Konten dari Pengguna

Kolaborasi Indonesia-Yordania: Dorong Produksi Asam Fosfat

Hannie Harjosantoso
Mahasiswi Universitas Ciputra Surabaya, Jurusan International Business Management Regular Class sedang mengampu mata kuliah International Corporate Strategy
27 April 2025 15:26 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hannie Harjosantoso tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Penulis: Hannie Aurelia Harjosantoso, mahasiswi Universitas Ciputra Surabaya. (Foto: Doc. Ist)
zoom-in-whitePerbesar
Penulis: Hannie Aurelia Harjosantoso, mahasiswi Universitas Ciputra Surabaya. (Foto: Doc. Ist)
ADVERTISEMENT
Indonesia terus memperkuat langkah strategis di sektor energi baru dengan menggandeng Yordania dalam pengembangan dan produksi asam fosfat. Kolaborasi ini membuka peluang besar bagi Indonesia untuk memperkuat kemandirian industri strategis, di tengah persaingan global atas sumber daya mineral yang semakin ketat.
ADVERTISEMENT
Asam fosfat memegang peranan penting dalam berbagai industri. Tidak hanya sebagai bahan dasar utama pupuk pertanian, tetapi juga sebagai komponen penting dalam baterai lithium iron phosphate (LFP) yang tengah naik daun seiring meningkatnya tren kendaraan listrik. Selain itu, asam fosfat digunakan dalam industri makanan dan farmasi. Dengan lonjakan permintaan global terhadap energi bersih dan teknologi hijau, kebutuhan akan bahan ini pun kian meningkat. Bagi Indonesia, penguasaan pasokan asam fosfat akan menjadi salah satu kunci untuk mendukung ketahanan pangan sekaligus akselerasi transisi energi nasional.
Yordania sendiri dikenal sebagai salah satu negara dengan cadangan fosfat terbesar di dunia. Melalui kerja sama ini, Indonesia berpeluang mendapatkan akses langsung terhadap pasokan asam fosfat dengan harga dan volume yang lebih stabil dan kompetitif. Pemerintah tengah mempersiapkan skema kolaborasi yang meliputi pendirian pabrik pengolahan bersama, transfer teknologi pemurnian fosfat, serta skema investasi bilateral di sektor pertambangan dan industri kimia. Ini bukan sekadar hubungan jual beli, melainkan langkah strategis untuk memperkuat rantai pasok industri nasional.
ADVERTISEMENT
Di tengah ketidakpastian geopolitik global, diversifikasi sumber bahan baku menjadi keharusan. Kerja sama ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada negara tertentu dalam penyediaan bahan strategis, menjamin stabilitas pasokan untuk kebutuhan dalam negeri, serta memperkuat ekosistem industri energi baru berbasis sumber daya alam. Langkah ini juga sejalan dengan ambisi Indonesia menjadi hub energi terbarukan dan pusat manufaktur kendaraan listrik terbesar di Asia Tenggara.
Meski peluangnya besar, kerja sama ini tetap menghadapi sejumlah tantangan. Menyatukan standar teknologi dan regulasi kedua negara, membangun infrastruktur pengolahan baru, serta menyiapkan sumber daya manusia lokal yang mumpuni menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan. Pemerintah perlu memastikan bahwa kerja sama ini benar-benar membawa keuntungan jangka panjang dan mendorong kemandirian teknologi, bukan sekadar menjadi relasi dagang biasa.
ADVERTISEMENT
Kerja sama Indonesia dan Yordania dalam pengembangan asam fosfat ini merupakan bagian dari strategi besar menuju masa depan energi nasional yang lebih kuat dan mandiri. Dengan langkah yang tepat dan keseriusan dalam membangun ekosistem industri yang berkelanjutan, Indonesia berpotensi mengukuhkan diri sebagai pemain utama dalam industri energi baru berbasis mineral strategis.