Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Public Speaking: Formula Serta Prinsip Dasar Komunikasi
14 Oktober 2024 10:34 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Haris Mandala Putra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
FONDASI PUBLIK SPEAKING:
Komunikasi Efektif
Sebelum membahas Komunikasi efektif terlebih dahulu kita melihat apa yang salah dari proses orang belajar public speaking? Baik itu dalam seminar atau lewat kelas-kelas.
ADVERTISEMENT
Kita sering merperhatikan banyak materi public speaking yang isinya hanya mengajarkan orang formula atau templete, cara atau gaya ngomong, pilihan kata atau kalimat tertentu.
Contoh, Dalam konteks professional perlu bicara menggunakan bahasa yang formal, suara yang bulat, postur berdiri yang tegap dan mulai dengan salam pembuka dengan nada yang agak tinggi agar semangat.
Apakah formula ini salah?
Sebenarnya tidak salah. Tapi materi demikian “tidak membangun skill public speaking tapi lebih ke membangun skill berbicara dengan gaya tertentu sesuai dengan yang diajarkan”
Apakah skill itu tidak berguna?
Belum tentu juga, mungkin gaya demikian kita butuhkan dalam konteks tertentu. Tapi itu sama aja kita paham cara menyalakan setrika tanpa paham bagaimana setrika itu sendiri cara kerjanya bagaimana dan fungsinya. Akhirnya nanti kalau metode belajar kita seperti itu, apapun masalahnya setrika solusinya.
ADVERTISEMENT
Prinsipnya, Tools/Teknik/Teknologi hanya akan efektif jika kamu paham esensinya atau konsep dasarnya. Nah, dalam konteks public speaking yang paling mendasar untuk dipahami adalah Komunikasi Efektif.
Salah Paham Komunikasi Efektif
Apa itu komunikasi efektif? Sederhananya komunikasi efektif adalah komunikasi yang berhasil mencapai tujuan komunikasinya.
Komunikasi yang berkonsep penyampaian pesan dari pihak 1 ke pihak yang lain, aktivitas ini bisa dibilang efektif kalau tujuan penyampaian pesannya itu tercapai bukan pesannya tersampaikan maksudnya bagaimana?
Ada satu kutipan yang saya suka banget dari GEORGE BERNARD SHAW dia bilang:
Orang sering berpikir, Ketika pesan sudah disampaikan artinya komunikasi itu sudah terjadi, jadi ada komunikasi antara dia dan si penerima pesan, padahal pesan tersampaikan bukan berarti pesannya dipahami, pesan dipahami bukan berarti dipahami dengan benar, pesan dipahami dengan benar bukan berarti tujuan penyampaian pesannya tercapai.
ADVERTISEMENT
Jadi untuk sampai ke komunikasi efektif itu pesan tersampaikan dan masih panjang lagi perjalanannya. Nah, kalau prinsip kita dalam komunikasi adalah yang penting pesannya udah disampaikan. Maka akan sulit buat kamu membangun skill komunikasi efektif.
Membangun Skill Komunikasi Efektif
Untuk sampai ke tercapainya komunikasi efektif, setidaknya ada 3 (tiga) step yang mesti kita lakukan.
Tiga Step Menuju Komunikasi Efektif:
1. Pesannya harus tersampaikan
2. Pesan kita harus dipahami dengan benar
3. Tujuan penyampaian pesannya tercapai
Untuk bisa sukses mencapai itu semua skills yang kita harus bangun juga ada 3 (tiga).
1. Kemampuan bernalar (ber-logika)
2. Kemampuan berempati
3. Kemampuan berbahasa
Pertama, skill bernalar/berlogika. Ini kita perlukan untuk bisa menyambungkan strategi komunikasi dengan tujuan yang ingin dicapai.
ADVERTISEMENT
Contoh, kita mau ngajarin orang Bahasa ingris, kalau misalnya kita ngajarin langsung dengan bahsa inggris itu sebenarnya gak logis.
Karena yang harus dipahami dari awal adalah orang mau kita ajarin adalah orang yang mau belajar, artinya ada konsep yang terstruktur yang kemudian kita pakai untuk mempermudah pemahaman kepada siapa yang akan diajar.
Atau contoh lain kita mau ngajarin orang-orang untuk lebih rasional dan objektif dalam menilai suatu pesan dengan cara menghadiri langsung suatu seminar atau konten si pengajar dengan gaya rambut, kemudian gaya berpakaian yang dapat mengganggu misalnya untuk kebanyakan orang, karena orang-orang semacam ini diberi ekspetasi untuk bisa langsung objektif tanpa melihat apa yang dikenakan.
