Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Penciptaan Nilai Produk Inovasi Perguruan Tinggi
14 September 2022 13:01 WIB
Tulisan dari Hanny Nurlatifah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Seperti yang telah kita ketahui bahwa inovasi adalah suatu ide atau gagasan baru dengan tujuan agar dapat dimanfaatkan serta dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam berkegiatan. Dengan kata lain inovasi menjadi sangat bernilai jika tujuan tersebut tercapai. Banyak sekali produk inovasi di perguruan tinggi tercipta dari hasil riset, dan biasanya para inovator akan sangat bangga dengan keberhasilannya menciptakan produk yang menurut mereka sangat canggih. Tentunya dengan tidak mengecilkan kecerdasan dan peran para inovator dalam keberhasilan tersebut, tetapi jika tidak dapat dimanfaatkan maka produk inovasi tersebut tentunya menjadi tidak bernilai.
ADVERTISEMENT
Produk Inovasi Perguruan Tinggi
Perguruan tinggi merupakan tempat yang sangat potensial dalam penciptaan produk inovasi. Hal itu dikarenakan fungsi perguruan tinggi yang termuat dalam tridarma perguruan tinggi yaitu fungsi kampus selain tempat untuk pengajaran juga berfungsi untuk penelitian dan pengabdian masyarakat. Hal yang cukup menggembirakan, di Indonesia tidak hanya perguruan tinggi negeri (PTN) terkemuka saja yang banyak menghasilkan produk inovasi, tetapi perguruan tinggi swasta (PTS) juga ternyata cukup produktif.
Banyaknya produk inovasi yang dihasilkan perguruan tinggi selain cukup menggembirakan tetapi pada saat yang sama akan menyedihkan jika ternyata produk inovasi tersebut tidak bernilai. Produk tersebut tidak bernilai artinya tidak bisa dimanfaatkan untuk kemaslahatan yang hanya menjadi pajangan dan kebanggaan inovator saja. Prof.Dr Jimly Asshiddiqie, SH dalam sambutannya mengatakan bahwa ketika menjadi penasehat di Kemenristek/ BPPT menemukan fakta bahwa diatas 50 persen bahkan sampai dengan 90 persen produk hasil riset digunakan hanya untuk kepentingan naik pangkat. Tentunya hal tersebut sangat menyedihkan karena kegiatan riset tentunya telah menghabiskan anggaran yang cukup besar tetapi hasilnya tidak bermanfaat atau dengan kata lain produk riset tidak bernilai.
ADVERTISEMENT
Terciptanya Nilai Inovasi
Menurut Tendayi Fiki inovasi selain harus memiliki gagasan yang baru juga harus memiliki nilai (value) dan model bisnis. Pernyataan tersebut mengandung arti bahwa produk inovasi selain harus bermanfaat juga harus bernilai komersial. Selama ini upaya untuk menciptakan nilai inovasi hanya berfokus pada inovasi produk. Padahal menurut Larry Keeley ada sepuluh tipe inovasi yang dibagi menjadi empat kelompok inovasi yaitu Finance (business model, networking), Process (enabling process, core process), Offering (product performance,product system,service) dan Delivery (channel,brand,customer experience). Dari pembagian kelompok inovasi tersebut terlihat bahwa inovasi produk dalam kelompok inovasi Offering ternyata kira-kira hanya sepertiga bagian saja.
Dalam riset Larry Keeley yang dilakukan terhadap ribuan inovasi dalam rentang waktu sepuluh tahun telah menemukan fakta bahwa jumlah upaya terbesar dalam rangka menciptakan nilai inovasi selalu berfokus pada kelompok inovasi Offering. Fakta menarik lain ditemukan bahwa meskipun upaya tersebut lebih besar dari upaya kelompok inovasi lainnya, namun akumulasi nilai inovasinya ternyata justru lebih rendah dari akumulasi nilai inovasi tiga kelompok inovasi lainnya. Riset tersebut diatas semakin menguatkan bahwa upaya yang tinggi untuk penciptaan nilai suatu produk inovasi tidak akan berarti apa-apa jika tidak didukung dengan upaya inovasi lain. Idealnya untuk mendapatkan akumulasi nilai inovasi yang tinggi, sepuluh tipe inovasi yang disebutkan Keeley diatas haruslah diupayakan seluruhnya.
