Jejak Taipan Malaysia di Papua Nugini

Hari Yulianto
Yumiporo (You and me are brother)
Konten dari Pengguna
29 Oktober 2018 7:42 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hari Yulianto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Jejak Taipan Malaysia di Papua Nugini
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Salah satu lokasi Perusahaan Logging Malaysia di Vanimo, PNG. Sumber Foto: Dok. Pribadi/Hari Yulianto
ADVERTISEMENT
Trade Expo Indonesia (TEI) ke-33 di Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, baru saja berakhir. Setelah berlangsung selama 5 hari, Pameran Dagang ini secara resmi ditutup kemarin, 28 Oktober 2018. Kegiatan yang mengusung tema “Creating Products for Global Opportunities” dihadiri 28.155 pengunjung dari 132 negara. Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat menciptakan potensi kerja sama lanjutan sehingga dapat mencapai target ekspor nasional sebesar 11 persen.
Berlatar belakang event tersebut, tulisan saya kali ini akan mengajak pembaca untuk mengenal profil taipan Malaysia sebagai powerhouse ekonomi di Provinsi Sandaun PNG. Di sisi, lain terdapat juga tren yang makin meningkat buat Indonesia untuk mengisi celah berwirausaha di Provinsi tersebut.
Jejak Taipan di Provinsi Sandaun, PNG
ADVERTISEMENT
Provinsi Sandaun, konon namanya diambil dari bahasa Pidgin (bahasa nasional PNG) sebagai serapan dari bahasa Inggris Sun Down (matahari terbenam). Ini mungkin juga disebabkan posisinya yang terletak paling barat dari Papua Nugini (yang berbatasan dengan Provinsi Papua, Indonesia) di mana matahari terlihat terakhir tenggelam.
Meskipun indah bak nirwana, Provinsi dengan luas wilayah 35,820 km2 ini belum banyak tersentuh pembangunan. Masyarakat masih banyak yang belum menikmati kemajuan baik di bidang pendidikan, kesehatan, komunikasi, listrik, transportasi maupun infrastruktur lainnya. Di sisi lain, dengan jumlah penduduk sebanyak 230.000 jiwa dan kepadatan 5 orang per km2 serta sebaran terbanyaknya di kampung dan pedalaman (92%), telah menjadikan Provinsi ini under-developed.
Jejak Taipan Malaysia di Papua Nugini (1)
zoom-in-whitePerbesar
Infrastruktur jembatan yang putus ketika muim penghujan tiba.Sumber Foto: Dok. Pribadi/Hari Yulianto
ADVERTISEMENT
Adalah satu perusahaan Malaysia, Vanimo Forest, yang pada awal-awal kali ikut membantu membangun infrastruktur ibu kota Provinsi, Kota Vanimo. Perusahaan ini bergerak di bidang penebangan kayu (logging) dan pengolahan kayu (sawmill).
Di samping itu, terdapat pula perusahaan besar milik Malaysia lainnya yang bergerak dibidang yang sama, yaitu Group Bewani, Amanab 56 Timber Investments Ltd, Jambo Trak Ltd, Mekar Harvest (PNG) Ltd, dan Border International Ltd. Perusahaan-perusahaan inilah yang menggerakkan roda perekonomian, khususnya di Kota Vanimo.
Selain di bidang penebangan dan pengolahan kayu, perusahaan afiliasi Malaysia juga bergerak di bidang ritel (Vanimo Supermarket Ltd), keuangan (DD Investment Ltd), dan pelayaran penunjang (Vanimo Jaya). Perusahaan-perusahaan ini diduga merupakan afiliasi dari kelompok Taipan besar yang berpusat di Sarawak Malaysia (Samling Group, Rimbunan Hijau Group, WTK Group).
Jejak Taipan Malaysia di Papua Nugini (2)
zoom-in-whitePerbesar
Vanimo Supermarket Ltd, Perusahaan Ritel Malaysia di Vanimo PNG. Sumber Foto: Dok. Pribadi/Hari Yulianto
ADVERTISEMENT
Jalan Baru Taipan di Provinsi Sandaun: Industri Kelapa Sawit
Babak baru bagi para pengusaha asal Malaysia ini adalah di industri kelapa sawit. Paling tidak ada dua perusahaan yang beroperasi di industri ini, yaitu Aitape West Palm Oil Ltd dan Grup Bewani Oil Palm Plantations Ltd.
Perusahaan ini sebagian merupakan transformasi dari usaha logging. Artinya, sebagian lahan yang akan dijadikan kebun sawit awalnya merupakan hutan kayu logging dan sebagian lagi memang merupakan lahan yang dibersihkan (land clearing).
Perusahaan yang paling menonjol adalah Bewani Oil Palm Plantations Ltd. Sampai dengan tahun 2025, perusaan ini diperkirakan akan melakukan rekrutmen sebanyak 5000 orang. Perusahaan yang berbasis di Kuala Lumpur dan berafiliasi dengan Far East Holding Ltd ini memiliki 140.000 hektare kebun kelapa sawit di Provinsi Sandaun, PNG.
ADVERTISEMENT
Perusahaan ini memiliki pengalaman di perkebunan dan processing kelapa sawit (di Pahang dan Negeri Sembilan) dan akan melakukan penanaman dan pemeliharaan serta pendirian 3 kilang sawit di Provinsi Sandaun senilai USD 28 juta.
Diproyeksikan, perusahaan akan memiliki kemampuan produksi CPO sebesar 200.000 mt/tahun dan biodiesel 100.000 mt/tahun. Dalam hal perkebunan telah beroperasi, maka dibutuhkan tenaga maintenance perkebunan sebanyak 1 orang untuk 10 ha. Diperkirakan total pekerja sebanyak 14 ribu orang) akan direkrut dari beberapa negara, antara lain Indonesia, India, China, dan Bangladesh.
