Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Gunung Tambora Dibuka Kembali, Perhatikan Hal Ini Sebelum Mendakinya
5 November 2019 8:56 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:17 WIB
Tulisan dari Harley B Sastha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebelumnya diinformasikan sejak 21 Oktober 2019 – 3 November 2019, Gunung Tambora yang berada di Semenanjung Sanggar, Pulau Sumbawa, Propinsi Nusa Tenggara Barat, ditutup sementara untuk aktivitas pendakian.
ADVERTISEMENT
Setelah kurang lebih dua pekan penutupan, mulai kemarin, Senin (4/11/2019), Balai Taman Nasional (TN) Tambora, kembali membuka kegiatan pendakian pada gunung api yang mempunyai kaldera terdalam di dunia tersebut. Hal tersebut tertuang dalam surat bernomor PG.08/T.41/TU/KPA/11/2019, tentang pembukaan kembali jalur pendakian Taman Nasional Tambora.
Menurut Kepala Balai TN Tambora, Murlan Dameria Pane, keputusan pembukaan kembali 4 jalur pendakian, selain berdasarkan data dari LAPAN Fire Hotspot di sekitar TN Tambora, juga berdasarkan beberapa referensi lainnya.
“Pengamatan langsung dilapangan (ground check), pengamatan cuaca langsung (suhu udara sudah mulai turun, angin tidak berhembus kencang, beberapa hari ini sudah mulai turun hujan dengan intensitas ringan). Dan informasi data cuaca juga dibantu dari hasil pengamatan Pos Pengamatan Gunung Api Tambora,” kata Murlan melalu pesan WhatsApp, mengenai alasan dibukanya kembali jalur pendakian Gunung Tambora.
ADVERTISEMENT
Walaupun ketinggiannya kurang dari 3.000 meter di atas permukaan laut (mdpl), atau tepatnya 2.851 mdpl, mendaki gunung api yang mendapat julukan The Greatest Caldera in Indonesia dan ‘Pompei Dari Timur’, tidaklah semudah yang dibayangkan.
Pemandangan kaldera raksasa dipadu dengan panorama matahari terbit dari bagian gigiran kawah puncaknya, menjadikan gunung api yang letusan besarnya pada April 1815, menjadikannya sebagai letusan gunung api terhebat dalam sejarah manusia modern, merupakan salah satu yang memiliki panorama magis sekaligus terindah di Indonesia.
Nah, untuk kamu yang sudah tidak sabar lagi untuk mendaki gunung api yang mempunyai kaldera dengan diameter mencapai lebih dari 7 km dan menghujam jauh sedalam 1,4 km, berikut beberapa hal yang harus diperhatikan.
ADVERTISEMENT
1. Gunakan Hanya 4 Jalur Resmi Pendakian
Taman Nasional Tambora mempunyai 4 jalur resmi pendakian: Jalur Piong, Jalur Pancasila, Jalur Doro Ncanga dan Kawinda Toi. Dari keempat pilihan jalur tersebut, Jalur Pancasila dan Jalur Kawinda Toi hanya bisa diakses dengan berjalan kaki untuk mencapai bibir kaldera dan puncaknya masing-masing. Sedangkan Jalur Doro Ncanga dan Jalur Piong, sebagian dapat diakses kendaran jenis 4WD dan dengan berkuda, sisanya berjalan kaki untuk tiba di bibir kaldera dan puncaknya masing-masing. Gunakan jalur pendakian yang sama saat naik dan turun.
Jadi, bagi kamu yang tidak mempunyai banyak waktu dan tidak mengejar puncak tertingginya, Jalur Doro Ncanga dan Jalur Piong, menjadi pilihan yang tepat. Melalui kedua jalur pendakian ini, kalian tetap bisa mencapai bibir kaldera dan melihat pesona bentang dan lanskap alam kaldera raksasa Gunung Tambora yang menyihir dan menakjubkan.
