Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pelantikan Presiden Baru: Apa Yang Bisa Kita Harapkan Dari Mereka?
11 November 2024 9:26 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Hanifah Alya Hidayah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pelantikan presiden dan wakil presiden baru di Indonesia merupakan momen yang bersejarah, dikarenakan pelantikan tersebut membawa harapan-harapan baru pada diri masyarakat Indonesia. Pelantikan presiden baru yang dilakukan di Indonesia membawa sekaligus mencerminkan setiap asa warga masyarakat yang ada di Indonesia, baik orang-orang dengan ekonomi atas yang hidup di gemerlap ibukota, maupun orang dengan ekonomi menengah ke bawah yang hidup dalam gulita nun jauh di pelosok negeri. Pelantikan presiden baru di Indonesia diibaratkan sebagai sebuah jarum kompas yang bergerak secara cepat setelah kompas tersebut berjalan lamban dalam kurun waktu lima tahun silam. Maksud dari hal tersebut adalah bila gagasan presiden sebelumnya dilaksanakan dalam waktu lima tahun yang sudah berjalan, maka seiring dengan akhir periodenya kompas yang awalnya berputar dengan cepat menggagas berbagai program, mulai melamban. Hal tersebut dapat dilihat dari apa yang sudah terjadi pada pemerintahan Jokowi di era 2019-2024, pada awal pemerintahan banyak sekali isu atau program yang akan digagas, namun seiring akan selesainya masa jabatan hanya isu mengenai perpindahan Ibu Kota Negara yang santer terdengar di telinga publik. Maka dari itu pelantikan presiden baru Indonesia yakni Prabowo Subianto dengan wakil Gibran Rakabuming dapat diartikan sebagai nuansa baru dalam kancah politik dan kepemimpinan di Indonesia. Prabowo Gibran yang sebelumnya telah memenangkan kontestasi pemilu dengan jumlah suara 58%, diharapkan dapat menjawab aspirasi dari rakyat Indonesia dan mampu dalam menghadapi badai rintangan yang akan menerpa lima tahun mendatang.
ADVERTISEMENT
Nuansa baru tersebut terasa saat dan setelah diberlangsungkannya pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming sebagai presiden dan wakil presiden Indonesia lima tahun mendatang oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI yang dihelat pada tanggal 20 Oktober 2024 pukul 10.00 WIB di Gedung MPR RI, Jakarta. Acara tersebut dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang disusul dengan menyanyikan lagu hening cipta sebagai wujud penghormatan kepada para pahlawan bangsa yang gugur mendahului. Prosesi berikutnya yakni pengucapan sumpah presiden dan wakil presiden. Acara kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara pelantikan, yang disusul dengan pidato Prabowo Subianto yang pertama kali berpidato sebagai presiden RI. Pidato tersebut menyatakan bahwa sebagai presiden, Prabowo menyatakan titik berat perhatian pada swasembada pangan dan energi, yang dengan optimis dikatakan oleh Prabowo bahwa dalam waktu 4-5 tahun diyakini Indonesia mampu mencapai swasembada pangan. Tak tanggung-tanggung dalam menyampaikan pidatonya tersebut, Prabowo juga optimis bahwa Indonesia akan siap menjadi lumbung pangan dunia. Pidato tersebut dilanjutkan dengan pernyataan bahwa Prabowo sebagai Presiden dan Gibran sebagai Wakil Presiden siap melanjutkan estafet kepemimpinan yang sebelumnya dilakukan oleh Joko Widodo. Acara tersebut dihadiri oleh dua presiden sebelumnya yakni Joko Widodo, dan Susilo Bambang Yudhoyono yang akrab dipanggil SBY dan jajaran petinggi yang lain yang ada di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Acara tersebut membawa adanya harapan sekaligus tantangan bagi bangsa Indonesia ke depannya. Presiden dan Wakil Presiden yang baru dilantik diharapkan dapat membawa dampak dan perubahan positif dalam segala aspek berbangsa dan bernegara, namun hal tersebut juga tak luput dari adanya tantangan-tantangan yang mengintai baik dari luar maupun dalam negeri sendiri. Tantangan utama bagi presiden dan wakil presiden baru di Indonesia adalah memaksimalkan toleransi dan sikap patriotisme, dan menjadikan perbedaan yang ada di Indonesia bukan sebagai sebuah ancaman melainkan sebuah peluang yang dapat berdampak positif jika dilakukan dengan baik. Hal tersebut dikarenakan permasalahan yang terjadi di Indonesia setiap tahun adalah permasalahan yang berhubungan dengan isu perbedaan baik dari agama, ras, maupun hal lain yang menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat. Lalu, apa yang bisa kita harapkan dari presiden dan wakil presiden baru di Indonesia? Apa mungkin harapan kita terkait permasalahan yang terjadi tersebut dapat diatasi bahkan terkonversi dari ancaman menjadi sebuah peluang?
ADVERTISEMENT
Selain tantangan berupa kemajemukan yang disikapi secara negatif, terdapat banyak tantangan lain yang menjadi masalah bagi Indonesia, salah satunya adalah pembenaran sistem Pendidikan yang ada di Indonesia. Banyak pihak menganggap kurikulum merdeka yang digagas oleh Nadiem dianggap sebagai kurikulum yang cacat dan tidak berdaya. Hal tersebut dinilai oleh masyarakat yang mendapatkan tayangan berupa video atau berita yang menunjukkan adanya kemerosotan kemampuan intelektual para generasi muda yang ada di Indonesia melalui tayangan kuis dan tayangan lain yang menunjukkan kemampuan intelektual generasi Pendidikan di Indonesia tengah merosot. Untuk itu, maka Prabowo Gibran memerlukan sebuah formula untuk mengatasi permasalahan yang tentunya akan digagas secara rinci oleh Menteri Pendidikan baru dalam Kabinet Merah Putih, atau sebutan bagi kabinet pemerintahan pada masa Prabowo Gibran. Pendidikan merupakan isu penting yang tidak dapat diremehkan dan disepelekan, dikarenakan melalui Pendidikan maka masa depan bangsa pada 10 atau 20 tahun lagi akan ditentukan oleh generasi tersebut. Apabila Pendidikan di zaman sekarang bobrok yang ditunjukkan oleh rendahnya kemampuan intelektual para siswa, maka para siswa dengan kemampuan rendah tersebut yang sepuluh atau dua puluh tahun lagi menjalankan roda kehidupan bangsa Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pelantikan presiden dan wakil presiden baru membawa harapan besar bagi masa depan Indonesia. Rakyat menginginkan perubahan positif dalam berbagai bidang, mulai dari perekonomian, pendidikan, kesehatan, hingga pemberantasan korupsi. Namun, di balik harapan tersebut, terdapat berbagai tantangan yang harus dihadapi oleh pemimpin baru. Dengan strategi yang tepat dan komitmen yang kuat, presiden dan wakil presiden baru diharapkan mampu mengatasi tantangan-tantangan tersebut serta membawa Indonesia ke arah yang lebih maju dan sejahtera.