Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pasar yang Terabaikan: Hubungan Antara Polusi Lingkungan dan Kesehatan Mental
21 Oktober 2024 14:13 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Hanny Savitri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pasar adalah salah satu tempat pilihan untuk berbelanja kebutuhan sehari–hari masyarakat terutama ibu–ibu. Pasar yang saat ini akan dibahas adalah Pasar Ciputat yang dimana terkenal sebagai paling Ramai di Tangerang Selatan karena pasar tersebut tidak pernah sepi selalu ada transaksi perdagangan 24 jam nonstop (Sabarudin, 2024). Hal ini dibuktikan dari wawancara yang dilakukan pada penjual pasar ciputat yaitu ibu Sri mengatakan bahwa pasar tersebut ramai setiap hari tetapi biasanya puncak ramai pasar adalah di malam hari dan pagi hari karena masyarakat mencari sayuran yang fresh. Namun, sangat disayangkan saat ini pasar ciputat sedang ada perbaikan jalan yang menyebabkan banyak sekali debu dan pasar tersebut sangat dekat letaknya dengan pembuangan sampah. Lalu, apa yang terjadi ketika pasar yang menjual sayuran fresh tetapi bisa menjadi tempat yang tidak nyaman dan tidak sehat?.
ADVERTISEMENT
Pasar yang terletak di dekat tempat pembuangan sampah, dan bau menyengat bukan hanya masalah estetika. Kondisi ini bisa menimbulkan perasaan tidak nyaman, cemas, bahkan stres berkepanjangan. Terlebih lagi, proyek penggalian jalan di dalam pasar menambah deretan masalah, merusak aksesibilitas toko-toko dan menyebabkan kemacetan, yang akhirnya berdampak pada perilaku dan kesehatan mental.
Sampah–sampah ini dibuang oleh warga sekitar dengan secara sadar, hasil wawancara menyatakan bahwa beberapa kali sudah dilarang membuang sampah disana bahkan dulu sudah ada spanduk besar dengan tulisan “dilarang membuang sampah” tetapi hal itu tetap dilakukan oleh warga sekitar. Hal ini berdampak sekali untuk lingkungan pasar, dimana akan tercium bau tidak sedap selama berbelanja sayuran dan dari hasil wawancara pun pedagang juga merasa terganggu dengan bau tidak sedap yang muncul dari tumpukan sampah. Hal ini menyebabkan adanya Polusi Udara yang buruk dengan memiliki dampak langsung pada kesehatan fisik dan mental (Gurjar et al., 2010). Polusi udara berupa bau yang disebabkan oleh sampah ini tidak hanya membuat orang mual ataupun tidak nyaman saat berbelanja tetapi dalam jangka panjang dapat memicu iritasi pernapasan, kecemasan dan stres (Gurjar et al., 2010). Hal ini dibuktikan dari hasil wawancara yang mengatakan bahwa awalnya pedagang merasakan sesak pada nafasnya dikarenakan bau tak sedap ini tetapi mereka harus tetap berjuang mencari nafkah bagi keluarganya dan mau tidak mau tetap berjualan.
Tidak hanya polusi udara berupa bau dari tumpukan sampah tetapi terdapat penggalian jalan di dalam pasar yang semakin memperburuk polusi udara di pasar. Menurut Gray. W Evans, suara bising dari proyek penggalian, debu dan akses jalan yang terganggu dapat memicu stres dan kelelahan mental (Evans, 2003). Dapat dilihat dari gambar terdapat pedagang yang tokonya tertutup atau sulit diakses dikarenakan penggalian jalan ini, hal ini membuat pedagang kehilangan pengunjungnya dan pedagang merasakan frustasi akan hal itu. Dari hasil wawancara menyatakan bahwa pedagang terganggu dengan adanya perbaikan jalan, selain karena kehilangan pengunjung terdapat banyak juga debu yang bertebaran di tokonya, membuat dia harus rajin membersihkan toko. Tak hanya itu, keluar masuk kendaraan juga terhalang karena perbaikan jalan ini, yang mengakibatkan adanya kemacetan.
