Kelompok 15 KKN-P UMSIDA Kompak Kunjungi SDN Sukolelo 1

KKNP Kelompok 15 Sukolelo
Mahasiswa UMSIDA Kelompok 15 KKN-P Desa Sukolelo yang terdiri dari 23 anggota dari bermacam-macam program studi.
Konten dari Pengguna
3 Februari 2023 15:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari KKNP Kelompok 15 Sukolelo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT

Persiapan Realisasi Program Kerja : Divisi Pendidikan dan Sosial Budaya Kelompok 15 KKN-P UMSIDA Kompak Kunjungi SDN 1 Sukolelo

Foto Dengan Kepala Sekolah SDN 1 Sukolelo, Dokumentasi Kelompok 15 Tim KKN-P Umsida
zoom-in-whitePerbesar
Foto Dengan Kepala Sekolah SDN 1 Sukolelo, Dokumentasi Kelompok 15 Tim KKN-P Umsida
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Prigen, Pasuruan Jawa Timur (18/01/23) mahasiswa dari divisi pendidikan dan sosial budaya kelompok 15 KKN-P 23 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) mengunjungi kepala SDN 1 Sukolelo untuk membicarakan program kerja yang akan dilaksanakan di SDN 1 Sukolelo.
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan ini, kami menyampaikan rencana kegiatan selama satu bulan kedepan di SDN 1 Sukolelo. “rencananya kami dari kelompok 15 KKN-P Umsida selama sebulan ingin membantu KBM atau mungkin rencana lain yang mungkin bisa kami bantu atau juga seperti yang kami dengar dari masyarakat bawasannya dulu sempat ada ekstrakulikuler tari yang mungkin bisa kami hidupkan Kembali saat ini”, ucap Joyya selaku Wakil Ketua Kelompok 15 pada Rabu, (18/01/2023).
Bu Cici selaku Kepala SDN 1 Sukolelo turut menyampaikan sambutan hangat serta harapan agar para mahasiswa memberikan kontribusi dalam memperbaiki dan mengembangkan potensi yang ada di SDN 1 Sukolelo. “Sekolah ini sudah menjadi sekolah adiwiyata, tapi kendalanya adalah lahan sekolah yang terlalu kecil sehingga implementasinya kurang optimal. Jadi kami meminta tolong pada kalian untuk merapikan reruntuhan bangunan yang ada di belakang sekolah ini dan juga tata Kelola ruang untuk tanaman toga agar menambah nuansa hijau disekolah supaya lebih rapi dipandang, sedangkan untuk ekstra tari sendiri memang benar bahwa dulu pernah ada tetapi sekarang memang sedang vakum”.
ADVERTISEMENT
Pada awalnya kelompok kami ingin menghidupkan kembali kegiatan ekstrakulikuler tari dan menggalakkan gerakan kebersihan pada para murid SDN 1 Sukolelo, akan tetapi menurut Bu Cici untuk menghidupkan ekstra Tari ada baiknya tidak usah dahulu, dikarenakan menurutnya dengan waktu satu bulan tentunya tidak mencukupi untuk persiapan pembentukan ekstrakulikuler belum lagi dengan biaya sewa guru yang tentunya tidak murah serta memakan waktu yang cukup lama. Sehingga lebih baik difokuskan saja pada kegiatan pembelajaran, kreativitas siswa, dan menggalakkan program kebersihan di area sekolah.
“untuk menghidupkan Kembali ekstrakulikuler tari di sekolah ini sepertinya akan memakan waktu yang tidak sebentar ya mbak, karena kita juga harus mencari guru terlebih dahulu dan tentunya itu juga berbayar. Karena panjenengan sekalian hanya 1 bulan disini, sehingga tidak memungkinkan jadi difokuskan saja pada kegiatan KBM serta bakti sosial atau konsep tata Kelola ruang kebersihan yang mungkin akan bisa lebih efisien dan itu akan lebih membantu karena juga mengingat bahwa sekolah ini adalah Adiwiyata”. Ucap Bu Cici pada Rabu (18/01/23) saat dikunjungi.
ADVERTISEMENT
Pada intinya Bu Cici menginginkan agar kegiatan belajar mengajar, menciptakan suasana kelas baru yang inovatif juga kreatif dan pembudayaan kebersihan pada para murid menjadi fokus utama kami dalam mengembangkan program kerja, ditambah lagi bahwa SDN 1 Sukolelo merupakan adiwiyata sehingga dengan menggalakkan kegiatan kebersihan akan menjadikan kesan bagi para murid agar mereka memiliki kesadaran juga tanggung jawab atas penyelamatan lingkungan. Sehingga divisi Pendidikan dan Sosial Budaya mendapatkan masing-masing perannya dalam pelaksanaan program kerja yang akan direalisasikan di sekolah, mulai dari kreativitas KBM oleh divisi Pendidikan dan Program Tata Kelola Tanaman dan kebersihan lingkungan oleh divisi Sosial Budaya.
Penulis : Rachma Dewi Kusumawardhani