Kimi Hime Diprotes, Kenapa Ria Ricis yang Pamit?

Haris Firmansyah
Penulis buku 'Petualangan Seperempat Abad'.
Konten dari Pengguna
3 Agustus 2019 11:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Haris Firmansyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kimi Hime. Foto: Dok: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kimi Hime. Foto: Dok: kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Gara-gara diprotes, Kimi Hime pun diproses. Cewek bernama asli Kimberly Khoe ini akhirnya mengutus kuasa hukumnya untuk mendatangi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo). Setelahnya, Kimi Hime dijadwalkan akan bertemu dengan Pak Menteri Rudiantara. Kayaknya bukan untuk collabs main Hago.
Sebelumnya, Kemkominfo menangguhkan tiga konten video Kimi Hime di YouTube. Sampai-sampai Kimi Hime bikin video curhatan untuk Presiden Jokowi. Ya, Jokowi memang harus turun tangan di kasus ini. Daripada sibuk ngurusin kepindahan Ibukota Indonesia, mending ngurusin Kimi Hime, 'ibunya' YouTuber gaming Indonesia. Jokowi kan memang peduli dengan perkembangan e-sport. Apalagi skill main gim Kimi Hime masih bisa lebih berkembang lagi.
Kimi Hime curhat kepada penontonnya bahwa dirinya adalah korban dari ketidakjelasan regulasi UU ITE. Tangis Kimi Hime pun pecah karena dituduh yang tidak-tidak, padahal dirinya merasa masih dalam batas wajar.
ADVERTISEMENT
Di YouTube, Kimi Hime main PUBG yang dikategorikan gim untuk orang dewasa. Ditambah ketika memainkannya, dia pakai busana seksi. Judul videonya kerap 'dibumbui' kata-kata menggoda dan bikin penasaran kaum pria. Namun, semua itu masih normal, menurut Kimi. Tidak tahu kalau menurut netizen yang budiman.
Kalau sampai ada anak-anak yang menonton videonya, kenapa Kimi Hime yang disalahkan? Ia sama tak bersalahnya dengan Awkarin, Young Lex, dan Reza 'Arap' Oktovian (yang sempat vokal berkata-kata kasar sewaktu jadi YouTuber gaming).
Kalau Kime Hime harus repot-repot menerapkan batasan usia penonton untuk akses videonya, terus di mana peran orang tua? Memangnya orang tua tidak bisa mengawasi anak-anaknya dalam bermain gawai secara daring? Kan orang tua bisa sepanjang hari mengontrol tontonan anak. Kalau negara saja bisa mengatur tontonan rakyatnya, kenapa keluarga sebagai institusi terkecil dalam masyarakat tidak bisa melakukan hal yang sama?
ADVERTISEMENT
Kimi Hime juga sudah menunjukkan statistik pengunjung kanal videonya. Rata-rata penontonnya sudah berumur 18+, jadi aman. Tidak seperti yang dituduhkan sang pelapor yang menyebut penggemar video Kimi Hime adalah kebanyakan anak-anak. Terus kenapa statistik menunjukkan hasil berbeda? Kalau pun memang ada banyak anak kecil yang pakai akun Google orang tuanya untuk buka YouTube, masa iya harus Kimi Hime jadi pihak yang disalahkan?
Tanpa Kimi Hime, di luar sana banyak konten-konten negatif. Kimi Hime upload video di YouTube bisa diibaratkan seperti menabur garam di lautan: Ada atau tidaknya Kimi Hime tidak banyak berpengaruh. Kimi Hime juga niatnya berkarya kok. Kalau ada lebihnya, anggap saja itu bonus. Kayak enggak pernah nonton film 'Warkop DKI' saja.
ADVERTISEMENT
Tapi kan ada riwayat tentang semut yang menyiramkan setetes air untuk memadamkan kebakaran? Memang tidak banyak membantu memadamkan api, tapi menunjukkan keberpihakan.
