Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Pernikahan bagi Gen Z: Pilihan, Bukan Kewajiban
12 November 2024 10:53 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari HANSEN VALENTINO TANOTO tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Gen Z mempunyai pandangan mereka tersendiri mengenai pernikahan. Bagi mereka pilihan untuk menikah hanyalah sebuah opsional belaka. Berbeda dengan generasi sebelumnya, mereka memandang pernikahan sebagai hal yang esensial atau signifikan. Banyak Gen Z mungkin menganggap bahwa salah satu dari banyaknya cara untuk hidup bahagia dan bermakna adalah pernikhan. Hal ini dapat terlihat karena Gen Z lebih berkomitmen pada kebebasan individu, aspirasi pribadi, dan hubungan yang fleksibel.
Gen Z memilki sifat jauh lebih bebas dan terbuka terhadap keberagaman gaya hidup. Oleh karena itu, tekanan sosial untuk menikah mulai memudar sejalan dengan waktu. Kebanyakan dari mereka lebih mengejar tujuan pribadi seperti gelar akademis atau prestasi karir sebelum memutuskan untuk menikah atau tidak. Menurut mereka, hubungan yang berkelanjutan dan sukses tidak harus diwujudkan dalam bentuk ikatan perkawinan, namun lebih cenderung kepada komitmen atau dalam kata lain tidak ingin membangun/memiliki ikatan ‘formal’ apa pun.
Selain itu, dengan meningkatnya kesadaran akan masalah kesehatan mental juga memberikan dampak yang cukup besar bagi persepsi para individu terhadap sebuah pernikahan. Untuk itu disarankan agar mereka membina hubungan yang serius, dan lebih berhati-hati terhadap kesiapan emosional dan stabilitas pribadi sebelum menikah. Jadi dapat disimpulkan bahwa pernikahan dalam hal ini bukanlah tujuan akhir bagi mereka, melainkan jalan hidup lain yang dapat ditempuh sesuai dengan nilai dan prioritas masing- masing individu.
ADVERTISEMENT