Mitos Sumur Mas Banyumas yang Beredar di Masyarakat

Hanifah Nur Aliyyah
Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Amikom Purwokerto
Konten dari Pengguna
18 Mei 2022 21:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hanifah Nur Aliyyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber : Dokumentasi Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : Dokumentasi Pribadi
ADVERTISEMENT
Di belakang Kadipaten Banyumas atau sekitar kota lama Banyumas, tepatnya area taman sari terdapat sumur tua atau yang biasa disebut oleh masyarakat jawa dengan nama sendang mas, sendang yang berarti sumur dan mas yang berarti emas.
ADVERTISEMENT
Namun bukan berarti sumur tersebut terdapat emas, melainkan hanya air seperti sumur pada umumnya. Uniknya jika dilihat dari atas air sumur itu berwarna kuning atau emas, tapi jika airnya diangkat ke atas warnanya jernih.
Sumur itu disebut dengan sumur mas karena masyarakat menganggap bahwa sumur itu sumber ing urip atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan sumber dalam hidup, dan kata mas bukan diambil dari kata emas tapi di ambil dari kata Banyumas, yang artinya sumur mas itu adalah sumber hidup masyarakat Banyumas.
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Ketua kecamatan (Camat) Banyumas, Oka Yudustira Pranayudha menuturan bahwa sumur mas ini tempat bermunajat bagi pengunjung yang datang, kebanyakan dari kalangan para penjabat yang mengunjungi tempat ini.
Konon setiap malam selasa dan malam jumat banyak masyarakat yang mengunjungi sumur tersebut dengan memiliki tujuan yang berbeda-beda, contohnya untuk menaikan jabatan, menambah kekayaan, menghilangkan bencana, menyembuhkan penyakit dan lain sebagainya. Jika ada yang bisa mendapatkan air dari sumur tersebut, maka masalah akan hilang dan harapan akan terkabul.
ADVERTISEMENT
Adapun syarat sebagai salah satu upaya agar harapan terkabul yaitu membawa sejenis sesajen yang isinya kembang (bunga), rokok, kopi pahit, kemenyan dan minyak duyung. Karena proses pengambilan air sumur mas ini tidak semudah seperti mengambil air sumur pada umumnya.