Konten dari Pengguna

Berkunjung ke Air Terjun Degian

Hanna Ratih Aninditya
Mahasiswi Jurnalistik Politeknik Negeri Jakarta
26 Mei 2022 18:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hanna Ratih Aninditya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Air Terjun Degian. (Sumber foto : Hanna Ratih Aninditya)
zoom-in-whitePerbesar
Air Terjun Degian. (Sumber foto : Hanna Ratih Aninditya)
ADVERTISEMENT
"Teman-teman ayo bangun! Makanannya udah siap nih!" Kataku.
ADVERTISEMENT
Pagi hari yang cerah kala itu, aku dan keempat temanku, akan berwisata ke Air Terjun Degian, yang berada di kaki Gunung Dempo, Desa Sawah, Sumatera Selatan.
"Sarapan dulu biar ada tenaga dijalan" Ucapku.
Aku dan keempat temanku, Aufa, Desra, Candra, dan Fathur sangat bersemangat sekali. Candra dan Fathur sejak pagi sudah menyiapkan seperangkat alat untuk camping disekitar air terjun. Aku dan Aufa sibuk memasak sarapan, sementara Desra asyik berbincang dengan bapak-bapak penduduk sekitar, sembari meminum kopi hitam.
Ya, kala itu aku dan keempat temanku sedang berkunjung ke Desa Sawah, Sumatera Selatan. Dalam rangka kegiatan besar yaitu, Ekspedisi Arung Jeram Astadeça, KORPS Pencinta Alam Politeknik Negeri Jakarta.
ADVERTISEMENT
Aku dan teman-temanku menyempatkan waktu untuk jalan-jalan, sembari mengeksplor keindahan Desa Sawah, yang sejak pertama aku menginjakkan kakiku disana, aku langsung jatuh cinta dengan pesona keindahan alamnya.
"Mobil jemputannya udah dateng tuh" Seru Candra.
Penduduk sekitar Desa Sawah pun sangat baik dan ramah. Sejak awal kedatanganku dan teman-temanku, penduduk desa banyak membantu kami.
Kami diantar dengan mobil penduduk. Dan beberapa penduduk desa juga ikut menemani kami menggunakan motor.
Sepanjang perjalanan aku melihat banyak rumah panggung. Rumah panggung memang sangat ikonik di Sumatera Selatan. Aku juga melihat aktivitas warga desa menjemur kopi dan coklat didepan rumahnya.
"Lagi musim panen kak" kata salah satu penduduk desa, aku pun menggangguk.
ADVERTISEMENT
Setelah setengah jam perjalanan, mobil pun berhenti. Aku bertanya-tanya ada apa, apakah mobilnya macet. Ternyata sudah hampir sampai, akan tetapi akses menuju air terjun harus dilanjutkan dengan tracking ke atas bukit.
"Desra, jangan lupa kameranya" Kataku.
Aku memang berencana membuat video dokumentasi ala vlogger youtube. Aku meminta Desra berlaga seolah menjadi youtuber.
"Halo guys, kembali lagi bersama Desra, kali ini gue mau tracking ke atas bukit, mau tau engga gue mau ngapain? Yuk simak videonya" Ujar Desra dengan percaya diri.
Aku yang merekamnya hanya geleng-geleng kepala, sementara yang lain tertawa melihat tingkah Desra.
Kami semua melanjutkan tracking. Jalannya cukup menanjak dan licin. Awalnya aku dan Aufa sangat bersemangat sekali. Tetapi lama kelamaan aku merasa capek, dan nafasku menjadi ngos-ngosan. Aufa pun begitu. Desra yang melihat kami pun tertawa. 
ADVERTISEMENT
Candra, dan Fathur sudah berada dipaling depan bersama penduduk desa yang ikut menemani kami. Kalo soal tracking gini mereka sih tidak kenal capek, karena mereka memiliki fisik yang cukup kuat dan prima. Hahaha.
Akhirnya setelah aku berjuang melewati medan yang licin, walaupun sempat beberapa kali terpleset, aku tidak pantang menyerah. Sampai juga di Air Terjun Degian.