Ah, biarkanlah Kimi Hime dan bad influencer lainnya tetap ada sebagai tantangan setiap orang tua di era informatika. Bisakah para orang tua menjawab perkembangan zaman? Menjaga anak-anaknya dari pengaruh buruk internet negatif.
Dari sikap Kimi Hime, kita bisa belajar tentang arti perlawanan. Kimi Hime menunjukkan ketegasan seorang perempuan. Jika memang tidak merasa bersalah, tetaplah berjalan di jalan yang diyakini. Ibu kita Kartini pasti bangga.
Tidak seperti Ria Ricis. Bosan dikit, langsung bilang pamit.
Kimi Hime yang diprotes karena tampil seksi, tetapi kenapa Ria Ricis yang pamit? Padahal Ricis sudah dipuji-puji di lagu Young Lex terbaru (yang isinya memang 'mengapresiasi' semua kreator konten yang sering trending di YouTube):
ADVERTISEMENT
Ria Ricis tajir karena squishy
Which is views banyak tanpa tampil seksi
Baru dipuji dikit sama Young Lex, Ricis malah menyerah menjadi YouTuber. Mungkin dia lelah. Kehidupannya jadi konten dan tidak punya privasi karenanya.
Ricis merasa ada di titik paling rendah dalam hidupnya. Padahal jelas-jelas dia urutan kedua sebagai YouTuber lokal dengan subscriber terbanyak, di bawah Atta Halilintar. Jadi enggak rendah-rendah amat lah. Malah termasuk teratas jika dirunutkan menurut status ekonomi.
Namun, dua hari kemudian, Ria Ricis kembali.
Kalau sudah kecanduan (YouTube), memang susah berhenti, Ukhti.
Gara-gara sikap mencla-mencle inilah masyakarat bisa punya trust issue terhadap YouTubers. Kalau ada yang bilang pamit lagi, enggak ada yang percaya.
Sebelumnya, kita sudah pernah di-prank oleh Awkarin yang berniat jual akun Instagram pribadinya karena mau berhenti main IG. Eh, setelah akun IG-nya laku terjual, Karin mengumumkan bahwa yang membeli akunnya adalah dirinya sendiri. Lalu Awkarin lanjut jadi selebgram dengan imaji sebagai pribadi baru. Okeeee.
ADVERTISEMENT
Awkarin dan Ricis sempat mau menyerah dengan profesi yang digeluti selama ini. Namun, itu tak bertahan lama. YouTube dan Instagram memanggil jiwa mereka kembali. Itu baru dari sisi kreator konten.
Dari perspektif penonton, mungkin kita juga pernah begitu. Uninstall Instagram karena toxic, eh, enggak lama install lagi. Berhenti nonton YouTube yang isinya banyak sampah, terus ingat kuota nonton YouTube dari provider masih banyak, buka YouTube lagi deh.
YouTube memang isinya kebanyakan 'sampah'. Tapi sampah kan masih bisa didaur ulang. Kalau sampah dibiarkan begitu saja, bisa mencemari lingkungan. Jadi tak heran Pak Rudiantara selalu ada di antara kita dan kreator konten. Kominfo sedang melakukan tugasnya demi sajian internet yang positif.
Kimi Hime masih bisa berbenah. Tidak hanya dari segi pakaian atau pemberian judul clickbait yang menjurus ke area sensitif. Melainkan dari skill main gim itu sendiri. Namanya juga YouTuber gaming.
ADVERTISEMENT
Saya jadi curiga alasan Ricis balik lagi ke YouTube untuk berdakwah terselubung kepada Kime Hime, "Tadinya gue mau udahan main ini. Berhubung lo keras kepala banget, gue ke sini lagi deh. Gue cuma mau beri tahu lo. Lihat gue, berhijab juga bisa terkenal dan kaya raya kok. Prestasi perempuan enggak ada hubungannya dengan pakaian."