini kecuali jika produsen oxygen scavenger menjual modifikasi dari jenis ini. Jenis lain yang tidak memerlukan kehadiran air adalah oxygen scavenger berbasis PUFA (polyunsaturated fatty acid). Mekanisme dari jenis ini adalah PUFA akan mengikat oksigen dan mengalami oksidasi. Reaksi yang terjadi ini tidak memerlukan kehadiran air sehingga cocok untuk produk kering seperti keripik
ADVERTISEMENT
Apa saja kegunaan dari Oxygen Scavenger?
Secara umum, oxygen scavenger memiliki fungsi untuk menghilangkan oksigen dalam kemasan produk pangan. Kadar oksigen yang rendah dalam kemasan dapat meningkatkan umur simpan atau meminimalkan kerusakan seperti perubahan warna, berbau tengik, tumbuhnya jamur, dan tumbuhnya bakteri aerob. Agar mendapatkan hasil yang maksimal, maka dapat dikombinasikan dengan bahan pengemas yang memiliki permeabilitas oksigen rendah serta kemasan MAP (modified atmosphere packaging) atau kemasan vakum.
Penutup
Dengan adanya informasi mengenai oxygen scavenger diharapkan para pengusaha UMKM dapat menerapkannya sehingga kualitas produk UMKM terutama di bisnis oleh-oleh produk pangan dapat meningkat.
Referensi
Gupta P. 2024. Role of oxygen absorbers in food as packaging material, their characterization and applications. Journal of Food Science and Technology. 61(2): 242-252
ADVERTISEMENT
Widiastuti DR. 2016. Kajian kemasan pangan aktif dan cerdas (active and intelligent food packaging). Badan Pengawas Obat dan Makanan
Penulis : Hanif Ghufran Al Farisi Putra
Mahasiswa Magister Ilmu Pangan, Institut Pertanian Bogor