Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Inovasi Paper Wrap dari Limbah Batang Pisang yang Hidrofobik
22 Juni 2024 12:13 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Hanik Khoirum Musyarrofah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM), menciptakan inovasi paper wrap yang berbahan dasar dari limbah pelepah pisang yang dapat bertransformasi menjadi tanaman paper wrap tersebut dinamakan Pulpiess. Dengan di ketuai oleh Hanik Khoirum Musyarrofah (FMIPA), Fatmawati (FMIPA), Novemia Yohana Shinta M (FMIPA), Alfiyasita Rahma (FEB), Nimas Chanditya (FEB) dengan bimbingan Ajeng Daniarsih S.Si, M.Si dosen jurusan Biologi. Bersama-sama mengembangkan inovasi Pulpiess Paper Wrap.
ADVERTISEMENT
Produk Pulpiess hadir sebagai solusi permasalahan limbah buble wrap. Dimana limbah tersebut sulit terurai sehingga berdampak buruk bagi lingkungan, namun permintaannya terus meningkat di tengah peningkatan minat belanja masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, dibutuhkan inovasi yang dapat menyelesaikan permasalahan tersbut yakni paper wrap ramah lingkungan yang dapat terurai dengan mudah sehingga tidak akan memberikan dampak negatif terhadap lingkungan.
Produk Pulpiess ini memiliki beberapa keunggulan yakni ramah lingkungan karena merupakan produk yang memanfaatkan dari limbah pelepah pisang dan mudah terurai selain itu produk ini dapat bertransformasi menjadi tanaman karena pada Pulpiess terdapat biji tanaman.
"Permasalahan buble wrapp yang di buang begitu saja dan di biarkan menumpuk setiap tahun nya serta jumlah permintaan buble wrapp dan minim nya proses daur ulang menjadikan peluang pasar yang hadir sebagai salah satu kantong belanja yang ramah lingkungan", ujar Hanik.
ADVERTISEMENT
Dibandingkan dengan produk paper wrap yang lain Pulpiess memiliki beberapa kelebihan yakni berbahan baku limbah pelepah pisang sehingga tidak mengakibatkan terjadinya penumpukan limbah dan cepat terurai. Selain digunakan sebagai pengemas produk Pulpiess juga memanfaatkan inovasi plantable paper yang dapat digunakan sebagai media tanam karena terdapat biji di dalamnya. Biji yang digunakan adalah biji tanaman sayuran (Genus Brassica) sehinga dampak yang di hasilkan terhadap lingkungan
Fatma menambahkan alasan mengenai pemilihan biji sayuran pada paper wrap "Alasan memilih biji sawi, karena merupakan langkah strategis yang tidak hanya meningkatkan fungsi kertas pembungkus ini tetapi juga memberikan manfaat ekologis, edukatif, dan ekonomi. Inovasi ini menunjukkan bagaimana sebuah produk sederhana dapat memiliki dampak besar dengan pendekatan yang kreatif dan berkelanjutan.".
ADVERTISEMENT
Tim pengembang Pulpiess berharap inovasi ini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat dan menjadi solusi alternatif untuk masalah sampah dan limbah organik. Mereka juga berencana untuk mengembangkan produk ini lebih lanjut, baik dari segi kualitas maupun kuantitas, serta memperluas jangkauan pemasarannya.
Dengan dukungan dari Universitas Negeri Malang dan bimbingan dari dosen yang kompeten, Hanik Khoirum Musyarrofah dan tim optimis bahwa Pulpiess Paper Wrap dapat menjadi pionir dalam inovasi kertas pembungkus ramah lingkungan di Indonesia.
Pulpiess Paper Wrap adalah contoh nyata bagaimana kreativitas dan kepedulian terhadap lingkungan dapat menghasilkan solusi inovatif yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Mahasiswa UM telah membuktikan bahwa dengan kerja keras, kolaborasi, dan bimbingan yang tepat, mereka mampu menciptakan produk yang tidak hanya memiliki nilai ekonomis tetapi juga ekologis.
ADVERTISEMENT
Penulis: Hanik Khoirum Musyarrofah