Berlaku Adil kepada Duo Semangka dan Aura Kasih Sejak dalam Pikiran

Haris Firmansyah
Penulis buku 'Petualangan Seperempat Abad'.
Konten dari Pengguna
28 Agustus 2019 15:00 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Haris Firmansyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Duo Semangka. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Duo Semangka. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Setelah kemarin Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia memanggil Kimi Hime, kali ini giliran pedangdut Duo Semangka yang dipanggil oleh KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia). Dipikir-pikir, Kominfo dan KPAI ini kok, ya, demen banget mengundang artis-artis seksi? Nanti takutnya muncul kredo di masyarakat bahwa belum seksi seorang artis kalau belum dipanggil oleh Kominfo atau KPAI.
ADVERTISEMENT
Masih senada dengan perkara Kimi Hime tempo hari, video Duo Semangka di YouTube dianggap tak pantas ditonton oleh anak-anak. Waduh, enggak kelar-kelar ya urusan anak-anak penonton YouTube ini.
Namun, saya setuju dengan argumen punggawa KPAI tersebut. Bahwa Duo Semangka bisa berbahaya bagi anak kecil. Apalagi bayi tiga tahun (batita) yang sudah disapih oleh ibunya. Begitu lihat video Duo Semangka membawakan lagu 'Mantul-Mantul', tuh bocah bisa minta menyusu lagi ke emaknya. Kan jadi mundur satu langkah. Padahal orang tua sudah masuk ke tahap penyapihan, yaitu proses memperkenalkan mamalia muda (termasuk bayi manusia) dengan sumber pangan dewasanya dan perlahan-lahan menghentikan pemberian air susu ibu (ASI).
Sebenarnya, nama Duo Semangka belum terlalu familier di kuping masyarakat, apalagi kalau dibandingkan dengan pendahulunya, Duo Serigala. Namun, gara-gara ada berita KPAI panggil Duo Semangka, warga +62 jadi kepo, dong. Sampai akhirnya, Duo Semangka trending di Twitter dan makin banyak yang tahu. Nah, niat KPAI mau basmi konten vulgar, malah tak sengaja mengorbitkan sang artis jadi perbincangan warganet yang budiman.
ADVERTISEMENT
KPAI telah meminta video Duo Semangka yang dinilai vulgar tadi dihapus dari YouTube, pihak Duo Semangka menyanggupi. Namun, ketika KPAI minta Duo Semangka ganti nama panggung, duo pedangdut itu keberatan. Bukan apa-apa, ini urusan branding yang sudah dibangun sejak lama. Ganti nama sama saja membesarkan nama baru dari awal.
Permintaan KPAI ini beralasan. Menurut KPAI, kata kunci ‘Duo Semangka’ banyak dicari anak kecil di YouTube. Nama ‘Duo Semangka’ menjadi kata terlarang di usia pertumbuhan anak. Namun, Duo Semangka angkat tangan untuk persoalan itu karena dianggap di luar tanggung jawab mereka.
Di sisi lain, nama panggung Duo Semangka itu bisa juga meresahkan para vegan dan vegetarian. Ketika mereka mengetikkan kata kunci ‘semangka’ di internet dengan niat mau browsing tentang buah-buahan, malah muncul daging, eh maksudnya Clara Gopa dan rekannya sedang bernyanyi-nyanyi. Makna ‘semangka’ pun tak lagi sama.
ADVERTISEMENT
Menjadi seksi di negeri ini memang kerap mengundang masalah. Coba tanyakan hal itu kepada Aura Kasih. Selama ini, Aura Kasih sering mendapatkan perlakuan negatif karena tubuhnya. Terakhir, penyanyi dan bintang film itu mendapatkan ‘pujian’ yang tak pantas dari seorang kritikus film.
Kritikus film tersebut mencomot foto Aura Kasih sedang berdiri menanti suaminya. Kemudian foto dari akun pribadi Aura Kasih di Instagram itu diunggah ke Twitter, diimbuhi cuitan yang menyinggung.
Memang sih komentarnya masih membahas tentang film, tapi merambat ke urusan fisik segala. Apalagi pakai istilah yang bisa disimpulkan bahwa seorang busui (ibu yang menyusui) adalah perangkat industri. Wow! Bahaya juga ya sembarangan pakai metafora di era informatika seperti sekarang ini.
ADVERTISEMENT
Aura Kasih menganggap cuitan tersebut melecehkan dirinya sebagai seorang ibu yang baru punya bayi. Selama ini, dirinya sudah lelah jadi korban pelecehan seksual. Pikirnya, setelah menjadi seorang istri dan ibu, celaan itu akan surut. Namun, tetap saja dirinya kena perundungan akibat tubuh yang sudah disyukurinya sebagai anugerah Tuhan. Pusing pala Aura Kasih.
Pernyataan Aura Kasih itu masih perlu ditambahi poin selanjutnya. Sebenarnya, tidak perlu menjadi istri dan ibu dulu untuk berhenti dilecehkan oleh orang lain. Setiap manusia berhak diperlakukan dengan baik, terlepas apa statusnya, bagaimana pun bentuk tubuhnya.
Duo Semangka dipanggil KPAI karena tampil seksi, tapi mereka tidak menyerang balik dengan menuduh KPAI telah melakukan diskriminasi terhadap tubuh mereka. Sebab mereka sadar memang berniat memancing perhatian penonton dengan berbusana terbuka, alih-alih menampilkan skill bernyanyi. Sementara Aura Kasih sudah tampil tertutup dan tidak berniat menggoda siapa pun, masih saja dikomentari negatif. Jelaslah, perkara ini bikin Aura Kasih berang.
ADVERTISEMENT
Atas kasus ini, Aura Kasih mendapatkan dukungan warganet di kolom komentar akun Lambe Turah di Instagram, sedangkan Duo Semangka tidak. Warganet cenderung mengoreksi Duo Semangka yang dinilai memang hanya menjual sensasi, bukan prestasi.
Padahal, sumber masalah Aura Kasih dan Duo Semangka sama: Tubuh. Apakah masyarakat kita sudah tidak berlaku adil terhadap tubuh para artis perempuan? Apakah karena Aura Kasih adalah artis lama dan sudah berumah tangga, sementara Duo Semangka masih pendatang baru dan pada belum punya suami?
Sebentar, sebentar.
Sebenarnya, setiap gender punya tugasnya masing-masing. Laki-laki ditugaskan untuk menjaga pandangan. Sementara perempuan disarankan untuk menutup aurat. Ketika kedua tugas tersebut terpenuhi, kita bisa mulai bicara tentang keadilan.
Setelah Aura Kasih dan Duo Semangka sudah tampil tertutup dan sopan, kita harus memperlakukan mereka secara adil sudah sejak dalam pikiran, apalagi pandangan. Jangan pernah berpikir mereka sedang menggoda lelaki hanya karena tubuh mereka istimewa 'dari sononya'. Jangan sampai menjadi tokoh antagonis di lagu dangdut 'Keong Racun' yang sempat populer di YouTube gara-gara lip synch Sinta dan Jojo:
ADVERTISEMENT
Mulut kumat kemot, matanya melotot
Lihat bodi semok, pikiranmu jorok~