Konten dari Pengguna

Melihat Lebih Dekat Tapak Tilas Proklamasi Kemerdekaan 2024 bersama KHI

Komunitas Historia Indonesia
Organisasi nirlaba-independen dan gerakan sosial bertujuan untuk membangun kesadaran nasionalisme Indonesia melalui sejarah, kearsipan, kebudayaan dan pariwisata. Didirikan oleh Asep Kambali pada tanggal 22 Maret 2003.
19 Agustus 2024 10:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Komunitas Historia Indonesia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Peserta Tapak Tilas Proklamasi 2024 membawa banner milik Komunitas Historia Indonesia. Foto: Komunitas Historia Indonesia.
zoom-in-whitePerbesar
Peserta Tapak Tilas Proklamasi 2024 membawa banner milik Komunitas Historia Indonesia. Foto: Komunitas Historia Indonesia.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Komunitas Historia Indonesia (KHI) kembali berkolaborasi dengan Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya (Indonesian Heritage Agency/IHA) serta Museum Perumusan Naskah Proklamasi (Munasprok) dalam menggelar event 'Retrospeksi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia' yang bertajuk 'Memahami dan Memaknai Kembali Nation Character Building' pada Jumat (16/8/2024) di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
Patut diketahui, acara Tapak Tilas Proklamasi merupakan program tahunan yang diselenggarakan oleh Museum Perumusan Naskah Proklamasi semenjak tahun 1983. Kegiatan ini merupakan sebuah pengingat, atau reminder atas peristiwa bersejarah yang pernah terjadi di tempat yang sama pada tanggal 16 Agustus 1945 silam. Tahun ini, Tapak Tilas Proklamasi 2024 juga diselenggarakan sebagai momentum untuk memperingati Dirgahayu Republik Indonesia ke-79.
Sejarawan Indonesia, Asep Kambali, tampak berswafoto bersama peserta Tapak Tilas Proklamasi 2024. Foto: Komunitas Historia Indonesia.
Event bersejarah ini diselenggarakan tanpa memungut biaya, alias gratis, dengan antusiasme masyarakat umum yang mencapai hampir seribu peserta.
Berbagai lomba, pertunjukkan musik hingga pementasan sosio-drama mengisi acara Tapak Tilas Proklamasi 2024 dengan puncaknya, yakni kegiatan pawai yang dimulai sekitar pukul 15.30 WIB. Kegiatan terakhir inilah yang ditunggu-tunggu, dimana para peserta berjalan kaki bersama-sama sejauh kurang lebih 2 kilometer, dengan start awal dari Museum Perumusan Naskah Proklamasi hingga titik akhir, yakni Monumen Tugu Proklamasi. Konvoi ini juga dimeriahkan oleh pawai marching band dari sekolah SMA Al Huda, yang memainkan beberapa lagu nasional.
ADVERTISEMENT
Pawai dilaksanakan sebagai salah satu bentuk rasa hormat dan syukur kepada Tuhan YME; pengingat perjalanan para pendiri bangsa yang berjuang dalam mewujudkan proklamasi kemerdekaan tahun 1945.
Barisan marching band SMA Al Huda. Foto: Komunitas Historia Indonesia.
Meutia Hatta, putri mantan wakil presiden dan proklamator Indonesia Mohammad Hatta, saat ditemui panitia Tapak Tilas Proklamasi 2024 di depan rumah beliau di Jln. Diponegoro no.57, Menteng, Jakarta Pusat. Foto: Komunitas Historia Indonesia.
Tiga paskibraka pemimpin pawai membawa masing-masing pigura berisi foto Bung Karno (kiri), Naskah Proklamasi (tengah), dan Bung Hatta (kanan). Meutia Hatta tampak berpartisipasi dalam barisan.Foto: Komunitas Historia Indonesia.
Sebagai perwakilan keluarga tokoh Proklamator Mohammad Hatta, tokoh yang bernama lengkap Prof. Dr. Meutia Farida Hatta Swasono juga mengungkapkan bahwa beliau rutin mengikuti kegiatan Tapak Tilas Proklamasi dari tahun ke tahun. Mantan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan ke-7 ini menambahkan bahwa kegiatan ini adalah langkah yang tepat untuk mengenang semangat juang yang teramat penting dan sakral, bagi sejarah bangsa dan Negara Indonesia itu sendiri.
Meutia Hatta berdiri di podium, menyampaikan pesan berkaitan dengan pelaksanaan Tapak Tilas Proklamasi Kemerdekaan 2024 di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat. Foto: Komunitas Historia Indonesia.
Sejarawan Asep Kambali, rekan-rekan KHI dan beberapa peserta Tapak Tilas Proklamasi 2024 berfoto bersama Meutia Hatta di depan Monumen Tugu Proklamasi. Foto: Komunitas Historia Indonesia.

Kegiatan Malam 'Renungan Suci Kemerdekaan' dan Jelajah Museum

ADVERTISEMENT
Setelah menyaksikan pertunjukkan musik dan tarian khas Nusantara, para peserta kembali ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi untuk menyaksikan acara penutupan Tapak Tilas Proklamasi 2024, yang digelar sekitar pukul 19.00 WIB. Acara penutupan diakhiri oleh penampilan musik dari Band Efek Rumah Kaca, Krontjong Tugu dan Angelina di halaman belakang museum - sedangkan Komunitas Historia Indonesia dengan kegiatan 'Renungan Suci Kemerdekaan' yang dilaksanakan di aula sisi kiri gedung utama museum.
ADVERTISEMENT
Kegiatan 'Renungan Suci Kemerdekaan' dipimpin langsung oleh Sejarawan Indonesia dan Founder KHI, Asep Kambali. Para peserta duduk melingkar, berdiskusi dan mendengarkan dengan saksama akan kisah terkait peristiwa yang pernah terjadi di malam menjelang proklamasi kemerdekaan di tanggal 16 Agustus 1945 silam. Kegiatan renungan ini bertujuan untuk 'mendekatkan' langsung sensasi peristiwa antara generasi masa kini dengan para pahlawan yang pernah berjuang dahulu, di tanggal yang sama, namun dalam tahun yang berbeda.
Sejarawan Asep Kambali bersama para peserta 'Renungan Suci Kemerdekaan' yang diselenggarakan di Museum Perumusan Naskah Proklamasi pada malam hari. Foto: Komunitas Historia Indonesia.
Foto bersama para peserta 'Renungan Suci Kemerdekaan'. Foto: Komunitas Historia Indonesia.
Setelah waktu menunjuk sekitar pukul 21.30 WIB, renungan malam diakhiri oleh kegiatan jelajah dalam museum, yang dipandu oleh dua rekan guide KHI yakni Kak Saddam dan Kak Arief.
Kolase foto para peserta 'Renungan Suci Kemerdekaan' yang mendapatkan hadiah menarik seusai menjawab kuis dari Kang Asep. Foto: Komunitas Historia Indonesia.
Rekan Guide KHI, Kak Saddam (kaus merah) sedang menjelaskan sejarah museum. Foto: Komunitas Historia Indonesia.
Rekan Guide KHI, Kak Arief (kaus merah) sedang menjelaskan sejarah museum. Foto: Komunitas Historia Indonesia.