Ikan-Ikan di PNG: Mau kemana paska OOC 2018?

Hari Yulianto
Yumiporo (You and me are brother)
Konten dari Pengguna
8 November 2018 17:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hari Yulianto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ikan-Ikan di PNG: Mau kemana paska OOC 2018?
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Our Ocean Conference. Sumber Foto: https://ourocean2018.org/
Ajang Our Ocean Conference (OOC) ke-5 di Nusa Dua Bali baru saja berlalu. Pertemuan dua hari (29-30 Oktober 2018) yang mengusung tema Our Ocean, Our Legacy menghasilkan 305 komitmen, termasuk komitmen moneter sebesar 10,7 miliar US Dolar dan 14 juta km2 Kawasan Lindung Laut (Marine Protected Areas/MPA).
ADVERTISEMENT
Pada edisi kali ini saya akan membahas kondisi perikanan di Papua Nugini (PNG, khususnya tuna yang memiliki nilai ekspor tinggi dan kaitannya dengan OOC 2018 minggu lalu. Yuk lanjutkan…
Industri Perikanan di PNG
Ikan-Ikan di PNG: Mau kemana paska OOC 2018? (1)
zoom-in-whitePerbesar
Industri Perikanan di PNG. Sumber Foto: https://ramumine.wordpress.com/tag/fishing-industry/
PNG memiliki industri perikanan yang penting, mulai dari perikanan perairan dalam, budidaya ikan, perikanan karang sampai dengan tuna perairan dalam berskala besar. Para pelaku perikanan juga beragam mulai dari nelayan lokal / masyarakat pantai, pengusaha menengah sampai operator tuna long-line dan armada purse seine internasional tuna perairan dalam.
Wilayah perikanan PNG adalah seluas 2.4 juta km2 dan merupakan wilayah perikanan terluas di kawasan Pasifik selatan. Di perkirakan nilai pasar total tangkapan sebesar 130 juta US Dolar.
ADVERTISEMENT
Potensi perikanan PNG belum dimanfaatkan secara penuh, Luas wilayah perikanan yang kaya merupakan satu dari wilayah perikanan paling produktif di kawasan. Saat ini wilayah yang paling banyak dimanfaatkan adalah kawasan pantai khususnya bagi nelayan tradisional.
Perikanan Tuna PNG
Ikan-Ikan di PNG: Mau kemana paska OOC 2018? (2)
zoom-in-whitePerbesar
Perikanan Tuna PNG. Sumber Foto: http://pngresourcesonline.com/fcf-commits-nambawan-to-sustainable-fishing/
Tuna menjadi industri perikanan terbesar di PNG, dengan dukungan industri domestik dan akses kepada negara-negara penangkap ikan perairan jauh atau Distant Water Fishing Nations (DWFN). Jenis tuna yang ditangkap utamanya spesies skipjack dan tuna sirip kuning serta jumlah kecil bigeye tuna dan albacore.
Perikanan tuna di PNG diatur oleh sebuah Rencana Pengelolaan Perikanan Tuna Nasional. Dokumen ini menetapkan struktur pengelolaan menyeluruh dan kerangka bagi perikanan longline, purse-seine dan pole and line, termasuk batasan perijinan dan total allowable catches.
ADVERTISEMENT
PNG juga telah memulai investasi perikanan tuna di darat. Sebagai akibat pemberian akses kapal purse-seine asing dan domestik, maka akses tersebut akan dikaitkan dengan komitmen mereka untuk berinvestasi dalam bentuk pengolahan tuna (tuna processing).
Tuna dapat ditemukan diseluruh wilayah perairan PNG, khususnya di bagian utara dan timur. Namun demikian jumlah tangkapan akan berbeda dari tahun ke tahun, mengingat sifat migrasi tuna yang bergantung dari kondisi iklim perairan. Oleh karenanya pendekatan regional pengelolaan tuna menjadi penting. Dan PNG merupakan pihak pada sejumlah perjanjian bilateral dan multilateral untuk tujuan tersebut.
Jumlah Tangkapan Tuna PNG
Ikan-Ikan di PNG: Mau kemana paska OOC 2018? (3)
zoom-in-whitePerbesar
Tangkapan Tuna di PNG. Sumber Foto:http://www.tunapacific.org/tag/png/
Tangkapan tuna di PNG tercatat sebesar 150.000 mt – 200,000 mt per tahun. Nilai pasar potensialnya sekitar 300 juta US Dolar. Tangkapan tuna PNG merupakan 20-30% dari tangkapam regional dan merupakan 10% tangkapan global. Namun demikian kini terdapat kekhawatiran bahwa tuna sirip kuning dan bigeye akan mengalami overfished.
