Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Susuk Versi Modern
3 Agustus 2018 10:53 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
Tulisan dari Haris Prasetyo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Persepsi Diri Menentukan Aura Wibawa ( Sumber Foto : www.sunnyskyz.com)
ADVERTISEMENT
Gak berasa tahun depan Indonesia akan mengadakan pemilihan umum untuk calon Legislatif dan calon Presiden serta calon Wakil Presiden. Walau masih tahun depan, kayaknya dari sekarang mereka yang mau jadi calon udah persiapan dari sekarang. Mulai dari pendaftaran sampai terlihat menarik dan dipercaya dihadapan orang-orang yang akan memilihnya.
Apakah salah mempersiapkan dari sekarang? Bisa benar atau sebaliknya. Tergantung bagaimana cara persiapannya. Karena saya bukan calon legislatif, apalagi calon presiden atau wakil presiden, jadi tidak tahu rinci persiapan mereka seperti apa. Kenapa bisa menulis seperti ini, setelah seorang teman yang bekerja di media online Kumparan membagikan artikel tentang fenomena susuk di era dulu dan sekarang. Biasanya yang kayak gini lu demen banget kak, kata dia membuka obrolan di WA kemarin. Kemudian saya membaca artikelnya, hingga menemukan kesimpulan mengapa Kumparan mengangkat topik tentang susuk. Padahal fenomena susuk itu sudah ada sejak lama.
ADVERTISEMENT
Kumparan nulis ini mau deket pemilu yah, karena masih banyak caleg pake ini kan? Tanya saya. Dia pun mengiyakan pertanyaan saya. Ternyata ini toh alasannya. Seperti fenomena susuk, trend caleg menggunakan susuk ini menjelang pemilu juga cerita lama. Namun saya tidak akan membahas soal trend ini, hanya melihat susuk dan efeknya dari kacamata saya yang memahami pikiran bawah sadar.
Alasan umum orang menggunakan susuk, melalui jasa paranormal atau dukun supaya terlihat cantik, berwibawa dan percaya diri di hadapan orang lain. Cara nya, si paranormal atau dukun memasukan jarum, emas atau berlian ke bagian tubuh seseorang. Mungkin ada yang berpendapat kalau hal ini dianggap musyrik karena meminta bantuan dukun atau paranormal. Ada yang menganggap tidak logis. Tapi bisa saja sampai sekarang masih ada orang yang menggunakan jasa susuk ini untuk kepentingan mereka.
ADVERTISEMENT
Saya tidak mau terjebak logis atau tidak, atau haramnya. Saya selalu melihat fenomena seperti ini dari keilmuan pikiran bawah sadar. Menurut saya semua hal yang ada di bumi ini logis, termasuk fenomena susuk. Agak menyeramkan sih membayangkan saat seseorang di susuk. Anggota tubuhnya dimasukkan jarum, emas atau berlian. Apakah benda-benda itu aman bagi tubuh? Apalagi harus menemui paranormal untuk hal itu. Atau kah ada cara lain yang lebih aman, mudah dan praktis selain susuk?
Melihat efek dari susuk, untuk kepercayaan diri, kecantikan, wibawa termasuk kharisma, itu sangat terkait dengan hal-hal yang ada di pikiran bawah sadar. Yang sangat terkait adalah citra diri atau istilah kerennya self image. Citra diri terbentuk dari nilai, keyakinan serta pengalaman hidup termasuk cara pandang seseorang, dan itu semua ada di pikiran bawah sadar. Istilah kerennya lagi, citra diri bisa dikatakan sebagai aura. Pengertian bebasnya, citra diri adalah bagaimana Anda dilihat oleh orang lain secara karakter dan tindakan. Lucunya, citra diri ini sangat mudah dikenali walau baru pertama kali melihat. Semacam kesan pertama. Itu kenapa ini terkait dengan aura.
ADVERTISEMENT
Citra diri itu ada yang positif dan negatif. Contoh positif nya citra diri seorang ratu lebah. Orang yang punya citra diri seperti ini saat datang ke keramaian, maka otomatis orang-orang akan menghampiri dan berbicara dengannya. Ada rasa nyaman, bisa dipercaya dari citra diri ratu lebah. Kenapa bisa gitu? Tidak ada alasannya. Pokoknya sama nih orang asik dan nyaman banget deh. Begitu alasan orang-orang. Contoh negatif seperti apa. Ada istilah citra diri ratu jangkrik. Saat dia datang, semua orang tidak menyukainya. Menghampiri saja tidak, apalagi ngajak ngobrol. Kesannya sombong, jutek, tidak bisa dipercaya. Bahaya jika orang-orang yang punya profesi mengharuskan bertemu orang lain, seperti sales, presenter atau tokoh publik punya citra diri seperti ini. Bahkan untuk orang yang punya citra diri sombong, diam aja bisa terlihat orang ini sombong. Apalagi sedang berbicara.
ADVERTISEMENT
Apa yang pertama kali bisa membentuk citra diri? Self talk atau kata-kata yang masuk kedalam diri Anda secara berulang. Bisa disengaja atau sebaliknya. Dari kata-kata membentuk nilai atau keyakinan di pikiran. Terbentuk jadi nilai karena ada proses masuknya kata-kata secara terus menerus. Setelah permanen di pikiran dan jadi pakem, kemudian nilai ini menentukan tindakan Anda sehari-hari. Dan ini sifatnya spontan dan natural. Tindakan yang dilakukan setiap hari dan berulang membentuk kebiasaan Anda. Dan jika sudah menjadi kebiasaan, maka ini menjadi karakter yang mempengaruhi citra diri Anda.
Nah, jika Anda sudah tahu tentang citra diri termasuk hal yang membentuknya apakah masih mau datang ke paranormal hanya untuk benerin apa yang ada di dalam pikiran Anda jika ada citra diri negatif. Dari apa yang sudah saya jelaskan, sebenarnya ada cara untuk mencegah hal negatif jadi karakter. Gampangnya dengan merubah kata-kata yang masuk ke pikiran Anda. Mungkin selama ini Anda selalu berkata negatif ke diri sendiri secara terus-menerus hingga tanpa sadar hal negatif itu sudah mendarah daging didalam diri sendiri.
ADVERTISEMENT
Terkait kata-kata, Prof. Jhon Barch dari Stanford University punya pendapat menarik melalui teori Hallway. Ceritanya Jhon melakukan penelitian tentang efek kata-kata terhadap diri seseorang. Kemudian Jhon mengumpulkan 20 orang, dan dibagi menjadi tim A dan B masing-masing berjumlah 10 orang. Selama seminggu mereka mendapat tugas berbeda. Tim A mengatakan hal baik selama seminggu, dan tim B mengatakan hal yang buruk.
Seminggu kemudian tim A dan B dikumpulkan di sebuah gelanggang olahraga. Nantinya mereka akan disuruh berjalan satu-persatu seperti berada dilorong, dan ada 10 orang di tribun yang menilai apakah orang yang lewat ini termasuk tim A atau B. Uniknya kesepuluh orang ini bisa menilai dengan tepat mana tim A dan B. Salah satu penilai bertanya kepada Jhon kenapa bisa seperti itu. Tubuh manusia itu terdiri dari 30-40 triliun sel, dan setiap harinya 300 miliar sel mati dan digantikan sel yang baru. Saat proses mengganti sel baru, apa yang Anda katakan ke diri Anda? Kata Jhon. Jika mengatakan hal baik, maka akan menyatu seutuhnya dengan seluruh tubuh Anda. Begitu juga sebaliknya.
ADVERTISEMENT
#peace