Konten dari Pengguna

Behel Fashion: Risiko Kesehatan di Balik Senyum Instan

Hanna Emanuela Simanjuntak
Mahasiswa Kedokteran Gigi Universitas Airlangga
31 Desember 2024 20:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hanna Emanuela Simanjuntak tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi penggunaan behel fashion. foto: freepik.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penggunaan behel fashion. foto: freepik.com
ADVERTISEMENT
Behel atau kawat gigi kini menjadi tren populer, terutama di kalangan remaja dan dewasa muda. Awalnya, behel digunakan untuk memperbaiki posisi gigi agar lebih rapi. Namun, kini behel telah beralih menjadi simbol fashion. Banyak pengguna, terutama perempuan, menganggap behel sebagai elemen yang memperindah penampilan dan meningkatkan rasa percaya diri. Warna karet behel yang beragam memberikan sentuhan unik yang menambah daya tarik estetika.
ADVERTISEMENT
Pemasangan behel yang aman dan berkualitas memang memerlukan biaya tinggi, sehingga sering kali terbatas pada masyarakat kelas atas. Namun, bagi kelas menengah ke bawah, tingginya biaya seringkali menjadi hambatan. Untuk mendapatkan pengakuan sosial, banyak individu memilih behel sebagai simbol fashion karena mencerminkan gaya hidup modern. Kawat gigi palsu atau behel fashion muncul sebagai solusi bagi yang ingin menggunakan kawat gigi tanpa biaya besar. Namun, meski harganya terjangkau, behel fashion tidak memberikan efek perawatan gigi seperti behel medis yang lebih mahal.
Pandangan Dokter Gigi Mengenai Behel Fashion
Behel fashion tidak ada dalam konteks medis atau ortodontik resmi. Istilah ini muncul di kalangan masyarakat umum atau di praktek tukang gigi yang tidak berlisensi. Secara medis, kawat gigi dirancang untuk memperbaiki posisi gigi, bukan semata-mata untuk estetika. Drg. Syafiri Sami' A., Sp.Ort dalam Podcast Bincang Sehat menegaskan bahwa behel seharusnya digunakan untuk tujuan medis, yakni memperbaiki susunan gigi serta meningkatkan kesehatan gigi dan mulut. Menggunakan behel hanya untuk estetika tanpa pengawasan medis dapat berisiko merusak gigi dan gusi karena pemasangan yang tidak tepat. Prosedur harus dilakukan oleh profesional ortodontik berlisensi untuk mencegah potensi bahaya kesehatan gigi dan mulut.
ADVERTISEMENT
Bahaya Pemasangan Behel Fashion oleh Tukang Gigi
Menurut Permenkes No. 39 Tahun 2014, tukang gigi hanya boleh melakukan pembuatan dan pemasangan gigi tiruan lepasan. Namun, banyak tukang gigi yang menangani perawatan gigi di luar pembuatan gigi tiruan lepasan, termasuk behel fashion. Hal ini dapat menimbulkan efek samping dan merusak kesehatan gigi serta mulut.
Beberapa risiko pemasangan behel fashion oleh tukang gigi meliputi:
ADVERTISEMENT
Kawat gigi palsu atau behel fashion memang terlihat menarik dan menjadi pilihan tren. Namun, pemasangan oleh tukang gigi seringkali menimbulkan berbagai risiko masalah kesehatan pada rongga mulut seperti infeksi, sariawan, pergerakan gigi yang tidak sesuai hingga kerusakan jaringan periodontal. Alternatif terbaik untuk mendapatkan tampilan estetis serta manfaat kesehatan adalah dengan menggunakan behel perawatan yang teruji secara klinis dan direkomendasikan oleh dokter gigi. Oleh karena itu, pemakaian behel sebaiknya hanya dilakukan jika memang diperlukan dan berdasarkan pertimbangan medis yang tepat.
Hanna Emanuela Simanjuntak, mahasiswi Kedokteran Gigi Universitas Airlangga