ADVERTISEMENT
PNG memiliki perjanjian akses dengan Taiwan, Korea, Filipina dan China. Perjanjian ini dinegosiasikan tiap tahun. Terdapat 130 kapal purse-seine asing tiap tahun di perairan PNG Produk tuna PNG di eskpor ke pasar sashimi Jepang (fresh chilled tuna), Filipina dan Taiwan (frozen tuna), AS, Jerman, dan Inggris ((canned tuna), dan Australia dan Jepang (fishmeal).
OOC 2018 dan Komitmen PNG
Ikan-Ikan di PNG: Mau kemana paska OOC 2018? (4)
zoom-in-whitePerbesar
PNG's MPA. Sumber Foto: https://newsroom.wcs.org
Dalam Our Ocean Conference (OOC) ke-5 minggu lalu, PNG telah memberikan komitmen terkait Kawasan Lindung Laut (Marine Protected Areas/MPA). PNG akan menetapkan 7.500 km2 MPA di Laut Bismarck, salah satu kawasan yang paling beragam secara biologi di dunia, pada tahun 2021. Kawasan yang diusulkan meliputi wilayah pantai sekitar pulau Tikana dan Lavongai (2.500 km2) dan kawasan perairan prioritas konservasi di Propinsi Ireland (5.000 km2).
ADVERTISEMENT
PNG juga berkomitmen menetapkan kawasan suaka laut nasional sebesar 10% dari perairan lepas pantainya pada tahun 2025. PNG berkomitmen pula menetapkan beragam MPA di 10% laut teritorial dan garis pantainya pada tahun 2025 (termasuk 2,5% laut teritorial yang merupakan kombinasi dari no-take zones dan zona perikanan bagi pemilik tanah adat untuk tujuan konsumsi sehari-hari).
PNG kedepan: Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan dan Berkeadilan
Ikan-Ikan di PNG: Mau kemana paska OOC 2018? (5)
zoom-in-whitePerbesar
Penangkapan Ikan oleh Nelayan Lokal Vanimo PNG. Sumber Foto: Dok. Pribadi/Hari Yulianto
Komitmen PNG untuk memperluas kawasan lindungnya lautnya dan penetapan 10% kawasan suaka perikanan di laut teritorialnya, merupakan langkah maju pengelolaan perikanan yang dikaitkan dengan keberlangsungan ekosistem laut dan keadilan bagi nelayan kecil/tradisional.
Dalam kerangka regional, melalui The Coral Triangle Initiative on Coral reef Fisheries and Food security (CTI CFF), PNG bersama dengan negara lain termasuk Indonesia, berkomitmen pula atas pelaksanaan dan penguatan jaringan MPA dan perikanan berkelanjutan dalam menghadapi perubahan iklim global.
ADVERTISEMENT
Terkait perikanan tuna, PNG juga telah menggariskan kebijakan pengelolaan tuna yang akan memaksimalkan partisipasi PNG melalui pemanfaatan yang bijaksana dan pembangunan sumber perikanan yang berkelanjutan.
Dalam mewujudkan kebijakan tersebut, PNG telah menetapkan tujuan rencana pengelolaan perikanan tuna sebagai berikut:
a. Meningkatkan domestikasi industri tuna
b. Membangun bisnis perikanan
c. Peningkatan perjanjian akses perikanan
d. Perluasan pengaturan kerja sama regional
e. Peningkatan keuntungan sosial
f. Perbaikan harvest strategies
g. Peningkatan pasar dan peluang perdagangan
h. Sertifikasi keberlanjutan dan price premiums.
i. Peningkatan pengawasan perikanan di wilayah pengelolaan perikanan PNG
j. Peningkatan penggunaan rights based approaches
k. Peningkatan kapasitas untuk merealisasikan peluang komersial
l. Secara aktif memerangi kegiatan IUU Fishing
ADVERTISEMENT
m. Mengimplementasikan rezim CDS secara menyeluruh
n. Menerapkan teknologi dan perangkat untuk comprehensive near real time management
o. Mengimplementasikan user pays policy untuk biaya pengelolaan pemulihan
p. Memberikan peluang langsung dan tidak langsung kepada masyarakat PNG untuk berpartisipasi dan mendapat keuntungan dari pembangunan ekonomi
Dengan langkah-langkah PNG tersebut, Indonesia perlu me-allign sejumlah strategi, khususnya dalam upaya pengembangan sektor perikanan tuna ke arah Samudera Pasifik, termasuk PNG sebagai negara terbesar di kawasan ini.