Konten dari Pengguna

KKN TIM 1 UNDIP 2025 Gelar Edukasi Fakta dan Mitos Stunting di Desa Grajegan

Hanifa Ayustin
Mahasiswa Antropologi Sosial - Universitas Diponegoro
10 Februari 2025 9:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hanifa Ayustin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Oleh: Hanifa Ayustin
GRAJEGAN, 23 Januari 2025 – Sebagai mahasiswa Antropologi Sosial Universitas Diponegoro (UNDIP), saya, Hanifa Ayustin, bersama KKN TIM 1 UNDIP 2025, mengadakan kegiatan edukasi "Fakta dan Mitos Stunting" pada Kamis, 23 Januari 2025, di Balai Desa Grajegan. Kegiatan ini diselenggarakan bersamaan dengan kelas ibu hamil dan diikuti oleh ibu hamil di Desa Grajegan.
KKN TIM 1 UNDIP 2025 Gelar Edukasi Fakta dan Mitos Stunting di Desa Grajegan
zoom-in-whitePerbesar
Sebagai mahasiswa Antropologi Sosial, saya tertarik untuk melihat bagaimana kepercayaan dan tradisi lokal memengaruhi pola pikir masyarakat, termasuk dalam aspek kesehatan ibu dan anak. Dalam mata kuliah Antropologi Pedesaan, saya mempelajari bahwa masyarakat desa, terutama di Jawa, masih erat dengan tradisi lisan dan warisan budaya yang diturunkan dari generasi ke generasi. Sayangnya, tidak semua informasi yang beredar memiliki dasar ilmiah yang kuat.
ADVERTISEMENT
Stunting sendiri merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi dalam jangka panjang, terutama pada 1000 hari pertama kehidupan—mulai dari masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun. Namun, banyak masyarakat yang masih menganggap stunting semata-mata dipengaruhi oleh faktor keturunan, padahal penyebab utamanya adalah kurangnya asupan nutrisi yang tepat. Selain itu, masih ada mitos yang melarang ibu hamil mengonsumsi makanan bergizi tertentu, seperti telur atau ikan, karena dianggap dapat menyebabkan dampak buruk bagi bayi. Padahal, makanan tersebut justru kaya akan protein dan sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan janin.
Dalam sesi edukasi ini, saya menjelaskan perbedaan antara mitos dan fakta mengenai stunting, memberikan informasi ilmiah yang akurat, serta menekankan pentingnya pola makan sehat selama kehamilan dan masa awal kehidupan anak. Saya ingin memastikan bahwa para ibu hamil di Desa Grajegan mendapatkan informasi yang benar dan tidak lagi terjebak dalam kepercayaan yang dapat merugikan kesehatan mereka dan anak-anak mereka.
ADVERTISEMENT
Untuk mendukung pemahaman yang lebih luas, saya juga menyediakan booklet edukasi yang telah dilengkapi dengan barcode digital. Dengan barcode ini, peserta dapat mengakses materi langsung melalui ponsel mereka, sehingga informasi tetap bisa dibaca ulang dan dibagikan kepada keluarga atau sesama ibu hamil lainnya.
Saya berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi para ibu hamil di Desa Grajegan. Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai gizi dan kesehatan, saya ingin membantu mengubah pola pikir masyarakat agar lebih kritis dalam menerima informasi, khususnya yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak. Saya juga ingin membuktikan bahwa pendekatan antropologi bisa menjadi alat yang efektif dalam edukasi kesehatan masyarakat, karena mempertimbangkan kebiasaan, budaya, dan cara berpikir mereka dalam menyampaikan informasi.
ADVERTISEMENT
Sebagai bagian dari KKN TIM 1 UNDIP 2025, saya ingin terus berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat, khususnya dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya gizi dalam pencegahan stunting. Saya percaya bahwa dengan informasi yang benar, kita bisa menciptakan generasi yang lebih sehat, cerdas, dan berkualitas di masa depan.