Pada intinya kita membangun strategi komunikasi yang nyambung sama tujuan.
ADVERTISEMENT
Kedua, kemampuan berempati. Kata empati sering dipahami denga nagak kurang tepat, sebenarnya pengertian empati ada 3 bentuk, pertama memahami sudut pandang orang dengan akurat. Kedua merasakan apa yang dirasakan orang lain. Dan ketiga membantu menambah kebahagiaan/mengurangi penderitaan orang lain. Kebanyakan orang memahami empati pada bentuk yang ketiga tersebut.
Akan tetapi saya ingin memberatkan pada bentuk yang pertama, yaitu memahami sudut pandang orang dengan akurat. Jadi persoalan pada bentuk pertama mengajak kita untuk membangun skill dalam memahami bagaimana cara orang lain berpikir, termasuk relasi emosi dengan kata-kata, contoh dan lain sebagainya.
Sebenarnya kata itu pada mulanya adalah netral, akan tetapi ketika sudah dipakai dalam interaksi sosial dengan kontek-konteks dsb, maka dia akan menghasilkan beban emosi yang tertempel pada suatu kata tersebut.
ADVERTISEMENT
Ketiga, kemampuan berbahasa. Dalam berkomunikasi kita membutuhkan suatu bahasa yang kita dan audiens kita sama-sama mengerti.
Sebagai orang indonesia minimal kita harus memahami 3 bahasa ini;
Kenapa perlu menguasai bahasa numerasi, bahasa indonesia atau bahasa inggris, tentunya kita sama-sama mengerti atau paham. Dan kemudian saya akan mau soroti terkait penggunaan bahasa indonesia.
Kita harus paham bahwa menguasai bukan berarti kita mengkomunikasin hal-hal yang formal dengan pengertian sesuai KBBI atau penulisan EyD dalam segala konteks, justru yang namanya menguasai bahasa indonesia berarti kita harus paham dikonteks mana kita harus menggunakan bahasa indonesia yang sesuai dengan konteks tersebut. Kapan kita harus casual, kapan kita harus formal atau pengertian suatu kata dimata audiens kita itu seperti apa dst.
ADVERTISEMENT
Tetapi bagaimana dengan bahasa inggris, kenapa kita sebagai orang indonesia harus menguasai bahasa inggris.
Bahasa inggris sebagai skill dasar komunikasi, dan akan saya menjabarkan kenapa kita harus menggunakan bahasa inggris padahal kita orang indonesia?
Pertama, bahasa inggris adalah bahasa pengantar yang paling banyak dipakai di dunia. Jadi menguasai bahasa inggris berarti itu nanti memperluasa jangkauan audiens kita. Yang dimana dalam komunikasi efektif itu menambah secara lengkap Tools berkomunikasi dalam rangka mewujudkan komunikasi efektif.
Kedua, kita bisa melihat dari sisi karier. Bisa dibilang semua kelulusan besar mensyaratkan kemampuan bahasa inggris sebagai kompetensi yang wajib dimiliki pekerjanya termasuk pekerja indonesia. Jadi kesempatan karier yang bagus kemungkinan besarnya mensyaratkan kita untuk menguasai bahasa tersebut.
ADVERTISEMENT
Dan tidak kalah penting adalah begitu banyaknya kesempatan-kesempatan besar yang membutuhkan kita bisa berhasa inggris. Misalnya, kita mempunyai usaha tentunya kita membutuhkan founding dan kebanyakan founding berkomunikasi dengan menggunakan bahasa inggris, kemudian lomba inovasi, studi di kampus-kampus dunia, kampanye atau bikin gerakan di level global, lagi-lagi kita butuh bahasa pengantar yang banyak masyarakat lain bisa mengerti yaitu dalam konteks ini adalah bahasa inggris.
Makanya itu saya sangat setuju kalau bahasa inggris itu masuk dalam objek pelajaran wajib dalam pendidikan dasar.
Nah, banyak orang indonesia dalam pengetahuan saya secara awam itu sepertinya sudah lumayan bisa berbahasa inggris untuk konteks baca dan menulis akan tetapi sangat kesulitan dalam lisan atau bentuk pengucapan. Sederhananya sekalipun bisa berbahasa inggris kecenderungannya pasif.
ADVERTISEMENT
Tentunya untuk belajar mungkin banyak sekali hari ini referensi yang dapat kita akses untuk meperdalam kemampuan kita dalam berbahasa inggris baik dalam kemampuan membaca, tulisan dan juga pengucapan.
Dengan membaca tulisan ini mudah-mudahan kita bisa meningkatkan pemahaman atau kemampuan kita dalam berkomunikasi efektif .