ADVERTISEMENT
Upaya Penciptaan Nilai Produk Inovasi Perguruan Tinggi
Melihat fakta diatas sebenarnya tidak ada masalah dalam produktifitas penciptaan produk inovasi, yang harus diupayakan adalah penciptaan nilai produknya agar bermanfaat. Seperti yang dikatakan Prof Jimly bahwa masalah terbesarnya adalah menghubungkan antara produk tersebut dengan dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Menurut beliau untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan management skill tersendiri.
Sebagai upaya untuk mengatasi problem tersebut, pemerintah dalam hal ini Kemendikbudristek telah berusaha agar terjadi keterhubungan antar entitas melalui kolaborasi pentahelix. Kolaborasi pentahelix adalah kolaborasi yang terdiri dari lima entitas yaitu pemerintah, masyarakat, perguruan tinggi, industri, dan media. Jika kolaborasi ini terbentuk tentunya akan sangat membantu dalam penciptaan nilai produk inovasi.
ADVERTISEMENT
Dalam rangka mewujudkan kolaborasi tersebut upaya Kemendikbudristek salah satunya membuat platform Kedaireka. Platform tersebut dapat membantu mempertemukan DUDI dengan produk inovasi perguruan tinggi. Sebagai trigger agar platform tersebut aktif maka diluncurkanlah program matching fund. Jika perguruan tinggi dan DUDI berkolaborasi untuk mengembangkan produk inovasi pada platform Kedaireka, maka kolaborasi tersebut dapat mengajukan proposal untuk didanai pada program matching fund.
Perguruan tinggi harus berupaya keras agar terjadi penciptaan nilai produk inovasi yang dihasilkan oleh para inovatornya. Untuk itu harus dibuat agar tercipta kebermanfaatan dan komersialisasi terhadap produk inovasi melalui kolaborasi pentahelix. Paling awal yang dilakukan adalah melakukan kurasi terhadap produk inovasi yang dianggap potensial dengan melihat tingkat kesiapan teknologi (TKT) produk tersebut.
ADVERTISEMENT
Setelah produk terkurasi, cara yang paling tepat dan efektif dalam penciptaan nilai adalah mendorongnya untuk mengikuti program matching fund dari Kemendikbudristek pada platform Kedaireka. Proposal yang berhasil lolos pada program matching fund dapat dijadikan sebagai indikator bahwa produk inovasi tersebut bernilai (valued product) karena dianggap bermanfaat dan bernilai komersial, selanjutnya direkomendasikan untuk terus dikembangkan. Tahapan penciptaan nilai produk inovasi seperti pada gambar dibawah ini.
Kesimpulan
Upaya penciptaan nilai produk inovasi tidak bisa hanya berfokus pada inovasi produk saja, tetapi harus mengupayakan juga inovasi lainnya. Dari kesepuluh tipe inovasi menurut Larry Keeley makin banyak tipe inovasi yang diupayakan, akan memperbesar peluang terciptanya produk yang bernilai. Peluang penciptaan nilai produk inovasi perguruan tinggi makin besar jika terjadi keterhubungan dari berbagai entitas melalui kolaborasi pentahelix atau kolaborasi lima entitas yang terdiri dari perguruan tinggi, pemerintah, masyarakat, industri, dan media.
ADVERTISEMENT
Referensi
Keeley, Larry; Walters, Helen;Pikkel, R. B. (2013). Ten Types of Innovation: The Discipline of Building Breakthroughs. Wiley.
Universitas Al Azhar Indonesia. (2022). Sidang Terbuka Senat Akademik Universitas Al-Azhar Indonesia Dalam Rangka Milad UAI Ke 22. Retrieved September 12, 2022, from https://www.youtube.com/watch?v=slRbxxHShgk&t=4202s
Viki, Tendayi; Toma, D. G. E. (n.d.). The Corporate Startup. Jakarta: Elex Media Komputindo.