Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Manfaat Puasa: Perspektif Islam dan Kesehatan
31 Oktober 2024 23:31 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Muhammad Hafiy Ridhaul Haq tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Manfaat Puasa: Perspektif Islam dan Kesehatan
Puasa adalah rutinitas yang diikuti oleh berbagai budaya dan agama di seluruh dunia, namun dalam Islam, puasa memiliki makna dan manfaat yang sangat mendalam. Di luar aspek spiritual, puasa juga memiliki berbagai manfaat kesehatan yang telah diakui oleh para ilmuwan. Artikel ini akan membahas manfaat puasa dari perspektif Islam dan kesehatan, serta bagaimana keduanya saling melengkapi. Berikut pembahasannya:
Manfaat Puasa dalam Perspektif Islam
ADVERTISEMENT
Dalam Islam, puasa dikenal sebagai siyam dan merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim selama bulan Ramadhan. Puasa tidak hanya sekadar menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga mengendalikan nafsu dan meningkatkan kedekatan dengan Allah. Manfaat utama puasa dalam perspektif Islam adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan Ketakwaaan
Puasa mengajarkan umat Islam untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah dengan menghindari perbuatan dosa dan meningkatkan ibadah. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an, surah Al-Baqarah ayat 183: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa".
2. Mengendalikan Hawa Nafsu
Puasa membantu umat Islam untuk mengendalikan hawa nafsu dan keinginan duniawi. Dengan berpuasa, seseorang dilatih untuk sabar, disiplin, dan mengendalikan diri dari godaan.
ADVERTISEMENT
3. Meningkatkan Kepedulian Sosial
Puasa juga mengajarkan umat Islam untuk merasakan penderitaan orang-orang yang kurang beruntung, sehingga dapat meningkatkan rasa empati dan solidaritas sosial. Dengan memahami rasa lapar dan haus, umat Islam diharapkan lebih peka terhadap penderitaan orang lain dan termotivasi untuk berbuat kebaikan
Manfaat Puasa dalam Perspektif Kesehatan
1. Detoksifikasi Tubuh
Puasa membantu tubuh untuk membersihkan diri dari racun dan zat-zat berbahaya. Selama puasa, tubuh memiliki kesempatan untuk mengistirahatkan sistem pencernaan dan memfokuskan energi pada proses detoksifikasi.
2. Menurunkan Berat Badan
Puasa dapat membantu dalam penurunan berat badan dengan cara mengurangi asupan kalori dan meningkatkan pembakaran lemak. Studi menunjukkan bahwa puasa intermiten dapat membantu mengurangi lemak tubuh tanpa kehilangan massa otot.
ADVERTISEMENT
3. Meningkatkan Kesehatan Jantung
Puasa dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL), yang berkontribusi pada kesehatan jantung. Penelitian juga menunjukkan bahwa puasa dapat menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
4. Mengatur Kadar Gula Darah
Puasa membantu meningkatkan sensitivitas insulin, yang penting untuk mengatur kadar gula darah. Hal ini bermanfaat bagi penderita diabetes tipe 2 atau mereka yang berisiko mengembangkan penyakit ini.
5. Meningkatkan Fungsi Otak
Selama puasa, tubuh memproduksi lebih banyak protein yang disebut brain-derived neurotrophic factor (BDNF), yang penting untuk pertumbuhan dan pemeliharaan sel-sel otak. Puasa juga dapat meningkatkan fungsi kognitif dan melindungi otak dari penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson.
ADVERTISEMENT
Puasa adalah praktik yang memberikan manfaat yang begitu besar dari perspektif Islam dan kesehatan. Dalam Islam, puasa membantu meningkatkan ketakwaan, mengendalikan hawa nafsu, dan meningkatkan kepedulian sosial. Dari perspektif kesehatan, puasa membantu detoksifikasi tubuh, menurunkan berat badan, meningkatkan kesehatan jantung, mengatur kadar gula darah, dan meningkatkan fungsi otak. Dengan memahami dan mengamalkan puasa, kita dapat meraih manfaat yang menyeluruh bagi tubuh dan jiwa.
Dengan cara ini, puasa tidak hanya menjadi kewajiban agama tetapi juga menjadi rutinitas yang menyehatkan tubuh dan pikiran
Muhammad Hafiy Ridhaul Haq
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia