Konten dari Pengguna

Cerdas secara Buatan

19 Mei 2018 11:51 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Haris Prasetyo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kecerdasan buatan. (Foto: Gerlat/Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kecerdasan buatan. (Foto: Gerlat/Pixabay)
ADVERTISEMENT
Di dunia kerja, permasalahan seakan selalu saja terjadi. Bahkan permasalahan tersebut bisa menjadi kecelakaan yang menyebabkan seseorang meninggal. Walaupun sudah berusaha mengikuti prosedur, permasalahan dan kecelakaan tetap saja terjadi. Seperti apa contoh dari kedua hal tersebut?
ADVERTISEMENT
Biasanya di tempat kerja banyaknya dokumen berbentuk kertas yang menyebabkan kita menjadi lama untuk mencari sebuah data, rendahnya produktivitas kerja karyawan yang bisa berakibat kematian, terutama di kawasan pabrik, hingga kurang cepat tanggapnya pelayanan konsumen di perusahaan jasa.
Karena di saat sekarang perkembangan teknologi semakin pesat, dan disertai dengan banyak permasalahan yang dialami manusia, akhirnya ditemukan teknologi bernama kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).
Pengertian mudahnya, AI adalah teknologi komputer yang bisa berpikir dan bertindak seperti manusia. Anda masih belum mendapat gambaran jelas. Izinkan saya memberi contoh mudahnya. Kalau Anda ingat dengan Jarvis, sebuah program komputer di film Iron Man, Jarvis adalah AI. Layaknya manusia, Jarvis seakan seperti asisten pribadi Iron Man saat membutuhkan beberapa hal.
ADVERTISEMENT
Dengan AI, semua permasalahan yang dialami manusia di dunia kerja bisa diatasi. Termasuk meminimaliskan permasalahan di tempat kerja karena unsur manusia. Karena AI bekerja dengan sistem komputer, maka tidak akan ada kesalahan. Sebabnya dari awal, program yang dimasukan sudah sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Selanjutnya, maka semua sistem yang ada didalam AI akan berpikir dan bekerja sesuai tujuan.
Mengapa manusia bisa melakukan kesalahan ditempat kerja, karena cara bekerja otak manusia lebih rumit dibanding cara kerja komputer. Menurut Paul Reber, profesor psikologi di Northwestern University, otak manusia terdiri atas miliaran neuron. Setiap neuron terdiri dari seribu hubungan dengan neuron lain. Hubungan tersebut membuat koneksinya mencapai triliunan.
Masih kata Reber, dari koneksi yang sebanyak itu, kapasitas otak manusia mampu menyimpan memori sekitar 2,5 petabyte. Atau sekitar satu juta gigabyte. Tentulah ini sangat berbeda dengan memori komputer yang kapasitas memorinya terbatas dan belum ada yang sebanyak itu.
Fitur perintah suara Siri di perangkat Apple. (Foto: REUTERS/Stephen Lam)
zoom-in-whitePerbesar
Fitur perintah suara Siri di perangkat Apple. (Foto: REUTERS/Stephen Lam)
Kembali ke soal AI, Seperti apa contoh AI yang bisa memberi solusi di tempat kerja? Jawabannya adalah SIRI di teknologi produk Apple. Seperti asisten pribadi, SIRI bisa membantu manusia untuk mencari data atau informasi, membuat jadwal sampai mengirim pesan dan melakukan panggilan telepon.
ADVERTISEMENT
Contoh lainnya seperti yang dilakukan Tesla Motor, menggunakan AI untuk memproduksi mobil yang dapat dikemudikan secara otomatis sampai memproduksi mobilnya menggunakan teknologi robot yang sudah ditanam program berbasis AI. Atau yang dilakukan Facebook menandai foto seseorang untuk mengenali data wajah dan identitas orang tersebut dengan tingkat akurasi sebesar 97%.
Masih banyak contoh lain penerapan AI dalam dunia kerja dan perannya memberikan pengaruh mengurangi resiko kesalahan karena faktor manusia, ini masih menjadi faktor penyebab terbesar dan proses pekerjaan menjadi sangat cepat secara waktu serta efisien karena hanya dilakukan oleh satu pihak saja bernama AI.