Konten dari Pengguna

Ketakutan untuk Ditinggal? Kenali Apa Itu Attachment Issues

Haqqina Fayruzia Mahira Adela
Mahasiswi Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
13 Desember 2022 14:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Haqqina Fayruzia Mahira Adela tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto tangan yang saling memegang, menggambarkan kepercayaan. Sumber: https://pixabay.com/photos/team-spirit-teamwork-community-2447163/
zoom-in-whitePerbesar
Foto tangan yang saling memegang, menggambarkan kepercayaan. Sumber: https://pixabay.com/photos/team-spirit-teamwork-community-2447163/
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rasa ketakutan menjadi hal yang wajar. Namun, rasa ketakutan yang berlebihan akan berdampak buruk kepada diri sendiri. Terlebih, rasa ketakutan tersebut berkaitan dengan individu lain, yakni rasa ketakutan untuk ditinggal oleh orang lain. Rasa ketakutan untuk ditinggal oleh orang lain ini disebut dengan Attachment Issues (Haryono, 2022).
ADVERTISEMENT
Dikutip dari satupersen.net, Selasa (13/12/2022), Attachment memiliki makna yakni ikatan emosional antara dua orang. Jika dikaitkan dengan Attachment Issues, Attachment Issues sendiri juga merupakan gangguan kelekatan yang dapat terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa, sebagaimana dikatakan oleh seorang Psikolog, Putu Yunita Trisna Dewi.
Fokus terhadap rasa ketakutan, perasaan takut ini bermacam-macam. Misalnya, takut tidak ditemani, takut tidak dianggap, takut tidak ada yang menemani, takut tidak ada yang membantu saat mengalami kesulitan, dan sebagainya.
Lalu, faktor apa saja yang membuat Attachment Issues ini dapat terjadi?
Melalui materi Dimas Alvin Haryono terkait Attachment Issue via media sosial instagram miliknya, Selasa (6/12/2022), berikut faktor-faktor yang menjadi penyebab Attachment Issue muncul, yakni,

1. Trauma

Trauma mengacu kepada pengalaman buruk yang kita pernah rasakan dan tidak ingin kita ulang kembali. Contohnya, ketika kita dikhianati oleh orang yang kita percayai, dibohongi, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT

2. Kondisi inner child kita yang terluka

Dikutip dari halodoc.com, Kamis (23/12/2021), Inner child merupakan sebuah konsep yang digunakan untuk menggambarkan “sifat kekanak-kanakan” dalam diri seseorang. Contoh inner child yang terluka adalah ketika kita tidak pernah diapresiasi, tidak pernah didukung, dan tidak mendapatkan rasa kasih sayang sebagaimana mestinya.
Melalui kedua faktor tadi, Attachment Issue akan meninggalkan dampak yang buruk. Dampak-dampak yang buruk menurut Haryono (2022), adalah,

1. Kesulitan dalam berhubungan dengan siapapun.

Kesulitan membangun relasi atau berhubungan dengan siapapun akan menghambat kita dalam berkomunikasi dan menjalin hubungan.

2. Kehilangan orang yang tulus dengan kita

Kemungkinan untuk kehilangan orang yang memercayai, menyayangi dan tulus kepada kita juga menjadi dampak buruk dari Attachment Issue. Orang yang sudah tulus menyayangi kita akan meninggalkan kita akibat ketakutan dan pikiran kita terhadapnya.

3. Sulit melupakan masa lalu

Bayang-bayang dari kejadian di masa lalu menjadi hal yang sulit untuk kita lupakan, sehingga kita terus memikirkannya. Hal ini akan menghambat kita dalam berdamai dengan masa lalu.
ADVERTISEMENT

4. Overthinking, Insecure, Anxiety, dan Trauma terus-menerus

Keempat hal ini akan menghantui kita, sehingga dapat mengganggu kita dalam beraktivitas, serta membangun hubungan.
Melalui dampak-dampak tersebut, dilansir dari Haryono (2022), tentu terdapat solusi untuk mengatasi Attachment Issue yang melanda diri kita, yakni,

1. Mencoba untuk berdamai dengan masa lalu, dan memfokuskan diri untuk masa sekarang

Berdamai dengan masa lalu dengan mengikhlaskan dapat menjadi solusi untuk mengatasi Attachment Issue ini. Setelah berdamai, memfokuskan diri dengan menata dan menyibukkan diri di masa sekarang dapat mengembangkan kepribadian kita. Sehingga, kita dapat menjadi individu yang lebih baik.

2. Memberanikan diri untuk kembali percaya dengan orang lain

Meskipun membangun kepercayaan dengan orang lain, khususnya orang yang baru memasuki kehidupan kita merupakan hal yang sulit, kita juga perlu untuk keluar dari rasa ketakutan tersebut secara perlahan-lahan dan berhati-hati dengan orang lain.

3. Hidup bersama lingkungan yang baik dengan support system yang baik

Tinggal bersama orang-orang yang baik dan mendukung kita sepenuh hati di lingkungan yang aman dan nyaman juga dapat membantu kita mengatasi Attachment Issue ini. Selain orang tua, keluarga, atau teman-teman, organisasi atau komunitas juga dapat menjadi support system yang baik.
ADVERTISEMENT

4. Konsultasi dengan profesional

Jika kita merasa Attachment Issue ini sudah mengganggu aktivitas sehari-hari dan membuat kondisi kita menjadi semakin buruk, konsultasi dengan profesional dapat membantu. Mereka akan mengarahkan dan membantu kita dalam menangani Attachment Issue ini.
Dengan begitu, kita dapat menanggapi kondisi Attachment Issue dengan baik dan menjalin hubungan dengan siapa saja, tanpa perasaan takut didalamnya.