Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Muktamar NU dan Persoalan Politik
16 Februari 2023 14:10 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari M Khusnul Khuluq tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Beberapa waktu lalu, Muktamar NU mengangkat tema 100 tahun NU. Saya sempat menyaksikan potongan pidato Ketua Umum PBNU yang sangat bersemangat mengatakan 'Selamat Datang di abad kedua NU'.
ADVERTISEMENT
Saya juga melihat cuplikan Menteri BUMN Erick Thohir sebagai panitia pelaksana mengatakan siap jika diberi amanah. Kalimat itu diucapkan pada presiden yang kebetulan hadir dalam acara itu. Kebetulan di situ juga ada Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang sangat NU.
Hadir juga orang-orang penting dalam acara itu. Namun, kedua tokoh itu yang menarik bagi saya. Yaitu Erick dan Yaqut yang kebetulan menjabat sebagai menteri sekarang ini.
Erick adalah anggota baru di NU. Namun, langsung menjadi panitia. Dalam perspektif politik, tampak bahwa Erick hendak mendapat dukungan dari NU. Sebagaimana Maruf Amin yang mendapat dukungan penuh dari NU di tahun 2019.
Kita tahu Erick adalah salah satu orang yang sangat berminat mencalonkan diri di tahun 20024. Apakah sebagai calon presiden atau calon wakil presiden, kita lihat nanti. Yang pasti, harus dapat massa.
ADVERTISEMENT
Saya jadi tambah yakin bahwa pilpres akan tetap diselenggarakan tahun 2024. Karena mengubah konstitusi untuk memperpanjang jabatan presiden tampaknya terlalu berisiko. Meski itu gampang dilakukan, tapi banyak pihak akan marah besar.
Begitu juga menunda pemilu dengan PERPPU dengan dalil adanya kegentingan. Itu bisa saja dilakukan, namun juga terlalu berisiko. Sama besarnya risiko yang akan timbul dengan mengubah konstitusi, utamanya tentang jabatan presiden.
Satu variabel lagi yang saya kira mendukung analisa ini adalah umur NU itu sendiri. Jika dihitung-hitung, sejak tahun kelahirannya hingga kini, NU belum genap 100 tahun. Tapi, dalam hitungan abad, selisih beberapa tahun tidak masalah. Paling tidak mendekati 100 tahun.
NU baru genap 100 tahun setelah tahun 2024. Tepatnya pascapemilu jika diselenggarakan tahun 2024. Tampaknya, jika Erick menjadi panitia pasca 2024, itu tidak banyak memberi arti bagi Erick.
ADVERTISEMENT
Tapi jika perayaan satu abad dirayakan lebih cepat, ini adalah momentum bagi Erick untuk mendapatkan panggung NU. Sehingga di tahun 2024, Erick akan mendapat dukungan penuh dari NU.
Ada keuntungan politik bagi Erick dengan bergabung ke dalam tubuh NU dan menjadi panitia. Meski saya lihat agak sedikit kepanasan saat memberi sambutan kemarin itu. Keuntungan itu adalah dukungan penuh NU bagi Erick di pilpres 2024 nanti, jika jadi diselenggarakan di 2024.