Sesampainya di air terjun, ternyata kami sudah disambut oleh teman-teman dari organisasi Laskar Pencinta Alam (LPA).
Aku pun memanfaatkan momen tersebut untuk mengambil video, sembari meminta Desra untuk mewawancarai salah satu kawan dari Laskar Pencinta Alam (LPA).
"Air terjun Degian mulai banyak dikenal orang pada tahun 2011 hingga tahun 2012. Air terjun ini terbilang masih dalam tahap proses pembangunan oleh pemerintah. Saat ini Air Terjun Degian berada dibawah naungan Pokdarwis Puyang Putri, yaitu organisasi kelompok sadar wisata Desa Sawah yang menaungi seluruh objek wisata desa. Selain Pokdarwis, juga ada organisasi pencinta alam yang turut menaungi, yaitu dari kami Laskar Pencinta Alam (LPA)" Ujar Kak Riki, selaku ketua dari LPA saat diwawancara.
ADVERTISEMENT
Saat ditengah merekam, aku memberi kode kepada Desra untuk menanyakan pertanyaan selanjutnya.
"Oke kak, sekarang kasih tau para permisa dirumah dong, kenapa sih kita wajib datang ke Air Terjun Degian ini"
"Yang membedakan Air Terjun Degian dengan air terjun lainnya yaitu, pada aliran airnya terdapat kandungan belerang yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, salah satunya penyakit kulit. Mata airnya berasal langsung dari kaki gunung. Dan uniknya, air terjun ini memiliki enam tingkatan yang menjulang dari atas, hingga kebawah bukit. Disetiap tingkatannya memiliki nama yang berbeda. Tingkatan paling bawah dimulai dari Air Terjun Pelinjangan (Pacar), kemudian Air Terjun Ayek Degian, Air Terjun Akar, Air Terjun Duo Muaro, Air Terjun Lumotan, dan Air Terjun Tinggi. Kalau akses mau kesini, pengunjung bisa menggunakan mobil/motor/jalan kaki, tetapi jika naik mobil, pengunjung hanya bisa sampai ditempat parkir, kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki, tracking keatas bukit untuk sampai ke air terjun" Ujar Kak Riki.
ADVERTISEMENT
"Oke, mantap" Ucapku sambil mengacungkan jempol.
Setelah selesai merekam aku memutuskan untuk berfoto-foto. Tak lupa aku pun mengajak Aufa, karena wajib bagi kami mengabadikan foto yang ciamik untuk diposting akun media sosial masing-masing.
Sejenak aku mengamati pemandangan disekitar air terjun. Menurutku air terjun ini terbilang masih sangat alami dan asri.
"Air terjun itu cunghop sebutannya neng kalo disini, kami nyebutnya Cunghop Degian" Kata salah satu warga desa.
Menurut penjelasan Kak Riki, Air Terjun Degian merupakan air terjun kedua yang paling terkenal diantara enam tingkatan air terjun lainnya.
"Engga heran lagi sih, Desa Sawah ini kece. Alamnya aja udah mempesona, warga desanya juga baik-baik banget, engga heran gue betah disini" ujarku dalam hati sambil asyik melamun, dan tiba - tiba dikagetkan oleh teriakan Candra,
ADVERTISEMENT
"HANN CEPETAN KESINI, KITA MAU FOTO"
Aku yang melamun langsung tersadar, dan melihat orang-orang sudah berkumpul didepan air terjun, aku pun buru-buru menyusul karena tidak mau ketinggalan.
"SATU DUA TIGA! CEKREK "

Berfoto bersama dengan latar belakang Air Terjun Degian (Sumber foto: Hanna Ratih Aninditya)
Aku, Aufa, Candra, Desra, dan Dan Fathur berfoto berfoto bersama teman-teman Laskar Pencinta Alam (LPA) (Sumber foto: Hanna Ratih Aninditya)