Jejak Taipan Malaysia di Papua Nugini (3)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi peta lahan perkebunan kelapa sawit pengusaha Malaysia di Vanimo PNG. Sumber Foto: Dok. Pribadi/Hari Yulianto
Celah Ekonomi Indonesia: Kerja Sama Energi
Sejalan dengan look to the east policy, penekanan kerja sama di bidang ekonomi ke wilayah Pasifik mengalami babak baru. Salah satunya melalui kunjungan Gubernur Sandaun disertai para pengusaha dari Provinsi Sandaun dalam rangka menghadiri TEI ke-33 di BSD, Tangerang. Dari hasil kunjungan ini, terdapat peluang transaksi bisnis antara pengusaha Indonesia dan pengusaha dari Provinsi Sandaun, PNG.
Jejak Taipan Malaysia di Papua Nugini (4)
zoom-in-whitePerbesar
Kunjungan Delegasi Pengusaha Provinsi Sandaun PNG pada TEI ke-33. Sumber Foto: Dok. Pribadi/James Yoku
ADVERTISEMENT
Dalam TEI tersebut, antara lain dicapai komitmen pembelian proyek solar cell dari pengusaha Indonesia, Global Solution, yang bergerak di bidang solar cell dan water treatment dan sanitasi. Proyek energi terbarukan ini nantinya akan diimplementasikan di salah satu wilayah pedalaman Provinsi Sandaun yang masih mengalami permasalahan di bidang energi listrik. Sebagaimana diketahui bahwa persoalan energi listrik masih menjadi momok tersendiri di PNG hingga saat ini.
Jejak Taipan Malaysia di Papua Nugini (5)
zoom-in-whitePerbesar
Kunjungan Delegasi Pengusaha Provinsi Sandaun PNG ke perusahaan Indonesia, Global Solution, di Cikarang. Sumber Foto: Dok. Pribadi/James Yoku
Dalam kaitan itu, menarik pula untuk melihat kerja sama yang dapat dibangun dalam melakukan pasokan energi listrik dari Jayapura ke Vanimo. Melalui kerja sama PLN dengan PNG Power Ltd, penjualan listrik ke PNG dapat dilakukan melalui jaringan listrik di Pembangkit Listrik Tenaga Uap di Holtekamp Jayapura ke Vanimo PNG.
ADVERTISEMENT
Pasar Batas Skouw-Wutung
Celah lain yang tidak kalah penting dalam peningkatan volume perdagangan adalah peran pasar perbatasan sebagai pemasukan devisa bagi Indonesia. Pasar perbatasan dijadikan sebagai main gate ekspor produk Indonesia ke Provinsi Sandaun PNG dan Provinsi sekitarnya.
Jumlah pedagang di Pasar Perbatasan (atau dikenal dengan Marketing Point) Skouw-Wutung diperkirakan berjumlah 200 orang. Jumlah transaksi perdagangan produk Indonesia yang masuk ke PNG terdiri dari barang-barang klontong, kendaraan bermotor, mesin-mesin, peralatan berat, kapal penangkap ikan dan bahan-bahan bangunan.
Jumlah permintaan produk makin bertambah dari tahun ke tahun disebabkan produk Indonesia yang mampu bersaing dari sisi harga. Di samping itu, permintaan juga datang dari Provinsi yang berdekatan dengan Sandaun, antara lain East Sepik Province dan West New Britain Province.
ADVERTISEMENT
Eksistensi pasar perbatasan Skouw juga semakin besar, seiring pembangunan infrastruktur perbatasan yang meningkat pesat di era Pemerintahan Jokowi. Selain itu Pemerintah Kota Jayapura juga telah menjadikan wilayah tersebut sebagai tujuan wisata lokal dan turis dari Provinsi sebelah, Sandaun PNG.
Jejak Taipan Malaysia di Papua Nugini (6)
zoom-in-whitePerbesar
Marketing Point Skouw-Wutung. Sumber Foto: Dok. Pribadi/Hari Yulianto
Promosi Peluang Kerja bagi Pekerja Indonesia
Selain penguatan volume perdagangan, celah ekonomi bisa juga dikaitkan dengan promosi peluang kerja bagi pekerja Indonesia dalam berbagai sektor di perusahaan asing yang ada di Provinsi Sandaun dan sekitarnya. Perusahaan asing yang ada di Sandaun bergerak di bidang logging, supermarket, kelapa sawit dan bidang lainnya dapat digali menjadi peluang kerja bagi para pekerja Indonesia. Hal ini sangat dimungkinkan mengingat di PNG sendiri tenaga terampil masih terbatas.
ADVERTISEMENT
Dalam berbagai upaya, antara lain kunjungan ke camp pekerja dan pertemuan dengan manajemen perusahaan-perusahaan dimaksud, dapat dipetakan kebutuhan dan bidang keahlian apa yang diperlukan. Menurut data Konsulat RI di Vanimo Maret 2016, terdapat setidaknya 1.045 pekerja Indonesia yang terdiri dari 962 pria dan 83 wanita.
Mereka umumnya bekerja sebagai tenaga terampil dan semi terampil, antara lain penggergaji kayu, penebang kayu, penanam kelapa sawit, pengemudi truk, operator mesin, mekanik, Anak Buah Kapal (ABK), juru masak, dan lain sebagainya.
Dengan makin berkembangnya perekonomian di Provinsi Sandaun, demand akan tenaga kerja Indonesia kiranya akan juga meningkat.