ADVERTISEMENT
2. Pastikan kondisi fisik dan mental dalam keadaan sehat, fit dan baik.
Sebaiknya melakukan olah raga sebelum melakukan pendakian. Pastikan tidur cukup, sebelum mengawali pendakian di pagi hari.
3. Cari Informasi Sebanyak Mungkin Mengenai TN Tambora
Sebelum memutuskan akan mendaki Gunung Tambora, sebaiknya kamu cari tahu semua hal yang berkaitan dengan TN Tambora. Mulai dari aturan dan apa yang boleh serta tidak boleh dilakukan selama mendaki Gunung Tambora, cuaca, sumber air, keberadaan basecamp, home stay atau penginapan, porter, serta pemandu, dan lain-lain. Informasi dapat diketahui dengan menghubungi Balai TN Tambora, melalui web www.tntambora.org dan media sosial resminya, serta buku pendakian Gunung Tambora dan setiap pos pendakian pada masing-masing di empat jalur pendakian. Selain itu, informasi juga bisa dicari melalui beberapa pengalaman teman-teman yang pernah mendaki sebelumnya.
ADVERTISEMENT
4. Update Informasi Transportasi Menuju Titik Awal Pendakian
Ini juga merupakan hal yang penting harus kalian ketahui. Jadi, setelah memutuskan akan mendaki melalui jalur resmi pendakian sesuai yang kamu pilih, informasi transportasi cara menuju lokasi adalah hal yang sangat penting. Untuk itu, update terus informasi mengenai hal ini jauh-jauh hari.
5. Pastikan Memahami 7 Prinsip Leave No Trace
Prinsip 'Leave No Trace' mempunyai tujuan untuk meminimalisir dampak sosial dan lingkungan terhadap alam bebas, termasuk di gunung dan pegunungan akibat aktivitas yang dilakukan manusia di dalamnya. Prinsip tersebut dapat meminimalisir bekas-bekas kehadiran manusia di alam bebas, utamanya wilayah yang dilindungi seperti taman nasional, taman wisata alam, dan kawasan konservasi lainnya. Ini merupakan etika yang menjadi sikap dan kesadaran diri sendiri.
ADVERTISEMENT
6. Perhatikan Lagi 10 Persiapan Penting Sebelum Mendaki
Ingat, tidak ada pendakian tanpa persiapan. Mendaki gunung adalah aktivitas yang menuntut fisik, mental, sekaligus emosi. Hal tersebut bukanlah hal yang mudah. Tetapi juga tidak sulit untuk dilakukan.
Sejatinya, mendaki gunung adalah kegiatan serius. Bukan main-main. Mengajarkan kita untuk bertanggungjawab dan disiplin. Baik itu terhadap diri sendiri, kawan, alam, hingga lingkungan sekitar. Setidaknya ada 10 persiapan penting yang dapat menjadi pegangan kamu sebelum memulai pendakian.
Selain hal-hal yang telah disebutkan di atas, ada juga 6 hal lainnya yang disampaikan Kepala Balai TN Tambora, Murlan Dameria Pane, yang juga harus jadi perhatian kamu.
1. Melapor ke pos pendakian di setiap jalur pendakian.
2. Tidak merokok selama melakukan pendakian atau tidak membuang puntung rokok sembarangan. Pastikan membawa puntung rokok kembali turun keluar kawasan.
ADVERTISEMENT
3. Tidak membuat api unggun selama pendakian.
4. Hati-hati dengan barang-barang yang mudah terbakar.
5. Membawa kembali turun sampah pribadi yang dihasilkan selama pendakian.
6. Tidak mengganggu tumbuhan dan satwa liar yang ditemukan selama kegiatan pendakian.
Jadi, gimana sobat kumparan, sudah siap mendaki Gunung Tambora? Yuk persiapkan segala sesuatunya dengan baik dan selalu jadi pendaki yang cerdas, bijak dan bertanggungjawab.