ADVERTISEMENT
Polusi yang diciptakan baik itu polusi udara dari tumpukan sampah atau pun polusi udara dari penggalian jalan menciptakan dampak bagi kesehatan mental. Terdapat penelitian "Interaction and Combined Toxicity of Microplastics and Perand Polyfluoroalkyl Substances in Aquatic Environment" yang menyatakan bahwa polusi lingkungan seperti mikroplastik bisa mencemari tanah dan air, yang pada akhirnya berdampak pada kesehatan manusia (Dai et al., 2022). Tumpukan sampah di sekitar pasar ini tidak hanya menjadi sumber polusi udara berupa bau, tetapi juga berpotensi menyebabkan kerusakan ekosistem yang lebih luas. Orang-orang yang terpapar pada lingkungan ini mengalami peningkatan stres akibat rasa ketidakpastian dan ketidakmampuan untuk menghindari polutan yang ada.
Untuk memperbaiki kondisi lingkungan di pasar ini, langkah-langkah mendasar harus segera diambil. Menurut Linda dan Judith memperbaikinya bisa dengan membuat lingkungan yang teratur, bersih dan nyaman dengan begitu dapat mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental individu (Steg & Groot, 2019). Pengelolaan sampah yang lebih baik di sekitar pasar sangat diperlukan, demikian pula dengan perbaikan infrastruktur yang cepat dan terkoordinasi agar proyek penggalian tidak mengganggu aksesibilitas dan kenyamanan pengunjung. Upaya seperti ini bukan hanya soal memperbaiki lingkungan fisik, tetapi juga memberikan dampak positif bagi hubungan sosial dan kesehatan mental masyarakat yang terlibat di pasar.
ADVERTISEMENT
Harapan yang diingin oleh pedagang dari hasil wawancara yang dilakukan menyatakan bahwa mereka ingin perbaikan jalan segera dapat diselesaikan dan lebih tegas kembali dengan adanya permasalahan pembuangan sampah tersebut. Dengan perencanaan yang lebih baik dan penegakan regulasi lingkungan, pasar dapat kembali menjadi ruang yang aman, bersih, dan mendukung interaksi sosial yang sehat. Lingkungan yang bersih dan teratur menciptakan suasana yang lebih menyenangkan, di mana manusia bisa berinteraksi dengan lingkungan fisik tanpa rasa stres. Pasar tidak hanya soal ekonomi, tetapi juga soal kesehatan lingkungan dan kesejahteraan psikologis masyarakat di dalamnya. Karena dengan kondisi pasar yang kurang baik juga dapat menyebabkan ketidaknyamanan secara fisik. Tidak hanya itu, tetapi juga dapat menciptkan tekanan psikologis yang signifikan bagi pedagang dan pengunjung.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, mari kita kenali dampak lingkungan ini agar kita dapat melihat pentingnya menciptakan pasar yang lebih sehat, bersih dan nyaman. Jika, sudah tercapai pasar yang sehat mampu mengubah interaksi sosial dan ekonomi di dalamnya menjadi lebih positif dan produktif.
DAFTAR PUSTAKA
Dai, Y., Zhao, J., Sun, C., Li, D., Liu, X., Wang, Z., Yue, T., & Xing, B. (2022). Interaction and combined toxicity of microplastics and per- and polyfluoroalkyl substances in aquatic environment. Frontiers of Environmental Science and Engineering, 16(10). https://doi.org/10.1007/s11783-022-1571-2
Evans, G. W. (2003). The Built Environment and Mental Health. Journal of Urban Health: Bulletin of the New York Academy of Medicine, 80(4).
Gurjar, B. R., Molina, L. T., & Ojha, C. S. P. (2010). Air Pollution: Health and Environmental Impacts. Taylor & Francis Group.
ADVERTISEMENT
Sabarudin, B. (2024, September 8). Pasar Ciputat, Pasar Paling Ruwet se-Tangerang Selatan. Terminal. https://mojok.co/terminal/pasar-ciputat-pasar-paling-ruwet-se-tangerang-selatan/
Steg, L., & Groot, J. I. M. D. (2019). Environmental Psychology (Second Edition). John Wiley & Sons. http://psychsource.bps.org.uk