Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Menaker Resmikan Bursa Kerja dan Pusat Pengembangan Karir di USI
28 September 2017 16:19 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
ADVERTISEMENT
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M. Hanif Dhakiri meresmikan bursa kerja dan pusat pengembangan karir Universitas Simalungun (USI). Dengan adanya bursa kerja di lingkungan kampus, diharapkan lulusan perguruan tinggi semakin mudah terserap pasar kerja.
ADVERTISEMENT
"Bursa kerja ini merupakan fasilitas yang sangat bagus bagi mahasiswa. Diharapkan mereka akan terbantu dalam memasuki dunia kerja setelah lulus," kata Menaker saat memberikan orasi ilmiah pada Dies Natalis Universitas Simalungun, Sumatera Utara, Kamis (28/9/2017).
Menurutnya, banyak hal yang tidak diajarkan di perguruan tinggi kaitannya dengan mencari pekerjaan. Seperti misalnya, bagaimana cara menghadapi wawancara dengan HRD. Hal itu bisa didapatkan di pusat pengembangan karir.
Lembaga ini juga memberikan akses yang lebih baik kepada lulusan perguruan tinggi ke pasar kerja. Hanif menambahkan, bursa kerja juga akan mempermudah lulusan perguruan tinggi mendapat informasi mengenai jenis pekerjaan yang sedang dibutuhkan pasar, industri yang sedang tumbuh, industri yang sedang turun dan dimana mereka dapat memperoleh pekerjaan.
ADVERTISEMENT
Selama ini Kemnaker sudah melakukan beberapa hal untuk mendukung eksistensi bursa kerja. "Kita melakukan pembinaan bursa karir, termasuk yang ada di perguruan tinggi. Selain itu, kami juga membantu menghubungkan dunia industri dengan perguruan tinggi" katanya.
Dijelaskan Hanif, Kemnaker aktif melakukan bimbingan dan konsultasi bagi bursa kerja, tidak hanya itu Kemnaker juga sudah mulai memperkenalkan perihal hubungan industrial kepada para pencari kerja.
"Hubungan industrial merupakan perihal yang perlu diketahui oleh para pencari kerja, sehingga saat mereka memasuki dunia kerja mereka sudah paham mengenai hak dan kewajibannya," tutur Hanif.
Senada dengan Menaker Hanif, Rektor Universitas Simalungu Prof. Dr. Marihot Manullang juga menegaskan pentingnya bursa kerja dan pusat pengembangan karir di lingkungan kampus.
ADVERTISEMENT
"Pusat pengembangan karir memiliki makna yang sangat penting bagi USI, saya harap lulusan kami akan lebih mudah masuk ke dunia kerja," kata Marihot.
Marihot menjelaskan, fungsi utama Bursa Kerja dan Pusat Pengembangan Karir USI adalah menyediakan layanan konsultasi dan bimbingan karir bagi mahasiswa USI sebelum memasuki dunia kerja.
"Perlu adanya upaya membekali mahasiswa seperti melatih meningkatkan kreatifitas karirnya, termasuk meningkatkan komptensi lulusan USI sehingga sesuai dengan kebutuhan dunia kerja," tuturnya.
Menaker juga mengingatkan agar perguruan tinggi di seluruh Indonesia terus meningkatkan relevansi dengan dunia industri. Hal ini dimaksudkan agar lulusannya cepat terserap pasar kerja.
"Sekarang dunia bergerak cepat. Perkembangan teknologi menghadirkan berbagai jenis pekerjaan baru. Oleh karenanya, kurikulum yang diajarkan di kampus harus sesuai dengan perubahan jaman dan kebutuhan industri," kata Menaker
ADVERTISEMENT
Untuk menjawab tantangan pasar kerja yang dinamis, perguruan tinggi jangan hanya mengajarkan mahasiswa dengan keterampilan lama. Sebaliknya, jurusan dan kejuruan yang dimiliki perguruan tinggi harus relevan dengan dunia kerja, baik dari unsur dosen, kurikulum, laboratorium dan semua peralatannya.
Menteri Hanif juga menambahkan, saat ini sekitar dua juta angkatan kerja baru Indonesia mengalami ketidakcocokan dengan pasar kerja. Hal ini karena kurangnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan pasar kerja.
Kepada mahasiswa, ia meminta kepada bekerja keras meningkatkan kompetensi diri, keterampilan kerja dan inovasi. Dengan kompetensi di atas standar, maka akan memenagkan persaingan. Menaker mengutip nasehat ilmuwan Albert Einstein yang menyatakan, hanyalah orang gila yang ingin mencapai hasil besar, namun dengan usaha secara biasa-biasa saja.
ADVERTISEMENT